BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Binjai, H Rizky Yunanda Sitepu melakukan respon cepat terhadal laporan masyarakat yang melaporkan adanya juru parkir (jukir) diduga ilegal beroperasi mengutip parkir, Sabtu (18/2/2023) malam. Tidak hanya diduga ilegal, laporan masyarakat kepada Rizky menuliskan adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan jukir dan bersikap arogan hingga kasar.
“Laporan dari masyarakat yang masuk kepada saya perihal dugaan pungli dan petugas parkir serta kasar yang terjadi di parkiran Jalan T Imam Bonjol depan Warung Steak dan Toko Serbu Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan BRI serta parkiran Toko Ria Busana,” kata Rizky saat dikonfirmasi, Minggu (19/2/2023).
Dalam laporan masyarakat dituliskan bahwa masyarakat diminta secara paksa uang parkir ketika berhenti di dekat BRI Jalan Jenderal Sudirman, Binjai Kota. Bahkan si jukir berujar tidak takut pada siapapun.
Saat masyarakat mengecek bet si jukir, terungkap masa berlakunya sudah tidak aktif lagi. Karena si jukir diduga meminta secara paksa hingga arogan, masyarakat tersebut meminta karcis, padahal tidak melakukan parkir alias hanya berhenti sekejap.
Atas laporan masyarakat, orang nomor 2 di Pemerintah Kota Binjai ini bergerak cepat. Rizky langsung turun ke lokasi untuk membuktikan laporan masyarakat tersebut.
“Setelah saya kroscek, ternyata ada beberapa petugas parkir yang kartu identitasnya sudah tidak aktif lagi. Juga tidak memakai identitas dengan alasan membackup teman dan karcis larkir yang masih utuh tidak diserahkan kepada masyarakat yang bertanya karcis parkir dan petugas parkir yang arogan hingga kasar,” kata Rizky.
Saat didatangi petugas parkir yang diduga arogan hingga kasar, menurut Rizky, yang bersangkutan mengakui perbuatan. Si jukir pun kemudian meminta maaf atas ulah perbuatan dan tindak tanduknya kepada masyarakat yang telah dirugikan.
Saya sangat menyayangkan perbuatan perbuatan petugas parkir tersebut. Karena dari hal ini lah yang membuat resah dan tidak ada kenyamanan dari masyarakat yang parkir,” kata Rizky.
Tak ayal, retribusi parkir yang ditargetkan saban tahunnya untuk Pendapatan Asli Daerah Kota Binjai tak tercapai. Hal tersebut disinyalir adanya dugaan permainan karcis parkir yang tidak diberikan kepada masyarakat, kecuali diminta.
“Saya berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi setelah saya tinjau di lokasi. Dan para petugas parkir saya imbau untuk segera mengurus kartu identitas parkirnya secara resmi ke dinas terkait untuk mewujudkan Binjai yang semakin maju,” tukasnya. (ted)