LABUHANBATU-Kampung Labuhanbatu, Dusun Seipinang, Desa Seisiarti, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu tidak lebih dari sebuah perkampungan yang dapat dikatakan sebagai kawasan tertinggal dan jauh dari inti Kota Rantauprapat. Sekitar 20-an Kepala Keluarga (KK) bermukim diwilayah pinggiran sungai Barumun itu.
Namun, dibalik kondisi wilayah yang tidak memiliki sarana jalan sempurna seperti dusun kecamatan tetangga, ternyata perkampungan itu menyimpan sebuah kenangan yang tidak dapat terlupakan. Betapa tidak, dari sanalah dikatakan asal muasal nama Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang kini telah dimekarkan menjadi tiga kabupaten itu.
Sejumlah sumber menerangkan, jauh jaman sebelumnya, dipinggiran sungai Barumun tepatnya di kampung itu didirikan sebuah pelabuhan dari batu yang dibangun dimasa penjajahan Belanda.
Bangunan megah lainnya terpancang kokoh dan dijadikan sebagai pusat perkantoran Belanda. Lambat laun, kampung itu dinamakan Kampung Pelabuhanbatu.
Namun oleh masyarakat kala itu hanya menyebutkan kampung Labuhanbatu. Saat mengunjungi wilayah itu beberapa waktu lalu, tidak terdapat sisa bangunan ataupun sebuah benda yang dapat diperlihatkan warga pertanda adanya pelabuhanbatu masa dahulu. Itu disebabkan tidak adanya yang melakukan perawatan. “Iya betul, dari sinilah katanya awal nama Kabupaten Labuhanbatu. Kalau sekarang tidak ada lagi tanda,” kata warga, Khaidir. (mag-16)