Soal kepindahan, Afrizal menyebut, masih dijajaki sekolah. “Meski begitu, kita berusaha membantu andai ada kesulitan, terlebih kita minta melalui Kacabdisdik Wilayah II Binjai-Langkat, atau Kepala Dinas Pendidikan agar para pelaku diterima disekolah barunya nanti,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi bullying atau perundungan di lingkungan sekolah yang mencoreng dunia pendidikan kembali terulang. Aksi bullying menimpa korban berinisial A diduga dilakukan oleh teman satu kelasnya. Korban diganggu atau dibully dengan cara mengolok-oloknya.
Salah satunya, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ. Ironisnya, BNQ diduga sudah sering melakukan perundungan terhadap korban dan disebut-sebut terduga pelaku yang masih berstatus anak ini merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P.
Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ menyentuh atau memegang daerah sensitif perempuan di bagian dada. Padahal, BNQ dengan korban berjenis kelamin sama, perempuan.
Aksi bullying tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan berbuntut viral di jagad dunia maya. Disebut-sebut FDM bercita-cita masuk sebagai Anggota Polri dan yang bersangkutan berstatus anak aparat kepolisian.
Meski ada pelajar saat aksi perundungan atau bullying terjadi, tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya. Alhasil, aksi perundungan terhadap korban terus diterimanya hingga akhirnya orang tuanya mengetahui peristiwa yang membuat malu anaknya.
Video viral ini juga sudah diketahui oleh sejumlah guru di lingkungan sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Langkat. Aksi perundungan terhadap korban terjadi di ruang kelas jelang habis jam mengajar guru, Jum’at (13/10/2023). (ted/ram)