26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Positif Corona, Warga Labuhanbatu Meninggal di RSUP H Adam Malik

SAMPAIKAN: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu menyampaikan terkait seorang warga Rantauprapat meninggal dunia karena terpapar virus Corona, Senin (20/4). fajar dame harahap/sumut pos
SAMPAIKAN: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu menyampaikan terkait seorang warga Rantauprapat meninggal dunia karena terpapar virus Corona, Senin (20/4). fajar dame harahap/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang warga asal Rantauprapat, kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, meninggal dunia sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di RSUP H Adam Malik, Senin (20/4) sekira pukul 01.30 WIB.

“Pasien berinisial IN (22) sudah dikebumikan sekira pukul 06.00 WIB di Medan,”ujar Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu, dr Syafril RM Harahap SpB didampingi Wakil Ketua I yang juga Dandim 0209/LB, Kolonel Inf Santoso dan Wakil Ketua II Kapolres Labuhanbatu, AKBP Agus Darojat serta Sekretaris Gugus Tugas, Atia Hasibuan.

Diceritakan Syafril, sebelumnya korban pada Sabtu (18/4) sekira 21.00 WIB, datang ke RSUD Rantauparapat dan diterima tim Covid. Kepada tim medis, pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, sesak di dada dan mual. “Ketika dipertanyakan apa pasien ada perjalanan luar daerah, mengaku tidak ada perjalanan,” ujar Syafril.

Begitu juga saat pasien tidak ada mengalami gejala demam, batuk, dan sesak, tidak ada ditemui dalam tubuh pasien. Sehingga pasien dimasukkan ke IGD dengan diagnosis gastritis. “Setelah diobservasi, keluhan pasien menghilang dan diberi obat untuk rawat jalan,” ujarnya.

Selanjutnya, Minggu (19/4) sekira pukul 10.45 WIB, pasien datang kembali dengan keluhan sesak dan batuk.

Oleh tim dipertegas, apakah ada perjalanan dan pasien menyatakan hanya perjalanan dari Pulau Raja ke Rantau. Oleh tim, keluhan ini diteruskan ke dokter DPJP Covid, dan diinstruksikan untuk diisolasi. Kemudian, hasil rapid tes, masih samar. Oleh dokter, kemudian dilakukan rapid tes ulang dengan hasil positif,” bebernya.

Untuk memastikannya, pasien diberangkatkan menuju RSUP H Adam Malik sekitar pukul 20.30 WIB.

Namun saat diperjalanan, lanjut Syafril, pasien mengalami muntah-muntah dan saat di Jalan Jamin Ginting Medan, kondisi pasien terus mengalami penurunan.

Namun Senin (20/4) sekira pukul 01.30 WIB, meninggal dunia dan dikuburkan pada pukul 06.00 WIB.

Sementara itu, Wakil Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu, AKBP Agus Darojat meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19.

“Tidak ada manfaatnya, jika (penanganan ini) hanya tim gugus dan tanpa adanya dukungan dari seluruh pihak termasuk masyarakat, jurnalis, tokoh masyarakat maupun tokoh agama,” ujarnya.

Agus juga menyampaikan, di beberapa daerah sudah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kami melihat berbagai permasalahan di Labuhanbatu, yakni masih banyaknya berkerumunan masyarakat yang tidak perlu. Ini harus dihindari. Oleh karena itu, kedisplinan dan kepatuhan masyarakat dalam hal protokol kesehatan itu sangat penting,”kata Agus Darojat.

Kapolres juga merasa miris dengan masyarakat yang belum mengetahui social distancing maupun phisical distancing.

“Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita semua untuk memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga lebih paham, harus jaga jarak, harus bersih, harus cuci tangan, harus pakai masker, dan jangan keluar rumah,” pintanya.

Sedangkan di akun facebook pasien menjadi perhatian para netizen. Terlebih lagi korban IN sempat menuliskan statusnya pada tanggal 14 April pukul 22.10 WIB dengan bunyi, “Perpisahan baik seindah apa pun, semanis apa pun akan tetap menjadi perpisahan. Akan ada cerita yang semenjak detik itu pula berubah menjadi sebuah kenangan yang sulit untuk dilupakan. Good bye dunia”.

Tak ayal screenshot postingan itu membanjiri grup-grup whatsapp dan sejumlah media sosial lainnya. (fdh/han)

SAMPAIKAN: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu menyampaikan terkait seorang warga Rantauprapat meninggal dunia karena terpapar virus Corona, Senin (20/4). fajar dame harahap/sumut pos
SAMPAIKAN: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu menyampaikan terkait seorang warga Rantauprapat meninggal dunia karena terpapar virus Corona, Senin (20/4). fajar dame harahap/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang warga asal Rantauprapat, kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, meninggal dunia sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di RSUP H Adam Malik, Senin (20/4) sekira pukul 01.30 WIB.

“Pasien berinisial IN (22) sudah dikebumikan sekira pukul 06.00 WIB di Medan,”ujar Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu, dr Syafril RM Harahap SpB didampingi Wakil Ketua I yang juga Dandim 0209/LB, Kolonel Inf Santoso dan Wakil Ketua II Kapolres Labuhanbatu, AKBP Agus Darojat serta Sekretaris Gugus Tugas, Atia Hasibuan.

Diceritakan Syafril, sebelumnya korban pada Sabtu (18/4) sekira 21.00 WIB, datang ke RSUD Rantauparapat dan diterima tim Covid. Kepada tim medis, pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, sesak di dada dan mual. “Ketika dipertanyakan apa pasien ada perjalanan luar daerah, mengaku tidak ada perjalanan,” ujar Syafril.

Begitu juga saat pasien tidak ada mengalami gejala demam, batuk, dan sesak, tidak ada ditemui dalam tubuh pasien. Sehingga pasien dimasukkan ke IGD dengan diagnosis gastritis. “Setelah diobservasi, keluhan pasien menghilang dan diberi obat untuk rawat jalan,” ujarnya.

Selanjutnya, Minggu (19/4) sekira pukul 10.45 WIB, pasien datang kembali dengan keluhan sesak dan batuk.

Oleh tim dipertegas, apakah ada perjalanan dan pasien menyatakan hanya perjalanan dari Pulau Raja ke Rantau. Oleh tim, keluhan ini diteruskan ke dokter DPJP Covid, dan diinstruksikan untuk diisolasi. Kemudian, hasil rapid tes, masih samar. Oleh dokter, kemudian dilakukan rapid tes ulang dengan hasil positif,” bebernya.

Untuk memastikannya, pasien diberangkatkan menuju RSUP H Adam Malik sekitar pukul 20.30 WIB.

Namun saat diperjalanan, lanjut Syafril, pasien mengalami muntah-muntah dan saat di Jalan Jamin Ginting Medan, kondisi pasien terus mengalami penurunan.

Namun Senin (20/4) sekira pukul 01.30 WIB, meninggal dunia dan dikuburkan pada pukul 06.00 WIB.

Sementara itu, Wakil Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Labuhanbatu, AKBP Agus Darojat meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19.

“Tidak ada manfaatnya, jika (penanganan ini) hanya tim gugus dan tanpa adanya dukungan dari seluruh pihak termasuk masyarakat, jurnalis, tokoh masyarakat maupun tokoh agama,” ujarnya.

Agus juga menyampaikan, di beberapa daerah sudah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kami melihat berbagai permasalahan di Labuhanbatu, yakni masih banyaknya berkerumunan masyarakat yang tidak perlu. Ini harus dihindari. Oleh karena itu, kedisplinan dan kepatuhan masyarakat dalam hal protokol kesehatan itu sangat penting,”kata Agus Darojat.

Kapolres juga merasa miris dengan masyarakat yang belum mengetahui social distancing maupun phisical distancing.

“Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita semua untuk memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga lebih paham, harus jaga jarak, harus bersih, harus cuci tangan, harus pakai masker, dan jangan keluar rumah,” pintanya.

Sedangkan di akun facebook pasien menjadi perhatian para netizen. Terlebih lagi korban IN sempat menuliskan statusnya pada tanggal 14 April pukul 22.10 WIB dengan bunyi, “Perpisahan baik seindah apa pun, semanis apa pun akan tetap menjadi perpisahan. Akan ada cerita yang semenjak detik itu pula berubah menjadi sebuah kenangan yang sulit untuk dilupakan. Good bye dunia”.

Tak ayal screenshot postingan itu membanjiri grup-grup whatsapp dan sejumlah media sosial lainnya. (fdh/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/