31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Sosialisasi Pendataan Keluarga di Langkat, Stunting Terjadi Akibat Kekurangan Nutrisi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Langkah awal BKKBN dalam menangangani persoalan stunting adalah dengan melakukan pendataan keluarga. Untuk itu, BKKBN Sumut melalukan metode pendataan Keluarga dengan cara Metode Sensus door to door.

DIABADIKAN: Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dra Rabiatun Adawiyah MPHR dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI H Ansory Siregar Lc pada kegiatan sosialisasi pendataan keluarga di Langkat, kemarin.

Demikian disampaikan Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dra. Rabiatun Adawiyah, MPHR pada pelaksanaan Sosialisasi Pendataan Keluarga di SD IT Anak Soleh, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, baru baru ini.

“Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi”,”kata Rabiatun.

Dijelaskan Rabiatun, BKKBN diberikan mandat oleh presiden, untuk memegang kendali terhadap percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, dimana BKKBN memiliki target penurunan angka stunting hingga 14% di tahun 2024.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini juga mendapat perhatian dari mitra kerja BKKBN, Wakil Ketua KOMISI IX DPR RI H. Ansory Siregar, Lc.(rel/han)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Langkah awal BKKBN dalam menangangani persoalan stunting adalah dengan melakukan pendataan keluarga. Untuk itu, BKKBN Sumut melalukan metode pendataan Keluarga dengan cara Metode Sensus door to door.

DIABADIKAN: Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dra Rabiatun Adawiyah MPHR dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI H Ansory Siregar Lc pada kegiatan sosialisasi pendataan keluarga di Langkat, kemarin.

Demikian disampaikan Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dra. Rabiatun Adawiyah, MPHR pada pelaksanaan Sosialisasi Pendataan Keluarga di SD IT Anak Soleh, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, baru baru ini.

“Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi”,”kata Rabiatun.

Dijelaskan Rabiatun, BKKBN diberikan mandat oleh presiden, untuk memegang kendali terhadap percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, dimana BKKBN memiliki target penurunan angka stunting hingga 14% di tahun 2024.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini juga mendapat perhatian dari mitra kerja BKKBN, Wakil Ketua KOMISI IX DPR RI H. Ansory Siregar, Lc.(rel/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/