LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat menerima peninggalan budaya Langkat berupa manik-manik kuno dan alat-alat bantu, dari koleksi museum Balai Arkeologi Sumatera Utara, di Kantor Balai Arkeologi Sumatera Utara, Medan, baru-baru ini.
Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Dr. Ketut Wiradnyana menyerahkan kepada Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, Hj Nur Elly Heriani Rambe.
Dr Ketut berharap, hibah tersebut menambah kuantitas dan kualitas koleksi Museum Daerah Langkat, juga memperkaya potensi pengembangan wisata di Langkat, khususnya yang berorientasi sejarah dan budaya.
Sementara Hj Nur Elly mengucapkan terima kasih karena peninggalan budaya tersebut awalnya ditemukan di wilayah Langkat.
Untuk alat-alat bantu ditemukan dari situs Bukit Kerang yang berada di Desa Sukajadi Kecamatan Hinai, Langkat. Sedangkan manik-manik kuno berasal dari Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat.
Dari penemuan itu, kata Nur Elly, Bukit Kerang Sukajadi, menjadi bukti adanya sejarah kehidupan manusia purba ras Australomelanesid di Langkat, yakni dengan hasil pertanggalan radio karbon 12.885 + 131 tahun BP (tahun sebelum sekarang) dan 7.340 + 360,” paparnya.
Sedangkan manik-manik kuno itu, lanjut Nur Elly, menunjukkan adanya aktivitas perdagangan dan industri di Pulau Kampai pada akhir abad 10 Masehi dan awal abad 11 Masehi.
“Manik-manik dari Pulau Kampai itu, bukan hanya terbuat dari mutiara, namun juga terbuat dari kaca yang memerlukan teknologi untuk memproduksinya,” ujarnya
Nur Elly menegaskan, hal ini menunjukkan pada masa itu masyarakat Pulau Kampai sudah mengalami kemajuan yang luar biasa di bidang teknologi. (yas)