28.9 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Jalan Penghubung Desa di Dairi Rusak Berat

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Jalan penghubung Desa Soban menuju Desa Maju, Kecamatan Siempat Nempu di Kabupaten Dairi, kini kondisinya rusak berat. Diperkirakan kerusakannya mencapai 2 kilometer. Akibatnya, para petani kesulitan mengangkut sarana produksi (Saprodi) serta hasil panen.

Kepala Desa Soban, Herlan Nainggolan mengatakan, kerusakan infrastruktur itu telah berlangsung lama. Kerusakan jalan penghubung tersebut juga sudah disuarakan ke pemerintah Kabupaten agar dapat diperbaiki.

Menurut Herlan, kerusakan jalan menyulitkan warga 2 Desa mengangkut hasil panen maupun untuk sarana produksi seperti mengangkut pupuk dan kompos. Pasalnya, kenderaan roda empat (mobil) enggan kesana karena jalan rusak parah. Herlan sendiri mengaku, kenderaan yang ditumpangi sering mundur karena aspal badan jalan sudah amburadul.

“Mobil kita sering tak tarik ditanjakan jika mengantar pupuk atau mengambil hasil panen seperti jagung dan coklat petani,” ucap Herlan kepada wartawan, Sabtu (18/2).

Ditambahkannya, hasil pertanian di 2 Desa cukup potensial khususnya komoditas jagung. Apalagi harga jual jagung saat ini di tingkat petani cukup memuaskan yakni berkisar Rp4.500-Rp4.800 per kilogram (kg) atau tergantung kadar air.

Mewakili masyarakat disana, Herlan meminta Pemkab Dairi melalui Dinas PUTR, supaya segera memperbaiki jalan rusak dimaksud.(rud/ram)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Jalan penghubung Desa Soban menuju Desa Maju, Kecamatan Siempat Nempu di Kabupaten Dairi, kini kondisinya rusak berat. Diperkirakan kerusakannya mencapai 2 kilometer. Akibatnya, para petani kesulitan mengangkut sarana produksi (Saprodi) serta hasil panen.

Kepala Desa Soban, Herlan Nainggolan mengatakan, kerusakan infrastruktur itu telah berlangsung lama. Kerusakan jalan penghubung tersebut juga sudah disuarakan ke pemerintah Kabupaten agar dapat diperbaiki.

Menurut Herlan, kerusakan jalan menyulitkan warga 2 Desa mengangkut hasil panen maupun untuk sarana produksi seperti mengangkut pupuk dan kompos. Pasalnya, kenderaan roda empat (mobil) enggan kesana karena jalan rusak parah. Herlan sendiri mengaku, kenderaan yang ditumpangi sering mundur karena aspal badan jalan sudah amburadul.

“Mobil kita sering tak tarik ditanjakan jika mengantar pupuk atau mengambil hasil panen seperti jagung dan coklat petani,” ucap Herlan kepada wartawan, Sabtu (18/2).

Ditambahkannya, hasil pertanian di 2 Desa cukup potensial khususnya komoditas jagung. Apalagi harga jual jagung saat ini di tingkat petani cukup memuaskan yakni berkisar Rp4.500-Rp4.800 per kilogram (kg) atau tergantung kadar air.

Mewakili masyarakat disana, Herlan meminta Pemkab Dairi melalui Dinas PUTR, supaya segera memperbaiki jalan rusak dimaksud.(rud/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/