SIMALUNGUN- Kondisi jembatan di Hutapelembean, Nagori Batusilangit, Kecamatan Tapiandolok, Simalungun, kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini hanya batang pohoh kelapa dan papan yang dimanfaatkan warga untuk dijadikan jembatan penyeberangan, Minggu (17/3).
Amatan Metro Siantar, kondisi jembatan ini sangat tidak layak untuk dilalui. Selain membahayakan, komposisi jembatan juga sangat tidak medukung. Sebab, jembtan ini hanya manggunakan dua buah batang kelapa bulat.
Itu pun sudah terlihat kering dan mungkin tidak beberapa lama lagi akan ambruk. Ada juga beberapa papan yang dijajarkan, namun kondisinya juga sudah tidak mendukung. Sebagian papan sudah lapuk, bahkan sekarang tinggal beberapa keping.
Padahal jembatan ini merupan salah satu akses untuk keluar masuk ke wilayah tersebut. Meski jembatan tersebut berbatasan dengan perkebunan Bridgestone, tetapi setiap harinya ada puluhan warga yang melintasi jembatan tersebut.
Menurut warga jembatan tersebut sudah tiga kali diperbaiki. Jembatan yang pertama dibangun sekitar 40 tahun yang lalu. Setelah jembatan yang pertama rubuh, warga membangun jembatan deng an menggunakan papan dan batang pohon kelapa.
Untuk mendapatkan batang pohon kelapa terkadang warga menyumbang. Terkadang mereka juga beli dari luar kampung. Sedangkan untuk papan mereka biasanya hanya memanfaatkan papan bekas i.
Menurut Dodil Damanik (29) sebelumnya, jembatan tersebut menggunakan besi dan papan, tetapi sudah rusak termakan usia. Sekarang, besi-besinya itu sudah dicuri. (mag-10/smg)
SIMALUNGUN- Kondisi jembatan di Hutapelembean, Nagori Batusilangit, Kecamatan Tapiandolok, Simalungun, kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini hanya batang pohoh kelapa dan papan yang dimanfaatkan warga untuk dijadikan jembatan penyeberangan, Minggu (17/3).
Amatan Metro Siantar, kondisi jembatan ini sangat tidak layak untuk dilalui. Selain membahayakan, komposisi jembatan juga sangat tidak medukung. Sebab, jembtan ini hanya manggunakan dua buah batang kelapa bulat.
Itu pun sudah terlihat kering dan mungkin tidak beberapa lama lagi akan ambruk. Ada juga beberapa papan yang dijajarkan, namun kondisinya juga sudah tidak mendukung. Sebagian papan sudah lapuk, bahkan sekarang tinggal beberapa keping.
Padahal jembatan ini merupan salah satu akses untuk keluar masuk ke wilayah tersebut. Meski jembatan tersebut berbatasan dengan perkebunan Bridgestone, tetapi setiap harinya ada puluhan warga yang melintasi jembatan tersebut.
Menurut warga jembatan tersebut sudah tiga kali diperbaiki. Jembatan yang pertama dibangun sekitar 40 tahun yang lalu. Setelah jembatan yang pertama rubuh, warga membangun jembatan deng an menggunakan papan dan batang pohon kelapa.
Untuk mendapatkan batang pohon kelapa terkadang warga menyumbang. Terkadang mereka juga beli dari luar kampung. Sedangkan untuk papan mereka biasanya hanya memanfaatkan papan bekas i.
Menurut Dodil Damanik (29) sebelumnya, jembatan tersebut menggunakan besi dan papan, tetapi sudah rusak termakan usia. Sekarang, besi-besinya itu sudah dicuri. (mag-10/smg)