29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Puluhan Peserta Pingsan

Upacara Peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI

LUBUK PAKAM- Sekira 50-an  peserta upacara detik-detik proklamasi hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang digelar ditanah lapang Alun-alun Pemkab Deliserdang jatuh pingsan, Rabu (17/8) sekira pukul 10.00 WIB.

Peserta yang jatuh pingsan itu, kebanyakan pelajar yang mengikuti upacara di sebelah kanan tanah lapang. Akibatnya, suasana tanah lapang yang dihadiri ribuan peserta terdiri pelajar, PNS, Polri dan TNI serta OKP sontak ricuh. Karena berupaya memberikan pertolongan kepada korban.

Pemicu korban jatuh pingsan diduga selain peserta menjalani ibadah puasa, juga suhu cuaca kurang mendukung. Bahkan trik matahari menyebabkan para peserta upacara yang berdiri ditanah lapang mengalami dehidrasi (kekurangan cairan).

“Mereka yang pingsan mengaku belum sarapan dan menjalani ibadah puasa. Tapi semua sudah ditangani dan sudah mendapat perawatan medis,” kata petugas Instalasi Gawat Darurat RSU Lubuk Pakam Tiarma Uli yang sengaja disiapkan panitia.

Para pelajar yang jatuh pingsan, diberikan obat-obatan serta oksigen. Tindakan pemberian obat untuk mengantisipasi semakin memburuknya kondisi tubuh korban.  Bahkan, Hariyati siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lubuk Pakam, yang sengaja tidak berpuasa juga jatuh pingsan. Menurutnya, sebelum berangkat dari rumah mengikuti upacara, dia tidak sempat sarapan. “Saya tidak sempat sarapan, karena guru mengintruksikan agar tiba ke sekolah pukul 06.30 WIB,” ucapnya.

Meski banyak korban jatuh pingsan, tapi tidak menyebabkan upacara bendera terhenti. Bahkan kegiatan pengibaran bendera tetap berjalan sampai usai. Walaupun pelaksanaan upacara dipersingkat, namun para peserta di bagian belakang tidak sedikit yang mundur dengan alasan mata berkunang-kunang karena berdiri terlalu lama.

Menurut sejumlah pelajar yang mengikuti upacara detik-detik proklamasi, diharuskan tiba di tanah lapang alun-alun sekitar pukul 07.00 WIB oleh guru masing-masing. Padahal kegiatan upacara dimulai pukul 10.00 WIB.

Sementara di Langkat, peringatan detik-detik Proklamasi HUT ke-66 Kemerdekaan RI di Alun-alun T Amir Hamzah, Rabu (17/8) berlangsung khitmad. Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu dan naskah proklamasi dibacakan Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun, disertai bunyi sirine dengan komandan upacara Kapten Inf Sunardi (Yonif 100 Raiders). Sebanyak 55 pasukan pengibar bendera dengan sukses mengibarkan merah putih diiringi paduan suara personel Korpri dan kops musik Kodim 0203 Langkat. Setelah agenda upacara usai, Bupati dan sejumlah Muspida berkesempatan melihat pameran tunggal foto lintas sejarah, pembangunan dan prestasi diraih Kabupaten Langkat. (btr/mag-4)

Upacara Peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI

LUBUK PAKAM- Sekira 50-an  peserta upacara detik-detik proklamasi hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang digelar ditanah lapang Alun-alun Pemkab Deliserdang jatuh pingsan, Rabu (17/8) sekira pukul 10.00 WIB.

Peserta yang jatuh pingsan itu, kebanyakan pelajar yang mengikuti upacara di sebelah kanan tanah lapang. Akibatnya, suasana tanah lapang yang dihadiri ribuan peserta terdiri pelajar, PNS, Polri dan TNI serta OKP sontak ricuh. Karena berupaya memberikan pertolongan kepada korban.

Pemicu korban jatuh pingsan diduga selain peserta menjalani ibadah puasa, juga suhu cuaca kurang mendukung. Bahkan trik matahari menyebabkan para peserta upacara yang berdiri ditanah lapang mengalami dehidrasi (kekurangan cairan).

“Mereka yang pingsan mengaku belum sarapan dan menjalani ibadah puasa. Tapi semua sudah ditangani dan sudah mendapat perawatan medis,” kata petugas Instalasi Gawat Darurat RSU Lubuk Pakam Tiarma Uli yang sengaja disiapkan panitia.

Para pelajar yang jatuh pingsan, diberikan obat-obatan serta oksigen. Tindakan pemberian obat untuk mengantisipasi semakin memburuknya kondisi tubuh korban.  Bahkan, Hariyati siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lubuk Pakam, yang sengaja tidak berpuasa juga jatuh pingsan. Menurutnya, sebelum berangkat dari rumah mengikuti upacara, dia tidak sempat sarapan. “Saya tidak sempat sarapan, karena guru mengintruksikan agar tiba ke sekolah pukul 06.30 WIB,” ucapnya.

Meski banyak korban jatuh pingsan, tapi tidak menyebabkan upacara bendera terhenti. Bahkan kegiatan pengibaran bendera tetap berjalan sampai usai. Walaupun pelaksanaan upacara dipersingkat, namun para peserta di bagian belakang tidak sedikit yang mundur dengan alasan mata berkunang-kunang karena berdiri terlalu lama.

Menurut sejumlah pelajar yang mengikuti upacara detik-detik proklamasi, diharuskan tiba di tanah lapang alun-alun sekitar pukul 07.00 WIB oleh guru masing-masing. Padahal kegiatan upacara dimulai pukul 10.00 WIB.

Sementara di Langkat, peringatan detik-detik Proklamasi HUT ke-66 Kemerdekaan RI di Alun-alun T Amir Hamzah, Rabu (17/8) berlangsung khitmad. Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu dan naskah proklamasi dibacakan Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun, disertai bunyi sirine dengan komandan upacara Kapten Inf Sunardi (Yonif 100 Raiders). Sebanyak 55 pasukan pengibar bendera dengan sukses mengibarkan merah putih diiringi paduan suara personel Korpri dan kops musik Kodim 0203 Langkat. Setelah agenda upacara usai, Bupati dan sejumlah Muspida berkesempatan melihat pameran tunggal foto lintas sejarah, pembangunan dan prestasi diraih Kabupaten Langkat. (btr/mag-4)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/