AEKKANOPAN- Kunjungan Gus Irawan ke sejumlah pasar tradisional mendapat simpati dari pedagang setempat. Para pedagang antusias menyambut kedatangan mantan Dirut Bank Sumut ini di Pasar Damuli Pekan, Aekkanopan, Labuhan Batu Utara, Rabu (16/1).
Tokoh penggerak ekonomi kerakyatan ini dikenal dekat dengan pedagang tradisional. Seusai mengunjungi tiga pasar tradisional di Tanjungbalai, Asahan. Sehari sebelumnya, Gus melanjutkan kunjungannya ke Aekkanopan, Labura. Gus mengelilingi Pasar Damuli Pekan menyerap aspirasi pedagang.
“Kami yakin pak Gus bisa membenahi ekonomi rakyat,” ujar Masrita salah satu pedagang kepada Gus Irawan.
Sejumlah pedagang juga mengeluhkan banyak di antara mereka yang selama puluhan tahun tinggal di rumah tanpa listrik. Seorang pedagang bernama Rusti Sinaga (52) mengaku selama hidupnya tak pernah mendapatkan penerangan listrik di rumahnya di Dusun Pangujungan, Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura.
“Sampai sekarang. Jangankan listrik, satu tiang listrik pun belum terpasang di kampung kami. Jadi selama ini kami pakai penerangan ala kadarnya,” ujar Rusti. (rel)
AEKKANOPAN- Kunjungan Gus Irawan ke sejumlah pasar tradisional mendapat simpati dari pedagang setempat. Para pedagang antusias menyambut kedatangan mantan Dirut Bank Sumut ini di Pasar Damuli Pekan, Aekkanopan, Labuhan Batu Utara, Rabu (16/1).
Tokoh penggerak ekonomi kerakyatan ini dikenal dekat dengan pedagang tradisional. Seusai mengunjungi tiga pasar tradisional di Tanjungbalai, Asahan. Sehari sebelumnya, Gus melanjutkan kunjungannya ke Aekkanopan, Labura. Gus mengelilingi Pasar Damuli Pekan menyerap aspirasi pedagang.
“Kami yakin pak Gus bisa membenahi ekonomi rakyat,” ujar Masrita salah satu pedagang kepada Gus Irawan.
Sejumlah pedagang juga mengeluhkan banyak di antara mereka yang selama puluhan tahun tinggal di rumah tanpa listrik. Seorang pedagang bernama Rusti Sinaga (52) mengaku selama hidupnya tak pernah mendapatkan penerangan listrik di rumahnya di Dusun Pangujungan, Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura.
“Sampai sekarang. Jangankan listrik, satu tiang listrik pun belum terpasang di kampung kami. Jadi selama ini kami pakai penerangan ala kadarnya,” ujar Rusti. (rel)