25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Polisi Babak-belur Dipukuli Sopir Angkot

SIMALUNGUN- Briptu Budiman Purba, anggota polisi yang bertugas di Mapolsek Siantar Barat Jalan Mataran II, dihajar sopir angkot CV Bandar Jaya BK 1884 TU nomor pintu 1985 jurusan Siantar-Perumnas, di Jalan Asahan Km 2, tepatnya di depan Mako Korem Pantai Timur Senin (15/10) malam sekira pukul 21.30 WIB. Pemukulan itu gara-gara suara klakson angkot yang sembarangan dibunyikan.

Informasi dihimpun METRO Siantar (Group Sumut Pos), sebelum kejadian Budiman mengemudi mobil Suzuki Fultura warna hijau datang dari Taman Makam Pahlawan menuju Jalan Asahan. Dalam perjalananya, mobil yang dikendarai Budiman beriringan dengan angkot Bandar Jaya. Budiman mendahuli angkot hingga batas trafficlight Simpang Sambo.

Sampai di trafficlight, mobil yang dikendarai Budiman berhenti sembari menunggu lampu hijau tanda berjalan, tiba-tiba angkot Bandar Jaya yang tadinya telah didahuluinya membunyikan suara klakson panjang dengan maksud agar mobil yang dikendarai Budiman menepi.

Mendengar suara klakson yang bising, Budiman mencoba menepikan mobilnya dan waktu bersamaan angkot Bandar Jaya melaju lebih dulu ke arah Jalan Asahan. Tiba di depan Mako Korem, angkot berhenti, Budiman yang juga mengarah ke Jalan Asahan langsung menegur sopir angkot berniat menanyakan maksud suara klakson yang dibunyikan sang sopir.

Ketika ditanya, sopir angkot malah menjawab dengan perkataan tidak senang dan mereka sempat bersitegang. Budiman yang merasa terhina oleh sopir angkot tersebut memberhentikan mobil yang dikendarainya di depan angkot tersebut lalu turun menghampiri sopir yang sempat marah kepadanya.

Sopir yang ditegur turut turun dari angkot dan langsung mendorong Budiman sembari memberikan satu pukulan keras ke arah wajah Budiman hingga mengenai hidung. Akibatnya tulang hidung Budiman retak.

Melihat perkelahian tersebut, penumpang angkot yang duduk di depan membantu mengeroyok Budiman. Kedua tangan Budiman dipegang hingga tak bisa melakukan pembalasan.

Sang sopir semakin gencar melepaskan pukulam hingga Budiman babak belur. Tak berapa lama, pemuda berambut cepak yang kemungkinan anggota TNI tiba di lokasi guna melerai perkelahian itu.

Saat pemuda berambut cepak itu bertanya, Budiman yang saat berpakaian preman menjawab bahwasannya dia adalah polisi. Supir angkot yang mendengar pengakuan Budiman spontan menghentikan pukulan lalu mundur.

Selanjutnya Budiman mengambil kunci lalu pergi ke Batu Anam menjemput saudaranya guna meminta bantuan. Sialnya setelah kembali ke lokasi Budiman tak lagi menemukan pelaku yang baru saja menghajarnya namun angkot tersebut masih berada di lokasi kejadian.

Setelah itu Budiman pergi ke RSU Djasamen untuk melakukan visum, lalu pergi ke Mapolsek Bangun untuk membuat laporan pengaduan. Begitu juga dengan angkot yang ditinggal, juga dibawa Budiman ke Mapolsek sebagai barang bukti.

Saat hendak melapor ke Mapolsek Bangun, Budiman mencoba memberitahu kepada Kapolsek Siantar Barat atas kejadian yang dialaminya.

Kapolsek Bangun Hitler Sihombing yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan Budiman Purba terkait kasus pemukulan. Selanjutnya saat ini pihakya masih melakukan penyelidikan karena diketahui kedua pelaku telah melarikan diri usai menghajar Budiman. “Kita sudah terima laporan korban, pelakunya masih kita selidiki lebih lanjut,” ujar Kapolsek, kemarin. (smg)

SIMALUNGUN- Briptu Budiman Purba, anggota polisi yang bertugas di Mapolsek Siantar Barat Jalan Mataran II, dihajar sopir angkot CV Bandar Jaya BK 1884 TU nomor pintu 1985 jurusan Siantar-Perumnas, di Jalan Asahan Km 2, tepatnya di depan Mako Korem Pantai Timur Senin (15/10) malam sekira pukul 21.30 WIB. Pemukulan itu gara-gara suara klakson angkot yang sembarangan dibunyikan.

Informasi dihimpun METRO Siantar (Group Sumut Pos), sebelum kejadian Budiman mengemudi mobil Suzuki Fultura warna hijau datang dari Taman Makam Pahlawan menuju Jalan Asahan. Dalam perjalananya, mobil yang dikendarai Budiman beriringan dengan angkot Bandar Jaya. Budiman mendahuli angkot hingga batas trafficlight Simpang Sambo.

Sampai di trafficlight, mobil yang dikendarai Budiman berhenti sembari menunggu lampu hijau tanda berjalan, tiba-tiba angkot Bandar Jaya yang tadinya telah didahuluinya membunyikan suara klakson panjang dengan maksud agar mobil yang dikendarai Budiman menepi.

Mendengar suara klakson yang bising, Budiman mencoba menepikan mobilnya dan waktu bersamaan angkot Bandar Jaya melaju lebih dulu ke arah Jalan Asahan. Tiba di depan Mako Korem, angkot berhenti, Budiman yang juga mengarah ke Jalan Asahan langsung menegur sopir angkot berniat menanyakan maksud suara klakson yang dibunyikan sang sopir.

Ketika ditanya, sopir angkot malah menjawab dengan perkataan tidak senang dan mereka sempat bersitegang. Budiman yang merasa terhina oleh sopir angkot tersebut memberhentikan mobil yang dikendarainya di depan angkot tersebut lalu turun menghampiri sopir yang sempat marah kepadanya.

Sopir yang ditegur turut turun dari angkot dan langsung mendorong Budiman sembari memberikan satu pukulan keras ke arah wajah Budiman hingga mengenai hidung. Akibatnya tulang hidung Budiman retak.

Melihat perkelahian tersebut, penumpang angkot yang duduk di depan membantu mengeroyok Budiman. Kedua tangan Budiman dipegang hingga tak bisa melakukan pembalasan.

Sang sopir semakin gencar melepaskan pukulam hingga Budiman babak belur. Tak berapa lama, pemuda berambut cepak yang kemungkinan anggota TNI tiba di lokasi guna melerai perkelahian itu.

Saat pemuda berambut cepak itu bertanya, Budiman yang saat berpakaian preman menjawab bahwasannya dia adalah polisi. Supir angkot yang mendengar pengakuan Budiman spontan menghentikan pukulan lalu mundur.

Selanjutnya Budiman mengambil kunci lalu pergi ke Batu Anam menjemput saudaranya guna meminta bantuan. Sialnya setelah kembali ke lokasi Budiman tak lagi menemukan pelaku yang baru saja menghajarnya namun angkot tersebut masih berada di lokasi kejadian.

Setelah itu Budiman pergi ke RSU Djasamen untuk melakukan visum, lalu pergi ke Mapolsek Bangun untuk membuat laporan pengaduan. Begitu juga dengan angkot yang ditinggal, juga dibawa Budiman ke Mapolsek sebagai barang bukti.

Saat hendak melapor ke Mapolsek Bangun, Budiman mencoba memberitahu kepada Kapolsek Siantar Barat atas kejadian yang dialaminya.

Kapolsek Bangun Hitler Sihombing yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan Budiman Purba terkait kasus pemukulan. Selanjutnya saat ini pihakya masih melakukan penyelidikan karena diketahui kedua pelaku telah melarikan diri usai menghajar Budiman. “Kita sudah terima laporan korban, pelakunya masih kita selidiki lebih lanjut,” ujar Kapolsek, kemarin. (smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/