26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Demokrat Sumut Ingin FDT Tetap Digelar

SIARAN PERS: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi bersama pengurus lainnya saat memberikan siaran pers terkait Festival Danau Toba.
SIARAN PERS: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi bersama pengurus lainnya saat memberikan siaran pers terkait Festival Danau Toba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) tetap menginginkan digelarnya Festival Danau Toba (FDT), karena sangat membantu perekonomian masyarakat di 7 kabupaten yang ada di sekeliling Danau Toba.

Demokrat juga menyatakan, nama FDT harus tetap dipertahankan karena sudah menjadi ikon. Hal tersebut dikemukakan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi kepada wartawan di Medan, Kamis (16/1), terkait statemen Gubsu yang akan meniadakan Festival Danau Toba (FDT) karena kunjungan wisata di FDT Tahun 2019 tidak mencapai 1 juta wisatawan.

Dikatakan Herri, FDT harus tetap dilaksanakan, hanya saja tehnis pelaksanaannya yang harus di manejemen/dikelola dengan lebih baik lagi,sehingga wisatawan berminat datang ke Danau Toba. Artinya, konsep dan kemasan acara harus diperbaiki agar lebih menarik. ‘’Jadi jika FDT 2019 kurang pengunjung, yang salah bukan FDT-nya, tapi panitia dan manajemennya. Manusia yang diberikan mandat untuk membuat acaranya”, katanya didampingi Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia( PDRI) Sumut Nurhasanah,S.Sos dan pengurus DPD Partai Demokrat lainnya, Jesayas Tarigan, Maju Manalu, Herman Nduru, Rasmina Sitepu dan lainnya.

Ditambahkannya, Danau Toba merupakan Ikon bagi Sumut, sebab menjadi danau terbesar ketiga di dunia, dan sudah diketahui keindahan Danau Toba oleh masyarakat dunia seperti halnya Bali, Candi Borobudur dan lainnya yang ada di Idonesia.

Demikian juga sarana prasarana Danau Toba sudah difasilitasi/ disiapkan pemerintah seperti jalan, bandara dan lainnya. Tinggal bagaimana pemerintah propinsi menata dan “menjual” Danau Toba ke mancanegara.

Herri mencontohkan, bagaimana pemerintah Thailand mensubsudi paket wisata ke negara ini. Sehingga pengelola wisata Thailand bisa memberikan paket murah kepada pengunjung. Ini salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisata ke Thailand. Dengan banyaknya wisatawan yang datang, akan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakatnya. “Wisatawan yang banyak itu tentunya akan berbelanja sehingga terjadi perputaran ekonomi dan pedapatan masyarakatnya meningkat”, kata Heri.

Hal seperti ini, ujarnya, bisa jadi pertimbangan pemerintah provinsi Sumatera Utara.

Demokrat, juga, sambung Heri berharap agar masyarakat dan instansi terkait lainnya dapat membantu Gubsu, bagaimana agar wisatawan senang datang ke Danau Toba umunya ke Sumut. “Harus dicari solusi bagaimana agar wisatawan datang ke Sumut termasuk ke Danau Toba, sehingga PAD di daerah keliling Danau Toba bertambah,’’ujarnya. (sih)

SIARAN PERS: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi bersama pengurus lainnya saat memberikan siaran pers terkait Festival Danau Toba.
SIARAN PERS: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi bersama pengurus lainnya saat memberikan siaran pers terkait Festival Danau Toba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) tetap menginginkan digelarnya Festival Danau Toba (FDT), karena sangat membantu perekonomian masyarakat di 7 kabupaten yang ada di sekeliling Danau Toba.

Demokrat juga menyatakan, nama FDT harus tetap dipertahankan karena sudah menjadi ikon. Hal tersebut dikemukakan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi kepada wartawan di Medan, Kamis (16/1), terkait statemen Gubsu yang akan meniadakan Festival Danau Toba (FDT) karena kunjungan wisata di FDT Tahun 2019 tidak mencapai 1 juta wisatawan.

Dikatakan Herri, FDT harus tetap dilaksanakan, hanya saja tehnis pelaksanaannya yang harus di manejemen/dikelola dengan lebih baik lagi,sehingga wisatawan berminat datang ke Danau Toba. Artinya, konsep dan kemasan acara harus diperbaiki agar lebih menarik. ‘’Jadi jika FDT 2019 kurang pengunjung, yang salah bukan FDT-nya, tapi panitia dan manajemennya. Manusia yang diberikan mandat untuk membuat acaranya”, katanya didampingi Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia( PDRI) Sumut Nurhasanah,S.Sos dan pengurus DPD Partai Demokrat lainnya, Jesayas Tarigan, Maju Manalu, Herman Nduru, Rasmina Sitepu dan lainnya.

Ditambahkannya, Danau Toba merupakan Ikon bagi Sumut, sebab menjadi danau terbesar ketiga di dunia, dan sudah diketahui keindahan Danau Toba oleh masyarakat dunia seperti halnya Bali, Candi Borobudur dan lainnya yang ada di Idonesia.

Demikian juga sarana prasarana Danau Toba sudah difasilitasi/ disiapkan pemerintah seperti jalan, bandara dan lainnya. Tinggal bagaimana pemerintah propinsi menata dan “menjual” Danau Toba ke mancanegara.

Herri mencontohkan, bagaimana pemerintah Thailand mensubsudi paket wisata ke negara ini. Sehingga pengelola wisata Thailand bisa memberikan paket murah kepada pengunjung. Ini salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisata ke Thailand. Dengan banyaknya wisatawan yang datang, akan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakatnya. “Wisatawan yang banyak itu tentunya akan berbelanja sehingga terjadi perputaran ekonomi dan pedapatan masyarakatnya meningkat”, kata Heri.

Hal seperti ini, ujarnya, bisa jadi pertimbangan pemerintah provinsi Sumatera Utara.

Demokrat, juga, sambung Heri berharap agar masyarakat dan instansi terkait lainnya dapat membantu Gubsu, bagaimana agar wisatawan senang datang ke Danau Toba umunya ke Sumut. “Harus dicari solusi bagaimana agar wisatawan datang ke Sumut termasuk ke Danau Toba, sehingga PAD di daerah keliling Danau Toba bertambah,’’ujarnya. (sih)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/