SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Para aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mendapat edukasi tentang pasar modal. Edukasi yang dibuka Wakil Wali Kota Herlina berlangsung di Gedung Serbaguna Pemko Pematangsiantar, Senin (19/5/2025) pagi.
Herlina mengatakan, pasar modal adalah tempat bertemunya investor dan emiten untuk memperjualbelikan surat berharga. Emiten bisa terdiri dari pemerintah atau perusahaan swasta.
Secara sederhana, katanya, emiten adalah perusahaan atau entitas yang menerbitkan efek, seperti saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya untuk dijual kepada publik atau investor.
“Emiten bertujuan menghimpun dana dari masyarakat guna mendukung kegiatan operasional, ekspansi bisnis, atau memenuhi kebutuhan keuangan lainnya,” katanya.
Diharapkan kegiatan Edukasi Pasar Modal yang merupakan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pematangsiantar bisa menambah wawasan masyarakat, khususnya para ASN di lingkungan Pemko Pematangsiantar tentang pasar modal yang narasumbernya langsung dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Saya juga berharap kegiatan Edukasi Pasar Modal ini menjadi inspirasi bagi kita untuk tumbuh dan berkembangnya percepatan akses keuangan dan dapat menjadi alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi pembangunan daerah, di tengah terbatasnya anggaran pemerintah daerah,” ujarnya.
“Terima kasih juga kepada pihak Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara yang berkenan hadir dan memberikan edukasi terkait pasar modal sebagai alternatif pembiayaan pembangunan daerah,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor OJK Sumut Khoirul Muttaqien diwakili Analis Deputi Direktur Paramita Yulia Nasution dalam sambutannya menyampaikan, masyarakat harus memiliki pemahaman yang benar agar mendapatkan informasi valid. Sehingga bisa memilih pasar modal.
Masih rendah pemahaman masyarakat dan penggunaan produk, lanjutnya, menjadi tugas, termasuk pemerintah daerah dalam peningkatan literasi tentang pasar modal.
“Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya edukasi seperti ini. Agar masyarakat lebih aware dan tidak tergiur sembarang investasi dengan iming-imingi tanpa resiko. Apalagi penawaran investasi ilegal sangat banyak. Padahal, setiap investasi pasti ada resiko,” terangnya.
Ia mengharapkan, peserta sosialisasi bisa menjadi agen perubahan dengan menyebarkan informasi tentang investasi ilegal dan yang ilegal.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Terima kasih juga kepada narasumber yang bersedia membagikan ilmu. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi,” sebutnya. (mag7/han)

