31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Pengembangan KSPN Danau Toba, Koordinator BPODT: Pemda Harus Prioritaskan Pariwisata

HIBUR
Empat pemain alat musik Tiongkok Guzheng tampil di Toba Caldera World Music Festival, Kabupaten Tobasa. Acara ini bukan sekadar hiburan, tapi diharapkan memberikan dampak positif kepada warga sekitar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membangun Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, bukan hanya tugas dari Pemerintah Pusat. Namun sudah menjadi tugas bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan 8 Kabupaten di sekitar Danau Terbesar di Asia tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh koordinator tim ahli dewan pengarah Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), RE Nainggolan kepada wartawan di Medan, Selasa (18/6) siang.

“Penting untuk mendukung program pemerintah pusat yang menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Kita sudah sampaikan agar Pemda di sana menjadikan pariwisata sebagai prioritas utama,” sebut RE Nainggolan.

Dijelaskannya, Danau Toba milik masyarakat dan menjadi kebanggan Sumatera Utara. Untuk itu, danau vulkanik terbesar di dunia ini harus menjadi objek wisata prioritas di dunia dan nasional untuk mendatangkan wisatawan. “Apalagi kebijakan tersebut saat ini ditindaklanjuti dengan pembentukan khusus untuk menstimulus dunia pariwisata seperti BPODT,” kata RE Nainggolan.

Selanjutnya, sambung RE, adanya sinkronisasi kebijakan daerah yang akan membuat hal tersebut menjadi sejalan dan akan memicu kesejahteraan bagi daerah-daerah di sekitaran Danau Toba.

“Jika dijadikan prioritas utama, anggaran juga harus semakin besar. Bali mampu menjadi tempat wisata karena mereka mempiroritaskannya, tentu perekonomian masyarakat juga akan berkembang,” ujar RE Nainggolan.

Dijelaskan RE Nainggolan, saat ini berbagai kegiatan untuk mendongkrak kunjungan wisata, sudah sangat banyak yang dilakukan oleh BPODT. Hal ini juga didukung oleh berbagai kementerian dengan pengembangan sarana dan prasarana, seperti pengembangan Bandara Silangit serta perbaikan infrastruktur jalan.

Untuk diketahui, Danau Toba yang luasnya mencapai 1.130 kilometer persegi terbagi dalam wilayah di Sumut, yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Simalungun.

“Saatnya pemerintah daerah yang menjadikan Pariwisata sebagai prioritas, saat ini masih Samosir yang melakukannya,” tandasnya.(gus)

HIBUR
Empat pemain alat musik Tiongkok Guzheng tampil di Toba Caldera World Music Festival, Kabupaten Tobasa. Acara ini bukan sekadar hiburan, tapi diharapkan memberikan dampak positif kepada warga sekitar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membangun Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, bukan hanya tugas dari Pemerintah Pusat. Namun sudah menjadi tugas bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan 8 Kabupaten di sekitar Danau Terbesar di Asia tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh koordinator tim ahli dewan pengarah Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), RE Nainggolan kepada wartawan di Medan, Selasa (18/6) siang.

“Penting untuk mendukung program pemerintah pusat yang menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Kita sudah sampaikan agar Pemda di sana menjadikan pariwisata sebagai prioritas utama,” sebut RE Nainggolan.

Dijelaskannya, Danau Toba milik masyarakat dan menjadi kebanggan Sumatera Utara. Untuk itu, danau vulkanik terbesar di dunia ini harus menjadi objek wisata prioritas di dunia dan nasional untuk mendatangkan wisatawan. “Apalagi kebijakan tersebut saat ini ditindaklanjuti dengan pembentukan khusus untuk menstimulus dunia pariwisata seperti BPODT,” kata RE Nainggolan.

Selanjutnya, sambung RE, adanya sinkronisasi kebijakan daerah yang akan membuat hal tersebut menjadi sejalan dan akan memicu kesejahteraan bagi daerah-daerah di sekitaran Danau Toba.

“Jika dijadikan prioritas utama, anggaran juga harus semakin besar. Bali mampu menjadi tempat wisata karena mereka mempiroritaskannya, tentu perekonomian masyarakat juga akan berkembang,” ujar RE Nainggolan.

Dijelaskan RE Nainggolan, saat ini berbagai kegiatan untuk mendongkrak kunjungan wisata, sudah sangat banyak yang dilakukan oleh BPODT. Hal ini juga didukung oleh berbagai kementerian dengan pengembangan sarana dan prasarana, seperti pengembangan Bandara Silangit serta perbaikan infrastruktur jalan.

Untuk diketahui, Danau Toba yang luasnya mencapai 1.130 kilometer persegi terbagi dalam wilayah di Sumut, yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Simalungun.

“Saatnya pemerintah daerah yang menjadikan Pariwisata sebagai prioritas, saat ini masih Samosir yang melakukannya,” tandasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/