26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

H5 Longsor Tobasa, Sutan Marpaung Belum Ditemukan

istimewa
PENCARIAN: Warga bersama tim gabungan mencari korban longsor atas nama Sutan Marpaung di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pencarian seorang korban longsor atas nama Sutan Marpaung di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) oleh tim gabungan, hingga Senin (17/12) kemarin masih nihil. Intensitas hujan yang tinggi di daerah itu menjadi kendala bagi tim melakukan evakuasi.

Kepala Pelaksana BPBD Tobasa, Herbet Pasaribu, mengatakan pencarian korban longsor akan terus dilakukan dan dimaksimalkan selama sepekan, sejak bencana alam tersebut terjadin

“Sampai hari kelima ini, kami masih berupaya melakukan pencarian seorang korban lagi dan belum ada hasil. Mohon doa warga Sumut, agar pencarian korban berhasil ditemukan hari ini,” katanya saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (17/12).

Dia mengungkapkan, sebenarnya tidak ada kendala yang begitu berat di lapangan. Hanya faktor cuaca yang intens, yakni hujan turun di kecamatan tersebut. Pihaknya juga menyisir satu titik lagi di sekitar lokasi bencana, untuk menemukan Sutan Marpaung yang diduga tertimbun material tanah.

“Kami sedang mencari di lokasi yang dekat dengan bibir sungai. Semua alat berat sudah kami arahkan ke sana. Karena tinggal di bagian itu saja yang belum dilakukan pembersihan material longsor. Mudah-mudahan kami menemukan korban di titik itu,” katanya.

Lokasi pencarian berada di bawah gunung yang lumayan jauh dari titik longsor pertama kali. Persisnya di dekat permukaan sungai yang ada di sekitar permukiman warga. “Inilah terakhir yang belum kami sisir. Tinggal di dekat dasar sungai. Alat berat semua sudah kami kerahkan. Kami rencanakan tujuh hari masa pencarian dilakukan. Setelah itu kami akan evaluasi lagi ke depannya seperti apa,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya masih fokus pada pencarian korban dan pembukaan akses di areal longsor. Setelah itu baru berpikir melakukan relokasi warga yang bermukim di sana ke lokasi yang lebih aman. “Langkah ke depan kami akan rapatkan lagi apa yang harus dilakukan. Makanya waktu yang ada ini kami manfaatkan untuk menyisir lokasi yang belum tersentuh. Karena sudah hampir semua titik dibongkar. Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan satu lagi jenazah korban dapat ditemukan,” katanya. (prn)

istimewa
PENCARIAN: Warga bersama tim gabungan mencari korban longsor atas nama Sutan Marpaung di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pencarian seorang korban longsor atas nama Sutan Marpaung di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) oleh tim gabungan, hingga Senin (17/12) kemarin masih nihil. Intensitas hujan yang tinggi di daerah itu menjadi kendala bagi tim melakukan evakuasi.

Kepala Pelaksana BPBD Tobasa, Herbet Pasaribu, mengatakan pencarian korban longsor akan terus dilakukan dan dimaksimalkan selama sepekan, sejak bencana alam tersebut terjadin

“Sampai hari kelima ini, kami masih berupaya melakukan pencarian seorang korban lagi dan belum ada hasil. Mohon doa warga Sumut, agar pencarian korban berhasil ditemukan hari ini,” katanya saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (17/12).

Dia mengungkapkan, sebenarnya tidak ada kendala yang begitu berat di lapangan. Hanya faktor cuaca yang intens, yakni hujan turun di kecamatan tersebut. Pihaknya juga menyisir satu titik lagi di sekitar lokasi bencana, untuk menemukan Sutan Marpaung yang diduga tertimbun material tanah.

“Kami sedang mencari di lokasi yang dekat dengan bibir sungai. Semua alat berat sudah kami arahkan ke sana. Karena tinggal di bagian itu saja yang belum dilakukan pembersihan material longsor. Mudah-mudahan kami menemukan korban di titik itu,” katanya.

Lokasi pencarian berada di bawah gunung yang lumayan jauh dari titik longsor pertama kali. Persisnya di dekat permukaan sungai yang ada di sekitar permukiman warga. “Inilah terakhir yang belum kami sisir. Tinggal di dekat dasar sungai. Alat berat semua sudah kami kerahkan. Kami rencanakan tujuh hari masa pencarian dilakukan. Setelah itu kami akan evaluasi lagi ke depannya seperti apa,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya masih fokus pada pencarian korban dan pembukaan akses di areal longsor. Setelah itu baru berpikir melakukan relokasi warga yang bermukim di sana ke lokasi yang lebih aman. “Langkah ke depan kami akan rapatkan lagi apa yang harus dilakukan. Makanya waktu yang ada ini kami manfaatkan untuk menyisir lokasi yang belum tersentuh. Karena sudah hampir semua titik dibongkar. Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan satu lagi jenazah korban dapat ditemukan,” katanya. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/