SIMALUNGUN-Baru sekali terjadi di Indonesia, jabatan di ‘dunia’ polisi dipilih oleh rakyat. Adalah Polres Simalungun yang melakukan ‘kejutan’ itu. Atas nama harapan warga yang ingin memiliki Kepala Pos Kepolisian (Kapolpos) yang dekat dengan masyarakat, pemilihan pun digelar.
Ini terjadi di Laras, Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun yang masih dalam jajaran hukum Polsek Perdagangan, Polres Simalungun, Rabu (17/4). Kapolpos Laras yang lama dijabat oleh Aiptu Kastel Sitorus dan telah meninggal dunia beberapa pekan lalu. Jadi untuk mengisi kekosongan, pihak Polres Simalungun melalui Kapolres AKBP Andi S Taufik melibatkan warga untuk memilih Kapolpos Laras yang baru.
Mekanisme pemilihan Kapolpos yang baru pertama terjadi di Indonesia itu bukanlah seperti pemilihan kepala desa. Warga tidak mencoblos kertas suara dan memilih langsung Kapolpos. Adapun mekanismenya, tiga bintara berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) dipilih menjadi calon Kapolpos. Ketiganya masing-masing Juliamzah Saragih, Tua Raja Tambunan, dan Lambok Sianipar. Mereka diberikan kesempatan memperkenalkan diri dan menyampaikan visi misi serta program kerja.
Setelah itu di hadapan warga, AKBP Andi S Taufik menanyakan langsung kepada warga calon mana yang paling diterima masyarakat. Bagi warga yang setuju diperbolehkan mengangkat tangan.
“Tiga kandidat bakal calon Kapolpos Laras adalah anggota Bhabinkamtibmas Kecamatan Bandar Huluan naungan Polsek Perdagangan Kabupaten Simalungun,” jelas Andi dihadapan masyarakat.
Menurut Kapolres Simalungun, pergantian Kapolpos ini dikarenakan telah ada musyawarah masyarakat Kecamatan Bandar Huluan di Aula Sisala milik PTPN 4 Kebun Laras. “Kita melibatkan masyarakat. Tetapi hasil keputusan masyarakat baru akan kami bahas di Polres Simalungun dan belum menjadi ketetapan. Semua harus melawati beberapa prosedur Polri sesuai undang-undang yang berlaku,” terang Andi.
Saat pemilihan kemarin, dari sekitar 300 warga yang hadir, 80 persennya memilih Lambok Sianipar. “Saya mengucapkan terima kasih kepada warga yang sangat antusias memberikan partisipasi dalam pemilihan Kapolpos Laras yang baru. Tetapi hasil keputusan masyarakat ini akan kami pertimbangkan lebih lanjut,” bilang Andi.
Lambok Sianipar mengaku siap bila ditunjuk oleh pimpinannya sesuai dengan hasil keputusan masyarakat Kecamatan Bandar Huluan untuk menjadi Kapolpos. “Kalau terpilih kita siap melaksanakan tugas sebagai pengayom masyarakat. Kita tunggu saja hasil keputusan dari pimpinan siapa yang akan menjadi Kapolpos Laras selanjutnya,” jelasnya.
Tokoh masyarakat setempat, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun, Mahdani Damanik mengaku sangat bangga dengan apa yang dilakukan Polres Simalungun. “Polisi yang dekat dengan masyarakat adalah polisi yang mau tahu apa yang terjadi di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Kita berharap kedepan Kapolpos Laras yang baru mau berbaur dengan masyarakat. Harus peduli dengan masyarakat yang membutuhkan bantuan, bukan malah menghindar,” ujar Mahdani.
Rudi Sinaga tokoh masyarakat lainnya juga berharap kepada Kapolpos yang baru agar senantiasa membela masyarakat yang benar dan bukan membela masyarakat yang bersalah tetapi punya uang banyak. “Bila ada yang genting, semuanya bisa di musyawarahkan dengan masyarakat. Kita tidak menginginkan seperti terjadi di daerah Simarjarunjung itu, Kapolsek dibunuh oleh masyarakat hanya gara-gara menangkap judi,” jelas Rudi Sinaga salah seorang tokoh masyarakat di sana.
Apa yang dilakukan Polres Simalungun tampaknya didukung Poldasu. Setidaknya hal ini terungkap dari jawaban Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sumut, Kombes Pol Iwan Hari Sugiarto saat dikonfirmasi. “Ya, tiga anggota diajukan oleh Polres Simalungun. Ketiganya menyampaikan Visi dan Misi di hadapan masyarakat,” ungkapnya.
Terkait dengan itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius mengatakan, apa yang telah dilakukan di wilayah hukum Polsek Perdagangan merupakan terobosan kreatif dari Kapolres Simalungun. Dal hal itu patut diapresiasi dalam mengakomodir harapan masyarakat. Dan yang terpilih diharapkan merupakan anggota Polri yang berprestasi baik.
Ketika disinggung terkait aturan hukumnya, dia menyatakan tidak ada masalah. Menurutnya, yang terpenting Kapolpos terpilih merupakan anggota yang prestasinya atau kondite-nya baik. Dan, yang menentukan jabatan Kapolpos merupakan kewenangan Kapolres. Kalau diberikan kesempatan pada masyarakat untuk memilih, hal tersebut sebagai bentuk upaya mengakomodir keinginan masyarakat. “Memang pemilihan Kapolpos oleh masyarakat belum diatur khusus di Polri, akan kita evaluasi hasilnya nanti,” ucapnya. (ian/gir/gus/mag-10/smg)