25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Siswi SMP Dirawat, Usai Dipaksa Squad Jump

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, berinisial VP (13) terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani hukuman squat jump sebanyak 80 kali di halaman sekolah, Rabu, (18/1) sekira pukul 09.30 WIB. Squat jump yang dilakukan VP itu sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepala sekolah (kasek) kepadanya dan murid lainnya.

Saat diwawancarai, VP yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amri Tambunan menceritakan awal mula kejadian. Disebutkannya, mulanya mereka sedang baris di halaman sekolah. Kemudian ada dua orang rekannya ribut dalam barisan. Meski hanya dua orang namun seluruh siswa diberikan hukuman yang sama.

“Disuruh squad jump sama kepala sekolah. Pertama 50 kali, baru kemudian dikasih waktu 10 sampai 15 menit untuk hafal perkalian 12 dan 13, karena nggak ada yang bisa hafal ditambah 20 kali lagi squad jamnya,” ujarnya VP.

VP menyebut ketika sudah 70 kali melakukan squad jump ia sempat menjulurkan tangan dan mengabari kepada kasek bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi melakukan squad jump. Namun bukannya merasa kasihan malah disuruh tambah 10 lagi untuk melakukannya.

“ Ya dilakuin juga. Udah dibilang pak nggak tahan tapi tetap disuruh. Sempat duduk di rumput sebentar karena kecapean baru kemudian disuruh masuk kelas. Di kelas itulah baru kemudian sesak,” kata VP.

VP mengaku sempat minta izin ke ruang Kasek. Selanjutnya sempat disuruh pulang karena memang sudah lemas. Di situ sempat menerima uang Rp10 ribu dari wakil kepala sekolah untuk ongkos becak pulang ke rumah. “Di jalan sesak kali saya. Saya bilang sama K (teman sekolahnya) untuk antar ke rumah sakit. Nggak tahan lagi,” kata VP.

Bibi dan Paman VP sempat datang menjenguk ke rumah sakit, karena mendapatkan kabar lebih dulu ia pun langsung bergegas ke IGD. “Awalnya dikabarin sama temannya kami pikir ini mau modus penipuan. Karena ditelepon balik sempat nggak ngangkat. Tapi rupanya benar di rumah sakit. Kami kecewa kok bisa segitu kali menghukumnya, “kesal Dana paman korban.

Sementara itu Kapala SMPN 3 Lubukpakam Juhum memohon maaf kepada keluarga VP dan akan bertanggung jawab atas kejadian ini. Juhum dan guru gurunya datang ke kediaman VP ke jalan Sempurna Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam dan langsung menyalami meminta maaf. Sebelumnya pihak sekolah juga datang ke IGD RSUD Amri Tambunan menjenguk VP. (btr/azw)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, berinisial VP (13) terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani hukuman squat jump sebanyak 80 kali di halaman sekolah, Rabu, (18/1) sekira pukul 09.30 WIB. Squat jump yang dilakukan VP itu sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepala sekolah (kasek) kepadanya dan murid lainnya.

Saat diwawancarai, VP yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amri Tambunan menceritakan awal mula kejadian. Disebutkannya, mulanya mereka sedang baris di halaman sekolah. Kemudian ada dua orang rekannya ribut dalam barisan. Meski hanya dua orang namun seluruh siswa diberikan hukuman yang sama.

“Disuruh squad jump sama kepala sekolah. Pertama 50 kali, baru kemudian dikasih waktu 10 sampai 15 menit untuk hafal perkalian 12 dan 13, karena nggak ada yang bisa hafal ditambah 20 kali lagi squad jamnya,” ujarnya VP.

VP menyebut ketika sudah 70 kali melakukan squad jump ia sempat menjulurkan tangan dan mengabari kepada kasek bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi melakukan squad jump. Namun bukannya merasa kasihan malah disuruh tambah 10 lagi untuk melakukannya.

“ Ya dilakuin juga. Udah dibilang pak nggak tahan tapi tetap disuruh. Sempat duduk di rumput sebentar karena kecapean baru kemudian disuruh masuk kelas. Di kelas itulah baru kemudian sesak,” kata VP.

VP mengaku sempat minta izin ke ruang Kasek. Selanjutnya sempat disuruh pulang karena memang sudah lemas. Di situ sempat menerima uang Rp10 ribu dari wakil kepala sekolah untuk ongkos becak pulang ke rumah. “Di jalan sesak kali saya. Saya bilang sama K (teman sekolahnya) untuk antar ke rumah sakit. Nggak tahan lagi,” kata VP.

Bibi dan Paman VP sempat datang menjenguk ke rumah sakit, karena mendapatkan kabar lebih dulu ia pun langsung bergegas ke IGD. “Awalnya dikabarin sama temannya kami pikir ini mau modus penipuan. Karena ditelepon balik sempat nggak ngangkat. Tapi rupanya benar di rumah sakit. Kami kecewa kok bisa segitu kali menghukumnya, “kesal Dana paman korban.

Sementara itu Kapala SMPN 3 Lubukpakam Juhum memohon maaf kepada keluarga VP dan akan bertanggung jawab atas kejadian ini. Juhum dan guru gurunya datang ke kediaman VP ke jalan Sempurna Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam dan langsung menyalami meminta maaf. Sebelumnya pihak sekolah juga datang ke IGD RSUD Amri Tambunan menjenguk VP. (btr/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/