KARO- Drainase yang buruk di sejumlah tempat di kawasan kota wisata Berastagi mulai menuai masalah. Pasalnya curah hujan yang turun tidak lagi dapat ditampung selokan yang ada.
Untuk mengatasi masalah tersebut warga meminta pemerintah daerah, melalui instansi terkait segera turun tangan dan mencari solusi.
Curah hujan yang tinggi beberapa pekan belakangan sesuai keterangan warga kerap membanjiri rumah mereka. Selain membanjiri sejumlah rumah warga sekitar 30 centi meter di kawasan Jalan Dagang, luapan air parit yang tidak tertampung drainase yang ada, juga menggenangi ruas jalan. Akibatnya jalan tersebut menjadi sulit dilalui oleh pengendara dan pejalan kaki.
Menurut warga, kawasan Jalan Dagang seharinya merupakan areal pertokoan dan stasiun angkutan pedesaan (Angped) kawasan Berastagi sekitar. Oleh karenannya, banyak aktivitas perdagangan yang terganggu akibat masalah drainase tersebut.
“Kami harapkan pemerintah segera membuat satu terobosan baru atas masalah ini. Jika volume air hujan tidak lagi sebanding dengan daya tampung parit, maka alangkah baiknya dibangun atau ditambah lagi,” saran Sembiring kepada Sumut Pos, Rabu (18/4) mewakili warga sekitar, di lokasi genangan air.
Menyikapi masalah yang dihadapi warganya, Camat Berastagi, Petrus Ginting ketika dihubungi menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PU Karo.
“Ini akan segera dibahas dengan Dinas PU. Kecamatan juga tidak ingin masalah ini berlarut-larut apalagi menyangkut sektor transportasi, perekonomian dan juga pemukiman warga,” ucap Petrus.
Pantawan wartawan di lapangan genangan air hujan akibat drainase yang buruk kerap terjadi di sejumlah tempat, semisal di Jalan Dagang, Gang Barta, Lembah Prihatin, Lembah Katisan, Jalan Abdi, Jalan Perwira, Jalan Jamin Ginting lintas Berastagi-Kabanjahe dan gang-gang kecil lainnya di seputaran kota Berastagi. (wan)