BINJAI, SUMUTPOS.CO – Senin (18/7) kemarin, terjadi kecelakaan yang merenggut dua nyawa di pertigaan Jalan T Amir Hamzah- Jalan Trob Kelurahan Jati Karya Kecamatan Binjai Utara. Kecelakaan ini terjadi diduga karena traffic light tidak berfungsi atau padam.
Pantauan wartawan, Selasa (19/7), traffic light tersebut masih padam. Alhasil, seorang yang mengatur arus lalin bersiaga di lokasi kecelakaan lalu lintas maut tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan, Chairin Simanjuntak menjelaskan, traffic light tersebut padam karena arus listrik yang tidak stabil. “Sebelum saya bertugas (di Binjai), memang sudah padam. Cuma sudah menjadi komitmen saya itu akan kita perbaiki, apalagi saat kejadian itu saya lewat di situ datang ke situ juga sama kawan-kawan Satlantas,” ujar Chairin ketika dikonfirmasi, Selasa (19/7) siang.
Dia menambahkan, komitmen perbaikan terhadap traffic light tersebut terkendala anggaran. “Saya komitmen memperbaiki itu walaupun dengan anggaran yang mohon maaf terbatas,” bebernya.
Namun demikian, dia menegaskan, perbaikan terhadap traffic light tidak hanya dilakukan pada satu titik saja dan bukan karena kecelakaan yang merenggut dua nyawa.
“Setelah saya bertugas, komitmen saya itu untuk memperbaikinya. Bukan hanya di situ, di tempat lain juga Insya Allah kita perbaiki,” kata dia.
Disebut-sebut lokasi ini juga acap kali terjadi kecelakaan. Selain karena traffic light yang padam, diduga juga karena pengendara yang ingin cepat atau buru-buru saat melintas di jalan tersebut.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil pikap Suzuki Carry BK 8066 MR kontra Colt Diesel Isuzu BL 8305 RC di pertigaan Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Karya, Binjai Utara, Senin (18/7) sore. Akibat kejadian ini, 2 orang dilaporkan meninggal dunia usai dilarikan ke Rumah Sakit Bidadari Binjai.
Adapun identitas dua orang yang meninggal dunia yakni, Muhammad Ridho (26) warga Jalan Manggis, Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang dan Muhammad Juanda Affandi Rangkuti (27) warga Dusun XVI, Gang Tawon, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan. Pasca kecelakaan, Ridho mengalami luka robek di wajah dan di bibir, kaki kiri diduga patah dan memar di perut.
Sedangkan Juanda mengalami luka robek di wajah, memar di dada dan tulang tengkorak retak. “Setelah di rumah sakit, sopirnya (Ridho) lebih dulu yang meninggal, kemudian penumpangnya (Juanda),” kata Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi ketika dikonfirmasi.
Iptu Junaidi menjelaskan, kecelakaan tersebut bermula dari mobil pikap yang berjalan dari arah Stabat menuju Binjai melaju diduga dengan kecepatan tinggi. Tak jauh sebelum tiba di lokasi kejadian, mobil pikap tersebut hendak mendahului mobil di depannya dari lajur kiri.
Setibanya di lokasi kejadian, mobil pikap tersebut menabrak Colt Diesel Isuzu yang dikemudikan Kamko Mungkur (26) warga Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapteng. Bahkan Kamko Mungkur juga mengalami luka lecet di tangan kanan dan telinganya, akibat peristiwa nahas tersebut.
“Di mobil Colt Diesel Isuzu, juga ada penumpang atas nama Ricardo Tumanggor. Mereka berjalan dari arah Jalan TRORB (Megawati) hendak belok kanan menuju Stabat,” kata Junaidi.
Usai kecelakaan, kemacetan panjang pun tak terhindarkan. Sejumlah masyarakat yang melintas berhenti melihat tabrakan maut yang mengakibatkan dua nyawa melayang.
“Kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan dan telah diamankan di Unit Gakkum Lantas Polres Binjai,” pungkasnya. (ted/ram)