BERASTAGI- Dua hari setelah tertimbun longsoran material tanah bercampur kayu dan batu, Jalan Negara, Medan – Berastagi, Minggu (17/2) kembali normal seperti biasa. Polisi juga telah mengevakuasi dua dari tiga mobil yang tersapu tanah.
Menurut Kepala Pos Lalu Lintas Doulu, Aiptu Pitoyo menjelaskan jika dua kenderaan roda empat yang terapu longsong sudah dibawa dari bibir jurang . Keduanya masing – masing BK 1619 QC dan BK 1896 FB. Sedangkan satu unit minibus Datra jurusan Sidikalang – Medan hingga kini belum berhasil diangkat dari dalam jurang sedalam 100 meter itu.
Polisi hingga kini masih mencari akal sembari menunggu pihak direksi minibus. Di lain hal tambah Pitoyo, polisi tetap melakukan serangakain monitoring di antara jalur jalan Doulu – Tongkoh, karena selain belum melakukan tindakan merelokasi timbunan tanah secara keseluruhan, pada ruas jalan ini tetap menjadi titik rawan longsor, apalagi hujan belum benar-benar berhenti.
Mengingat, dampak dari longsor tersebut, membuat sejumlah calon wisatawan mengurungkan niat mereka berkunjung ke Berastagi. Paling tidak ini tergambar dari tingkat hunian yang mengalami penurunan drastis, berupa pembatalan menginap yang berkisar antara 15 hingga 50 persen.
Di hotel Horison, Hasan Harahap selaku GM mengaku terdapat beberapa tamu yang tidak jadi menggunakan jasa hotelnya untuk berlibur pasca terjadinya longsoran di jalan Negara Medan – Berastagi.
Hal yang sama juga diakui Sariadi dari managemen Sinabung Hill Berastagi. Walau masih dirasa layak, tetapi jumlah keterisian kamar saat libur akhir pekan kemarin menurutnya masih rendah.(nan/smg)
Dampak Longsor Jalan Negara, Medan-Berastagi
BERASTAGI- Dua hari setelah tertimbun longsoran material tanah bercampur kayu dan batu, Jalan Negara, Medan – Berastagi, Minggu (17/2) kembali normal seperti biasa. Polisi juga telah mengevakuasi dua dari tiga mobil yang tersapu tanah.
Menurut Kepala Pos Lalu Lintas Doulu, Aiptu Pitoyo menjelaskan jika dua kenderaan roda empat yang terapu longsong sudah dibawa dari bibir jurang . Keduanya masing – masing BK 1619 QC dan BK 1896 FB. Sedangkan satu unit minibus Datra jurusan Sidikalang – Medan hingga kini belum berhasil diangkat dari dalam jurang sedalam 100 meter itu.
Polisi hingga kini masih mencari akal sembari menunggu pihak direksi minibus. Di lain hal tambah Pitoyo, polisi tetap melakukan serangakain monitoring di antara jalur jalan Doulu – Tongkoh, karena selain belum melakukan tindakan merelokasi timbunan tanah secara keseluruhan, pada ruas jalan ini tetap menjadi titik rawan longsor, apalagi hujan belum benar-benar berhenti.
Mengingat, dampak dari longsor tersebut, membuat sejumlah calon wisatawan mengurungkan niat mereka berkunjung ke Berastagi. Paling tidak ini tergambar dari tingkat hunian yang mengalami penurunan drastis, berupa pembatalan menginap yang berkisar antara 15 hingga 50 persen.
Di hotel Horison, Hasan Harahap selaku GM mengaku terdapat beberapa tamu yang tidak jadi menggunakan jasa hotelnya untuk berlibur pasca terjadinya longsoran di jalan Negara Medan – Berastagi.
Hal yang sama juga diakui Sariadi dari managemen Sinabung Hill Berastagi. Walau masih dirasa layak, tetapi jumlah keterisian kamar saat libur akhir pekan kemarin menurutnya masih rendah.(nan/smg)