LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu terpaksa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat guna menjalani perawatan intensif, yang diduga karena keracunan massal.
Keracunan massal tersebut diduga kuat dampak mengkonsumsi makanan usai perwiridan mingguan.
Pantauan wartawan, Selasa (20/2/2024) siang di Ruang IGD RSUD Rantauprapat, puluhan warga yang terdiri sebagian besar wanita dan anak-anak sedang menjalani perawatan yang ditangani oleh dokter.
Salahseorang pasien bernama Hariati warga Lingkungan Sibuaya Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan saat diwawancarai wartawan mengaku mengalami sakit perut, pusing sejak pukul 21.00 wib. hingga akhirnya dirinya bersama anaknya yang merasakan gejala yang sama dibawa ke RSUD Rantauprapat tadi pagi.
“Gejala sakit perut yang saya alami diduga karena mengkonsumsi makanan nasi campur bingkisan dari Perwiritan Amaliyah yang digelar bersama ibu-ibu perwiritan Lingkungan Sibuaya di Rumah Ibu Elpi di Lingkungan Padang Pasir,” ungkapnya.
Hariati menjelaskan, pelaksanaan perwiritan tersebut rutin dilakukan setiap hari Senin secara bergiliran di rumah masing-masing anggota.
Kali ini, kata dia, kebetulan Ibu Elpi yang merupakan masih kerabat keluarga yang dulunya bertempat tinggal di Lingkungan Sibuaya, pindah ke Lingkungan Padang Pasir.
Kemudian, beberapa anggota perwiritan diberikan bingkisan berupa makanan nasi siap saji diantaranya nasi, sambal tauco dan lainnya yang dibungkus dengan stereopom berwarna putih.
“Hari ini, puluhan anggota perwiritan dan juga keluarga termasuk anak-anak berdatangan ke Rumah Sakit karena mengalami gejala seperti yang saya alami,” jelas Hariati.
Sementara, Humas RSUD Rantauprapat Doni Simamora membenarkan bahwa saat ini sedang menangani puluhan warga yang diduga keracunan makanan.
“Kita belum bisa memastikan berapa jumlah pasien yang mengalami gejala keracunan tersebut, karena sampai saat ini pasien terus berdatangan. Dari data yang diperoleh ada sekitar 60 orang lebih termasuk wanita dan balita,” ujar Doni.
Pihak RSUD Rantauprapat juga memastikan ketersediaan tempat dan obat-obatan untuk menangani pasien yang mengalami keracunan makanan tersebut. (fdh/ram)