Site icon SumutPos

AKP Hotma Ditangkap Polres Tapteng

Kasubbag Bin Ops Bag Ops Polres Sibolga, AKP Hotma Sigalingging, ditangkap atas tuduhan sebagai bandar narkoba, oleh rekannya sesama polisi dari Polres Tapanuli Tengah, Senin (17/7). Dan barang bukti sekantung plastik berisi sabu-sabu, sekotak rokok berisi sabu-sabu, sekantung plastik berisi sembilan paket sabu-sabu, dan satu unit timbangan digital (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tantangan tugas Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw untuk memberantas narkoba semakin berat, pasalnya sejumlah oknum anggotanya masih bermain-main dengan narkoba. Bila kemarin di Perbaungan, Serdang Bedagai ada oknum polisi memasukkan narkoba via laut Pantai Timur Sumatera. Kini, giliran perwira Polres Sibolga ditangkap memasukkan narkoba via Pantai Barat Sumatera. Lengkap sudah pintu masuk narkoba dikuasai oknum polisi.

Pengusutan kasus narkoba yang melibatkan oknum kepolisian belum tuntas secara hukum, namun jumlah yang ditangkap terus bertambah. Sebelumnya, pada Sabtu 15 Juli 2017 Aiptu Suheryanto anggota Polair Polres Sergai ditangkap dalam kasus peredaran narkoba seberat 44 Kg. Peran Suheryanto merupakan sangat vital untuk meloloskan narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia melalui pelabuhan kecil.

Di tengah kabar mengejutkan tersebut, Polri kembali tercoreng dengan ditangkapnya Kasubbag Bin Ops Bag Ops Polres Sibolga, AKP Hotma Sigalingging. Ia ditangkap atas tuduhan sebagai bandar narkoba. Uniknya, AKP Hotma ditangkap oleh rekannya sesama polisi dari Polres Tapanuli Tengah, Senin (17/7).

Informasi dihimpun Sumut Pos, perwira polisi ini dibekuk bersama tersangka lainnya, mantan anggota DPRD Tapteng 2010-2015, Abu Salam Hutabarat (52) saat mengendarai mobil di halaman Cafe Rindu Alam II, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng.

Dari keduanya disita barang bukti sekantung plastik berisi sabu-sabu, sekotak rokok berisi sabu-sabu, sekantung plastik berisi sembilan paket sabu-sabu, dan satu unit timbangan digital.

AKP Hotma ditangkap setelah sebelumnya polisi meringkus Abdul Salam Hutabarat. Mulanya petugas membuntuti tersangka ketika melaju mengendarai mobil ke arah Rindu Alam karena diduga memiliki sabu-sabu. Ternyata di dalam mobil itu terdapat AKP Hotma Sigalingging.

Saat AKP Hotma keluar dari mobil dan berjalan ke kamar mandi di sekitar halaman cafe tersebut. Tak mau dikelabui, personel mengikut AKP Hotma. Ternyata perwira berpangkat 3 balok emas ini melemparkan sesuatu benda. Setelah diperiksa, ternyata benda itu berupa 1 paket sabu-sabu dibungkus potongan plastik warna biru dan dibalut tisu. Berdasarkan barang bukti itu, AKP Hotma dan Abdul Salam Hutabarat diamankan.

Tak berhenti sampai disitu, petugas juga menggeledah rumah Abdul Salam Hutabarat di Jalan Batu Harimo, dari salah satu kamar rumahnya ditemukan lagi barang bukti paketan sabu-sabu. Sesuai pengakuan Abdul Salam, sabu-sabu tersebut diperolehnya dari AKP Hotma.

Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan AKP HS yang bertugas di Polres Sibolga dengan salah seorang mantan anggota dewan Tapteng ASH. Namun Perwira berpangkat dua melati kuning dipundaknya itu tidak ingin merinci proses penangkapan.

“Iya, ada.  Saat ini kita masih dalam tahap pengembangan. Kalau memang tidak ada perkembangan dalam dua hari ini, kita akan publikasikan kepada rekan-rekan wartawan,”ungkapnya singkat.

Kapolres Sibolga AKBP Benny R Hutajulu yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhan Sormin tidak banyak memberi penjelasan tentang penangkapan oknum perwira tersebut. Namun, dia membenarkan bahwa oknum perwira berpangkat AKP tersebut benar personil polres Sibolga. “Benar, ada anggota kita yang ditangkap Polres Tapteng,” katanya.

Menurut informasi, oknum perwira tersebut merupakan pindahan dari Polres Nias beberapa bulan yang lalu.

Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Hutajulu yang dikonfirmasi wartawan membenarkan penangkapan seorang oknum perwiranya terlibat peredaran narkotika jenis sabu-sabu oleh Satnarkoba Polres Tapanuli Tengah. “Iya, AKP HS ditangkap tadi malam,” ujar AKBP Benny, Senin (17/7).

Benny mengaku mendukung penegakan hukum atas penangkapan oknum perwira itu, dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum pidananya kepada Polres Tapanuli Tengah.

Menyikapi adanya penangkapan tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu melalui Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) AKBP MP Nainggolan mengatakan belum bisa berkomentar banyak. “Polres Tapteng saat ini sedang melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Dengan adanya penangkapan oknum perwira polisi tersebut, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw diminta untuk sesegera mungkin merealisasikan tindakan pembersihan terhadap anggota yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba.

Penegasan ini dikatakan Direktur Eksekutif Polri Watch, Abdul Salam Karim atau yang akrab disapa Salum. Dia mengatakan kredibilitas Irjen Pol Paulus Waterpauw memimpin Polda Sumut diuji. Di masa kepemimpinannya yang baru 11 hari, Paulus harus segera mengambil kebijakan yang benar-benar tegas.

“Baru lagi terungkap kemarin, personel Polair Polres Sergai kembali tertangkap lagi. Tak tanggung kali ini seorang perwira. Sepertinya masalah narkoba sudah sangat merusak dan mensusupi aparat kepolisian, baik tingkat bawahan hingga perwir menengah. Harus ada tindakan tegas kapolda sesegera mungkin,” ujar Salum.

Sebagai seorang jendral polisi yang berpengalaman dalam menangani konflik dan intelijen, Paulus digadang-gadang mampu menyelesaikan masalah narkoba di Sumut. “Saya yakin itu. Inilah yang memang harus dihadapinya sebagai kapolda di sini, selain konflik narkoba juga masih menjadi momok,” pungkasnya.  (dvs/fac)

Exit mobile version