30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Diselamatkan ke Pinggir Danau Lau Kawar

 Diselamatkan ke Pinggir Danau Lau Kawar

Diselamatkan ke Pinggir Danau Lau Kawar

Gunung Sinabung di Desa Kuta Gugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, meletus di siang bolong kemarin, tepatnya pukul 12.03 WIB.
Di tengah letusan itu, ada 6 pendaki yang merupakan para jurnalis dan potografern
tengah berada di atas gunung yang menyemburkan debu vulkanik.
Ini kedua kalinya ada pendaki di tengah letusan Gunung Sinabung. Jika pada letusan pertama, Minggu (15/9) lalu ada puluhan pendaki  tengah berada di puncak, kini pada letusan kedua, Selasa (17/9), meninggalkan cerita yang hampir mirip. Pada letusan kedua ini malah sejumlah wartawan dan photographer  bersama masyarakat sekitar yang kesemuanya berjumlah enam orang, tengah berada di dekat puncak gunung itu.
Adalah Rinaldi Tarigan dari jurnalis media elektronik dan Riza dari jurnalis media cetak terbitan Medan serta photographer asal Berastagi, Lewa bersama warga, melakukan pendakian sekitar pukul 06.00 WIB. Mereka kemudian tiba di Batu Segel, puncak Sinabung pada pukul 10.00 WIB.
Mereka sengaja naik ke puncak Sinabung untuk melakukan peliputan secara dekat. Karena letih, mereka akhirnya beristirahat untuk makan siang. Usai makan siang, para jurnalis dengan ditemani warga itu, bermaksud hendak melanjutkan perjalanan ke puncak gunung karena waktu semakin siang. Namun, belum sempat mereka melanjutkan langkah, keenamnya yang tengah memandang kea rah puncak gunung, melihat debu vulkanik terbang dan mengepul ke atas. Udara pun langsung menjadi panas. “Tiba-tiba udara di sekitar kami sangat panas setelah kepulan debu vulkanik keluar menjulang tinggi,” ujar Riza menceritakan.
Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, para jurnalis yang ditemani warga itu, langsung mengurungkan niat mereka kembali melanjutkan perjalanan. Merekapun langsung bergegas menuruni lereng gunung. “Kami sangat khawatir akan keselamatan kami. Walau khawatir, kami tak mungkin bisa lari secepat Ben Jhonson, kami memilih pelan-pelan turun agar tidak tergelincir jatuh,” kata Riza lagi.
Kabar keberadaan mereka di atas gunung, membuat aparat Polres Tanah Karo dan Basarnas serta Ranger bereaksi cepat. Mereka lalu menjemput para jurnalis itu pada jarak 100 meter menuju Danau Lau Kawar.
Dalam keadaan sehat, keenam pendaki ini dibawa ke pinggir Danau Lau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran. “Alhamdulillah, kami selamat,” ujar Reza memanjatkan rasa syukurnya.
Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter. Kedua gunung tersebut adalah gunung berapi aktif yang masih tersisa di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Simpang Empat, sedangkan Gunung Sibayak di Kecamatan Berastagi.Pada tanggal 3 September 2010, terjadi dua letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, baru-baru ini. (nng/smg)

 Diselamatkan ke Pinggir Danau Lau Kawar

Diselamatkan ke Pinggir Danau Lau Kawar

Gunung Sinabung di Desa Kuta Gugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, meletus di siang bolong kemarin, tepatnya pukul 12.03 WIB.
Di tengah letusan itu, ada 6 pendaki yang merupakan para jurnalis dan potografern
tengah berada di atas gunung yang menyemburkan debu vulkanik.
Ini kedua kalinya ada pendaki di tengah letusan Gunung Sinabung. Jika pada letusan pertama, Minggu (15/9) lalu ada puluhan pendaki  tengah berada di puncak, kini pada letusan kedua, Selasa (17/9), meninggalkan cerita yang hampir mirip. Pada letusan kedua ini malah sejumlah wartawan dan photographer  bersama masyarakat sekitar yang kesemuanya berjumlah enam orang, tengah berada di dekat puncak gunung itu.
Adalah Rinaldi Tarigan dari jurnalis media elektronik dan Riza dari jurnalis media cetak terbitan Medan serta photographer asal Berastagi, Lewa bersama warga, melakukan pendakian sekitar pukul 06.00 WIB. Mereka kemudian tiba di Batu Segel, puncak Sinabung pada pukul 10.00 WIB.
Mereka sengaja naik ke puncak Sinabung untuk melakukan peliputan secara dekat. Karena letih, mereka akhirnya beristirahat untuk makan siang. Usai makan siang, para jurnalis dengan ditemani warga itu, bermaksud hendak melanjutkan perjalanan ke puncak gunung karena waktu semakin siang. Namun, belum sempat mereka melanjutkan langkah, keenamnya yang tengah memandang kea rah puncak gunung, melihat debu vulkanik terbang dan mengepul ke atas. Udara pun langsung menjadi panas. “Tiba-tiba udara di sekitar kami sangat panas setelah kepulan debu vulkanik keluar menjulang tinggi,” ujar Riza menceritakan.
Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, para jurnalis yang ditemani warga itu, langsung mengurungkan niat mereka kembali melanjutkan perjalanan. Merekapun langsung bergegas menuruni lereng gunung. “Kami sangat khawatir akan keselamatan kami. Walau khawatir, kami tak mungkin bisa lari secepat Ben Jhonson, kami memilih pelan-pelan turun agar tidak tergelincir jatuh,” kata Riza lagi.
Kabar keberadaan mereka di atas gunung, membuat aparat Polres Tanah Karo dan Basarnas serta Ranger bereaksi cepat. Mereka lalu menjemput para jurnalis itu pada jarak 100 meter menuju Danau Lau Kawar.
Dalam keadaan sehat, keenam pendaki ini dibawa ke pinggir Danau Lau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran. “Alhamdulillah, kami selamat,” ujar Reza memanjatkan rasa syukurnya.
Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter. Kedua gunung tersebut adalah gunung berapi aktif yang masih tersisa di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Simpang Empat, sedangkan Gunung Sibayak di Kecamatan Berastagi.Pada tanggal 3 September 2010, terjadi dua letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, baru-baru ini. (nng/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/