22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Ramai-ramai Muncul Ketika Rapat Paripurna

Melihat Kinerja Wakil Rakyat di Gedung Dewan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang seharusnya menjadi contoh baik bagi segenap masyarakat, tetapi malah mencederai hati rakyat, dengan jarangnya anggota dewan masuk kantor, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengadukan nasib.

Seperti yang ditunjukkan anggota DPRD Tebing tinggi, yang jarang terlihat hadir di gedung dewan membahas nasib rakyat. Padahal, mereka menerima gaji dari uang rakyat. Seharusnya, untuk membahas nasib rakyat, mereka berkumpul menyatkan misi demi terwujudnya suatu aspirasi. Tapi hal itu tidaklah mungkin terlaksana jika anggota DPRD sendiri jarang hadir ke kantor dan terkesan melakukan pemborosan uang rakyat dengan makan gaji buta.
Amatan koran ini di gedung dewan, di Jalan Sutomo, Kota Tebing Tinggi, kamis (19/1),  tak terlihat wajah wakil rakyat ini di gedung dewan, mulai dari Ketua DPRD sampai anggota lainnya tidak ada yang datang dan kantor DPRD terlihat sepi tanpa ada penghuninya.

Kondisi ini mendapat sorotan negatif dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan elemn masyarakat lainnya di Kota Tebing Tinggi.
Ketua LIRA Syaiful Amuan sangat menyayangkan dan kecewa dengan kinerja anggota DPRD Kota Tebing Tinggi yang terkesan tidak memperdulikan nasib rakyatnya. “Bagiamana memikirkan rakyat, kalau mereka sendiri tidak hadir ke kantor,” kesal Syaiful Amuan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Tebing Tinggi Abu Hasyim Siregar. Dia menilai, prilaku yang dibuat anggota DPRD Kota Tebing Tinggi tidak memikirkan nasib rakyatnya. Mereka diberi gaji dari anggaran pemerintah Kota Tebing Tinggi dari uang rakyat, seharusnya mereka dapat menunjukan kinerjanya dengan baik.

“Kalau anggota DPRD sering bolos tidak masuk kerja, mau jadi apa Kota Tebing Tinggi ini. Padahal, rakyatnya masih banyak yang butuh perhatian,” kata Abu Hasyim.

“Kita berharap anggota DPRD bisa merubah perilaku malas bekerja dan sering bolos, jangan ramai-ramai hadir apabila ada sidang paripurna yang berujung dengan pengesahan saja. Itukan yang ada uangnya, jadi kalau tidak ada uangnya anggota DPRD Tebing Tinggi malas bekerja,” kritiknya.
Sekretaris Dewan Ismail Budiman, ketika dikonfirmasi terkait kondisi dimaksud mengatakan, anggota DPRD tidaklah seperti pegawai negeri sipil (PNS) yang setiap hari harus datang ke kantor. Dia juga mengatakan, DPRD Tebing Tinggi telah banyak mengukir prestasi.
“Kita lihat dari inputnya, anggota DPRD Tebing Tinggi melalui fraksi-fraksinya telah banyak melakukan sidang,” ucap Ismail.  (mag-3)

Melihat Kinerja Wakil Rakyat di Gedung Dewan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang seharusnya menjadi contoh baik bagi segenap masyarakat, tetapi malah mencederai hati rakyat, dengan jarangnya anggota dewan masuk kantor, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengadukan nasib.

Seperti yang ditunjukkan anggota DPRD Tebing tinggi, yang jarang terlihat hadir di gedung dewan membahas nasib rakyat. Padahal, mereka menerima gaji dari uang rakyat. Seharusnya, untuk membahas nasib rakyat, mereka berkumpul menyatkan misi demi terwujudnya suatu aspirasi. Tapi hal itu tidaklah mungkin terlaksana jika anggota DPRD sendiri jarang hadir ke kantor dan terkesan melakukan pemborosan uang rakyat dengan makan gaji buta.
Amatan koran ini di gedung dewan, di Jalan Sutomo, Kota Tebing Tinggi, kamis (19/1),  tak terlihat wajah wakil rakyat ini di gedung dewan, mulai dari Ketua DPRD sampai anggota lainnya tidak ada yang datang dan kantor DPRD terlihat sepi tanpa ada penghuninya.

Kondisi ini mendapat sorotan negatif dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan elemn masyarakat lainnya di Kota Tebing Tinggi.
Ketua LIRA Syaiful Amuan sangat menyayangkan dan kecewa dengan kinerja anggota DPRD Kota Tebing Tinggi yang terkesan tidak memperdulikan nasib rakyatnya. “Bagiamana memikirkan rakyat, kalau mereka sendiri tidak hadir ke kantor,” kesal Syaiful Amuan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Tebing Tinggi Abu Hasyim Siregar. Dia menilai, prilaku yang dibuat anggota DPRD Kota Tebing Tinggi tidak memikirkan nasib rakyatnya. Mereka diberi gaji dari anggaran pemerintah Kota Tebing Tinggi dari uang rakyat, seharusnya mereka dapat menunjukan kinerjanya dengan baik.

“Kalau anggota DPRD sering bolos tidak masuk kerja, mau jadi apa Kota Tebing Tinggi ini. Padahal, rakyatnya masih banyak yang butuh perhatian,” kata Abu Hasyim.

“Kita berharap anggota DPRD bisa merubah perilaku malas bekerja dan sering bolos, jangan ramai-ramai hadir apabila ada sidang paripurna yang berujung dengan pengesahan saja. Itukan yang ada uangnya, jadi kalau tidak ada uangnya anggota DPRD Tebing Tinggi malas bekerja,” kritiknya.
Sekretaris Dewan Ismail Budiman, ketika dikonfirmasi terkait kondisi dimaksud mengatakan, anggota DPRD tidaklah seperti pegawai negeri sipil (PNS) yang setiap hari harus datang ke kantor. Dia juga mengatakan, DPRD Tebing Tinggi telah banyak mengukir prestasi.
“Kita lihat dari inputnya, anggota DPRD Tebing Tinggi melalui fraksi-fraksinya telah banyak melakukan sidang,” ucap Ismail.  (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/