26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pedagang Karo Ancam Gelar Dagangan di Jalan Raya

KARO, SUMUTPOS.CO – Ratusan pedagang mendesak Pemkab Karo segera menepati janji untuk membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS). Jika ingkar, pedagang mengaku akan menggelar dagangan mereka di tengah jalan raya.

Pasalnya, pasca lapak dan dagangan mereka ludes terbakar sebulan lalu. Hingga kini TPS yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Desakan ini terungkap saat Persatuan Serikat Tolong-menolong (Perseri) Pasar Losd Jahe Jahe,Dos Roha,Arih Ersada, menggelar rapat.

Pertemuan ini berlangasung di lantai satu gedung pasar yang tinggal puing, tepatnya di Jalan Penghasilan, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, Selasa (15/12) siang. Dalam pertemuan tersebut tersebut terungkap bahwa sampai hari ini,ratusan pedagang belum juga mendapatkan lapak untuk berjualan.

Pertemuan yang dihadiri semua pedagang yang terdampak ini digelar dengan menerapkan Prokes Covid-19. Pedagang mendesak Pemkab Karo secepatnya menata dan menempatkan para pedagang ke lokasi yang lebih layak.

Ketua Pengurus Pasar Losd Jahe Jahe Cerita Sembiring mengaku telah menampung semua usulan yang timbul dalam rapat. Selanjutnya, usulan dan permintaan para pedagang akan disampaikan dinas terkait. “Intinya, langkah apa yang ditempuh agar para pedagang bisa cepat berjualan dengan tenang,”tegasnya.

Hal senada dikatakan Ketua Perseri, Polen Sihombing (49). Menurutnya Polen, belum lama ini pihak Dinas Pasar Berastagi sudah berjanji untuk segera membangun TPS. “Jadi untuk itu kami harapkan apapun yang terjadi di lapangan agar kita tetap berkordinasi demi kebaikan kita bersama. Kami tidak bisa menjawab semua keluhan para pedagang. Tapi kami akan dorong dan sampaikan keluhan pedagang ke Dinas Koperindag Karo,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang Nd Grees Br Ginting mengaku, saat ini pihaknya hanya mengharapkan pemerintan segera membangun TPS. “Sebelum tahun baru ini, TPS itu harus sudah ada.

Karena sampai hari ini belum ada kejelasan akan nasib kami. Jika begini terus, kami terpaksa akan menjajakan barang dagangan kami di tengah badan jalan raya,” katanya.

“Kami hanya ingin berjualan dengan tenang. Kalau begini gimana kami mau tenang, belum lagi harus bayar kutipan yang tidak jelas alasanya,” lirihnya. Karena kondisi itu, para pedagang yang didominasi ibu-ibu itu mendesak

pengurus pasar menyampaikan keluhan mereka ke Pemkab Karo. (deo/saz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Ratusan pedagang mendesak Pemkab Karo segera menepati janji untuk membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS). Jika ingkar, pedagang mengaku akan menggelar dagangan mereka di tengah jalan raya.

Pasalnya, pasca lapak dan dagangan mereka ludes terbakar sebulan lalu. Hingga kini TPS yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Desakan ini terungkap saat Persatuan Serikat Tolong-menolong (Perseri) Pasar Losd Jahe Jahe,Dos Roha,Arih Ersada, menggelar rapat.

Pertemuan ini berlangasung di lantai satu gedung pasar yang tinggal puing, tepatnya di Jalan Penghasilan, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, Selasa (15/12) siang. Dalam pertemuan tersebut tersebut terungkap bahwa sampai hari ini,ratusan pedagang belum juga mendapatkan lapak untuk berjualan.

Pertemuan yang dihadiri semua pedagang yang terdampak ini digelar dengan menerapkan Prokes Covid-19. Pedagang mendesak Pemkab Karo secepatnya menata dan menempatkan para pedagang ke lokasi yang lebih layak.

Ketua Pengurus Pasar Losd Jahe Jahe Cerita Sembiring mengaku telah menampung semua usulan yang timbul dalam rapat. Selanjutnya, usulan dan permintaan para pedagang akan disampaikan dinas terkait. “Intinya, langkah apa yang ditempuh agar para pedagang bisa cepat berjualan dengan tenang,”tegasnya.

Hal senada dikatakan Ketua Perseri, Polen Sihombing (49). Menurutnya Polen, belum lama ini pihak Dinas Pasar Berastagi sudah berjanji untuk segera membangun TPS. “Jadi untuk itu kami harapkan apapun yang terjadi di lapangan agar kita tetap berkordinasi demi kebaikan kita bersama. Kami tidak bisa menjawab semua keluhan para pedagang. Tapi kami akan dorong dan sampaikan keluhan pedagang ke Dinas Koperindag Karo,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang Nd Grees Br Ginting mengaku, saat ini pihaknya hanya mengharapkan pemerintan segera membangun TPS. “Sebelum tahun baru ini, TPS itu harus sudah ada.

Karena sampai hari ini belum ada kejelasan akan nasib kami. Jika begini terus, kami terpaksa akan menjajakan barang dagangan kami di tengah badan jalan raya,” katanya.

“Kami hanya ingin berjualan dengan tenang. Kalau begini gimana kami mau tenang, belum lagi harus bayar kutipan yang tidak jelas alasanya,” lirihnya. Karena kondisi itu, para pedagang yang didominasi ibu-ibu itu mendesak

pengurus pasar menyampaikan keluhan mereka ke Pemkab Karo. (deo/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/