30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pasca ASF Serang Ternak Babi di Humbahas, DPP Bagikan Antibiotik dan Vitamin ke Tiap Desa

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pasca-penyakit African swine fever (ASF) menyerang ternak babi di Desa Mungkur, Kecamatan Tarabintang, Pemkab Humbanghasundutan (Humbahas) bergerak melakukan tindakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Humbahas, Parman Lumbangaol mengatakan, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu, juga melakukan pengobatan terhadap ternak-ternak yang sakit dengan memberikan antibiotik, antiradang, antipiretik, dan vitamin.

“Itu semua (antibiotik, antiradang, antipiretik, vitamin) dibagikan kepada setiap kepala desa. Termasuk disinfektan, agar setiap kandang ternak yang ada di wilayah masing-masing, dapat disemprot,” ungkap Parman, Selasa (17/1) lalu.

Parman juga mengatakan, kasus kematian ternak babi sudah berlangsung selama sepekan terakhir, yang sebelumnya sudah lebih dulu terjangkit, khususnya di Desa Sitanduk dan Simbara, Kecamatan Tarabintang. Sesuai pemeriksaan klinis, lanjutnya, diduga kematian sejumlah ternak babi, diakibatkan serangan penyakit ASF.

“ASF adalah penyakit pada ternak babi yang sangat menular, dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen. Ini tentu dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar kepada para peternak,” jelasnya.

Menurut dia, berdasarkan pengamatan di lapangan dan informasi dari masyarakat, penyebaran penyakit ASF disebabkan lalu lintas ternak masuk dan penanganan bangkai ternak yang tidak baik.

“Mengantispasi semakin merebaknya kasus kematian ternak babi ini, kami sudah mengambil tindakan dengan melakukan penghijauan. Tindakan ini merupakan imbauan kepada masyarakat, agar mengubur langsung ternak yang sudah mati. Serta tidak melakukan pembuangan bangkai ke sungai. Apalagi memotong ternak untuk dibagi-bagi,” kata Parman.

Ke depannya, lanjut Parman, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan dan mengobati ternak.

“Dalam waktu dekat, penyemprotan disinfektan dan pengobatan ternak akan dilakukan, yang bekerja sama dengan pemerintah desa dan kecamatan,” pungkasnya. (des/saz)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pasca-penyakit African swine fever (ASF) menyerang ternak babi di Desa Mungkur, Kecamatan Tarabintang, Pemkab Humbanghasundutan (Humbahas) bergerak melakukan tindakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Humbahas, Parman Lumbangaol mengatakan, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu, juga melakukan pengobatan terhadap ternak-ternak yang sakit dengan memberikan antibiotik, antiradang, antipiretik, dan vitamin.

“Itu semua (antibiotik, antiradang, antipiretik, vitamin) dibagikan kepada setiap kepala desa. Termasuk disinfektan, agar setiap kandang ternak yang ada di wilayah masing-masing, dapat disemprot,” ungkap Parman, Selasa (17/1) lalu.

Parman juga mengatakan, kasus kematian ternak babi sudah berlangsung selama sepekan terakhir, yang sebelumnya sudah lebih dulu terjangkit, khususnya di Desa Sitanduk dan Simbara, Kecamatan Tarabintang. Sesuai pemeriksaan klinis, lanjutnya, diduga kematian sejumlah ternak babi, diakibatkan serangan penyakit ASF.

“ASF adalah penyakit pada ternak babi yang sangat menular, dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen. Ini tentu dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar kepada para peternak,” jelasnya.

Menurut dia, berdasarkan pengamatan di lapangan dan informasi dari masyarakat, penyebaran penyakit ASF disebabkan lalu lintas ternak masuk dan penanganan bangkai ternak yang tidak baik.

“Mengantispasi semakin merebaknya kasus kematian ternak babi ini, kami sudah mengambil tindakan dengan melakukan penghijauan. Tindakan ini merupakan imbauan kepada masyarakat, agar mengubur langsung ternak yang sudah mati. Serta tidak melakukan pembuangan bangkai ke sungai. Apalagi memotong ternak untuk dibagi-bagi,” kata Parman.

Ke depannya, lanjut Parman, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan dan mengobati ternak.

“Dalam waktu dekat, penyemprotan disinfektan dan pengobatan ternak akan dilakukan, yang bekerja sama dengan pemerintah desa dan kecamatan,” pungkasnya. (des/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/