29 C
Medan
Thursday, December 26, 2024
spot_img

Badan Jalan Longsor, Warga Desa Juma Terancam Terisolir

JALAN LONGSOR: Badan jalan menghubungkan Desa Juma Gerat dari Kota Tigalingga ibukota Kecamatan Tigalingga mengalami longsor.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Jalan di Dusun Lau Pangguh, Desa Juma Gerat, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, longsor, Selasa (15/10) malam. Akibat kerusakan infrastruktur itu, akses masyarakat terancam terisolir.

Menurut Amar Bancin (38) saat dihubungi Sumut Pos, Rabu (16/10), jalan mengalami longsor dikarenakan sebelumnya terjadi intensitas curah hujan yang tinggi.

Disebutkan Amar lagi, kendaraan roda empat atau lebih akan beresiko tinggi apabila melalui jalan longsor tersebut.

Amar menambahkan, perangkat desa dan masyarakat secara swadaya membuat jembatan terbuat dari batang kelapa.

“Minimal kendaraan roda empat dapat melintas, agar masyarakat bisa mengangkut hasil pertanian keluar dari desa,”katanya.

Diungkapkan Amar Bancin, sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum Dairi telah memasang bronjong pada tahun 2017. Namun Diduga pekerjaannya kurang bagus, bronjong yang dibangun hancur.

Sementara itu, Kepala BPBD Dairi, Bahagia Ginting mengaku telah menerima longsornya badan jalan tersebut. Namun, Bahagia mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum, terkait rencana pelebaran jalan yang sudah ditampung di Perubahan APBD 2019.

“Jika tidak, BPBD akan bergerak melakukan penanganan,”ujar Bahagia. (rud/han)

JALAN LONGSOR: Badan jalan menghubungkan Desa Juma Gerat dari Kota Tigalingga ibukota Kecamatan Tigalingga mengalami longsor.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Jalan di Dusun Lau Pangguh, Desa Juma Gerat, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, longsor, Selasa (15/10) malam. Akibat kerusakan infrastruktur itu, akses masyarakat terancam terisolir.

Menurut Amar Bancin (38) saat dihubungi Sumut Pos, Rabu (16/10), jalan mengalami longsor dikarenakan sebelumnya terjadi intensitas curah hujan yang tinggi.

Disebutkan Amar lagi, kendaraan roda empat atau lebih akan beresiko tinggi apabila melalui jalan longsor tersebut.

Amar menambahkan, perangkat desa dan masyarakat secara swadaya membuat jembatan terbuat dari batang kelapa.

“Minimal kendaraan roda empat dapat melintas, agar masyarakat bisa mengangkut hasil pertanian keluar dari desa,”katanya.

Diungkapkan Amar Bancin, sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum Dairi telah memasang bronjong pada tahun 2017. Namun Diduga pekerjaannya kurang bagus, bronjong yang dibangun hancur.

Sementara itu, Kepala BPBD Dairi, Bahagia Ginting mengaku telah menerima longsornya badan jalan tersebut. Namun, Bahagia mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum, terkait rencana pelebaran jalan yang sudah ditampung di Perubahan APBD 2019.

“Jika tidak, BPBD akan bergerak melakukan penanganan,”ujar Bahagia. (rud/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/