27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Rapid Test Massal di Binjai, 15 Orang Reaktif

RAPID TEST: Wali Kota Binjai HM Idaham menyaksikan proses rapid  test di Pajak Pagi Kebun Lada, Minggu (17/5).
RAPID TEST: Wali Kota Binjai HM Idaham menyaksikan proses rapid test di Pajak Pagi Kebun Lada, Minggu (17/5).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Binjai bersama unsur TNI-Polri melakukan razia pemakaian masker sekaligus rapid test missal selama dua hari, Sabtu (16/5) dan Minggu (17/5). Wali Kota Binjai, HM Idaham memimpin langsung rapid test massal, Minggu (17/5).

“Hari ini kita melakukan rapid test massal dalam rangka hari jadi Kota Binjai ke 148 tahun. Kegiatan ini mulai dilakukan sejak tadi (Sabtu) malam bersama unsur Forkopimda, TNI-Polri dan semua kekuatan yang ada,” kata Idaham. Petugas rapid test ini terbagi ke dalam 5 tim. Pada Sabtu (16/5) malam tim menyisir ke sejumlah kafe dan warung tuak. Sementara pada Minggu (17/5) pagi, tim melakukan rapid test dengan menyisir pembeli dan pedagang di sejumlah pusat pasar atau pajak.

“Ada sekitar 1.000 orang sampel yang kita ambil dari semua segmen. Mulai dari pedagang, sopir ojol dan paramedis. Kita melakukan ini untuk dapat melakukan seminimal mungkin penularan kepada yang tidak memiliki gejala, sehingga apabila ditemukan mereka reaktif atau positif dalam rapid tes kita, akan dilakukan isolasi dan karantina dan melakukan swab tes untuk memastikan itu,” beber Wali Kota Binjai dua periode ini.

“Ini bagian dari menjaga kota ini agar tidak terpapar dari Covid-19,” tambah dia.

Awalnya, diperoleh informasi ada dua orang yang dinyatakan reaktif. Menurut Idaham, orang yang berstatus reaktif terus mengalami penambahan. “Sudah 15 orang yang reaktif dan malam ini akan dilakukan swab oleh rumah sakit USU. Mereka juga sudah dikarantinakan di tempat kita (Gedung MTQ). Kami berharap, kota ini negatif semua,” pungkasnya.

Belasan Warga Disanksi Push Up dan Squat Jump

Sementara, Pemko Medan kembali menggelar pemantauan dan pencegahan di Jalan Ring Road Gagak Hitam Medan, Minggu (17/5) usai Salat Subuh. Ada belasan warga baik pesepeda, pengendara sepeda motor, dan pengemudi mobil serta truk terjaring tidak mengenakan masker. Sebagai hukuman untuk memberikan efek jera, warga yang terjaring itu pun dijatuhkan sanksi fisik yakni push-up dan squat jump.

Kegiatan pematauan dan pencegahan berjalan dengan lancar. Usai apel, tim gabungan yang terdiri dari unsur unsur Satpol PP Kota Medan, Dinas Perhubungan, Kodim 0201/BS, Denpom 1/5, Polrestabes Medan, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Humasy serta jajaran Kecamatan Medan Sunggal langsung membagi dua Jalan Ring Road baik sisi kiri maupun kanan dengan menggunakan traffic cone (kerucut lalu-lintas) guna mempermudah pemeriksaan.

Satu per satu kendaraan yang melintas pun dihentikan, mulai sepeda, sepeda motor, becak bermotor, mobil, pick-up, truck hingga mobil tangki. Jika mengenakan masker, tim langsung mempersilahkan kembali melanjutkan perjalan. Sebaliknya jika kedapatan tak mengenakan masker, tim tidak lagi melakukan sosialisasi seperti yang dilakukan dalam kegiatan pemantauan dan pencegahan sebelumnya.

Si pengemudi langsung diminta turun dari kenderaannya, kemudian diminta melakukan push-up. Sadar telah melakukan kesalahan, pengemudi pun melakukan push-up dihadapan tim gabungan. Usai push-up, si pengemudi kemudian diberi masker. “Mulai saat ini selalu gunakan masker setiap melakukan aktifitas di luar rumah. Jaga kesehatan dirimu dan orang lain agar tidak tertular virus corona,” kata salah seorang petugas.

Selain push-up, tim gabungan juga menjatuhkan hukuman squat jump bagi pengemudi yang tidak masker, termasuk terhadap seorang wanita pengendara sepeda motor. Wanita bertubuh sedikit kurus itu tampak pasrah ketika sepeda motor yang dikendarainya dihentikam tim gabungan karena tidak memakai masker. Tim kemudian memerintahkannya untuk melakukan squat jump di samping sepeda motornya.

Sementara itu ulah supir mobil tangki sempat membuat sejumlah petugas emosi. Saat diminta untuk menghentikan mobil tangkinya, sang sopir yang tidak mengenakan masker tetap menjalankan kenderaannya meski dalam laju lambat. Beberapa petugas telah berteriak untuk memintanya berhenti namun tidak diindahkan. Melihat itu salah seorang petugas polisi militer (PM) langsung menghadangnya di tengah jalan.

Barulah supir mobil tangki itu menghentikan kenderaannya. Setelah itu sang sopir pun diminta untuk turun. Sambil cengar-cengir , sang supir pun langsung minta maaf. Petugas langsung memeriksa mobil tangka, terutama bagian depan. Lantaran tidak menemukan benda-benda yang mencurigakan, petugas kemudian memerintahkan sang supir untuk push di pinggir jalan. Setelah diberi masker dan dinasehati untuk selalu mengenakan masker, barulah mobil tangka dipersilahkan berjalan kembali.

Kabag Tata Pemerintahan Setdako Medan Ridho Nasution mengatakan, selama bulan suci Ramadhan 1441 H, Pemko Medan menurunkan Tim Pemantauan dan Asmara Subuh. Biasanya tim ini bertugas untuk menertibkan para remaja yang melakukan asmara subuh dengan berkumpul di pinggir jalan, konvoi serta balap liar. Namun di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-2019), fokus penertiban kali ini lebih difokuskan terhadap warga yang tidak mengenakan masker.

“Hal ini kita lakukan untuk mendukung Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di kota Medan. Salah satu isi perwal tersebut, warga wajib mengenakan masker ketika beraktifitas di luar rumah. Kita harapkan warga dapat melaksanakannya guna memutus mata rantai penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat,” jelas Ridho. (ted/map)

RAPID TEST: Wali Kota Binjai HM Idaham menyaksikan proses rapid  test di Pajak Pagi Kebun Lada, Minggu (17/5).
RAPID TEST: Wali Kota Binjai HM Idaham menyaksikan proses rapid test di Pajak Pagi Kebun Lada, Minggu (17/5).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Binjai bersama unsur TNI-Polri melakukan razia pemakaian masker sekaligus rapid test missal selama dua hari, Sabtu (16/5) dan Minggu (17/5). Wali Kota Binjai, HM Idaham memimpin langsung rapid test massal, Minggu (17/5).

“Hari ini kita melakukan rapid test massal dalam rangka hari jadi Kota Binjai ke 148 tahun. Kegiatan ini mulai dilakukan sejak tadi (Sabtu) malam bersama unsur Forkopimda, TNI-Polri dan semua kekuatan yang ada,” kata Idaham. Petugas rapid test ini terbagi ke dalam 5 tim. Pada Sabtu (16/5) malam tim menyisir ke sejumlah kafe dan warung tuak. Sementara pada Minggu (17/5) pagi, tim melakukan rapid test dengan menyisir pembeli dan pedagang di sejumlah pusat pasar atau pajak.

“Ada sekitar 1.000 orang sampel yang kita ambil dari semua segmen. Mulai dari pedagang, sopir ojol dan paramedis. Kita melakukan ini untuk dapat melakukan seminimal mungkin penularan kepada yang tidak memiliki gejala, sehingga apabila ditemukan mereka reaktif atau positif dalam rapid tes kita, akan dilakukan isolasi dan karantina dan melakukan swab tes untuk memastikan itu,” beber Wali Kota Binjai dua periode ini.

“Ini bagian dari menjaga kota ini agar tidak terpapar dari Covid-19,” tambah dia.

Awalnya, diperoleh informasi ada dua orang yang dinyatakan reaktif. Menurut Idaham, orang yang berstatus reaktif terus mengalami penambahan. “Sudah 15 orang yang reaktif dan malam ini akan dilakukan swab oleh rumah sakit USU. Mereka juga sudah dikarantinakan di tempat kita (Gedung MTQ). Kami berharap, kota ini negatif semua,” pungkasnya.

Belasan Warga Disanksi Push Up dan Squat Jump

Sementara, Pemko Medan kembali menggelar pemantauan dan pencegahan di Jalan Ring Road Gagak Hitam Medan, Minggu (17/5) usai Salat Subuh. Ada belasan warga baik pesepeda, pengendara sepeda motor, dan pengemudi mobil serta truk terjaring tidak mengenakan masker. Sebagai hukuman untuk memberikan efek jera, warga yang terjaring itu pun dijatuhkan sanksi fisik yakni push-up dan squat jump.

Kegiatan pematauan dan pencegahan berjalan dengan lancar. Usai apel, tim gabungan yang terdiri dari unsur unsur Satpol PP Kota Medan, Dinas Perhubungan, Kodim 0201/BS, Denpom 1/5, Polrestabes Medan, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Humasy serta jajaran Kecamatan Medan Sunggal langsung membagi dua Jalan Ring Road baik sisi kiri maupun kanan dengan menggunakan traffic cone (kerucut lalu-lintas) guna mempermudah pemeriksaan.

Satu per satu kendaraan yang melintas pun dihentikan, mulai sepeda, sepeda motor, becak bermotor, mobil, pick-up, truck hingga mobil tangki. Jika mengenakan masker, tim langsung mempersilahkan kembali melanjutkan perjalan. Sebaliknya jika kedapatan tak mengenakan masker, tim tidak lagi melakukan sosialisasi seperti yang dilakukan dalam kegiatan pemantauan dan pencegahan sebelumnya.

Si pengemudi langsung diminta turun dari kenderaannya, kemudian diminta melakukan push-up. Sadar telah melakukan kesalahan, pengemudi pun melakukan push-up dihadapan tim gabungan. Usai push-up, si pengemudi kemudian diberi masker. “Mulai saat ini selalu gunakan masker setiap melakukan aktifitas di luar rumah. Jaga kesehatan dirimu dan orang lain agar tidak tertular virus corona,” kata salah seorang petugas.

Selain push-up, tim gabungan juga menjatuhkan hukuman squat jump bagi pengemudi yang tidak masker, termasuk terhadap seorang wanita pengendara sepeda motor. Wanita bertubuh sedikit kurus itu tampak pasrah ketika sepeda motor yang dikendarainya dihentikam tim gabungan karena tidak memakai masker. Tim kemudian memerintahkannya untuk melakukan squat jump di samping sepeda motornya.

Sementara itu ulah supir mobil tangki sempat membuat sejumlah petugas emosi. Saat diminta untuk menghentikan mobil tangkinya, sang sopir yang tidak mengenakan masker tetap menjalankan kenderaannya meski dalam laju lambat. Beberapa petugas telah berteriak untuk memintanya berhenti namun tidak diindahkan. Melihat itu salah seorang petugas polisi militer (PM) langsung menghadangnya di tengah jalan.

Barulah supir mobil tangki itu menghentikan kenderaannya. Setelah itu sang sopir pun diminta untuk turun. Sambil cengar-cengir , sang supir pun langsung minta maaf. Petugas langsung memeriksa mobil tangka, terutama bagian depan. Lantaran tidak menemukan benda-benda yang mencurigakan, petugas kemudian memerintahkan sang supir untuk push di pinggir jalan. Setelah diberi masker dan dinasehati untuk selalu mengenakan masker, barulah mobil tangka dipersilahkan berjalan kembali.

Kabag Tata Pemerintahan Setdako Medan Ridho Nasution mengatakan, selama bulan suci Ramadhan 1441 H, Pemko Medan menurunkan Tim Pemantauan dan Asmara Subuh. Biasanya tim ini bertugas untuk menertibkan para remaja yang melakukan asmara subuh dengan berkumpul di pinggir jalan, konvoi serta balap liar. Namun di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-2019), fokus penertiban kali ini lebih difokuskan terhadap warga yang tidak mengenakan masker.

“Hal ini kita lakukan untuk mendukung Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di kota Medan. Salah satu isi perwal tersebut, warga wajib mengenakan masker ketika beraktifitas di luar rumah. Kita harapkan warga dapat melaksanakannya guna memutus mata rantai penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat,” jelas Ridho. (ted/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/