29 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Permasalahan Karyawan PT MJ tak Kunjung Tuntas, Misnan Interupsi di Depan Wabup Deliserdang

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Kesal permasalahan perburuhan di PT Mara Jaya (MJ) tak kunjung tuntas, Ketua Fraksi Gabungan Persatuan Pembangunan Indonesia (PPI), Misnan Al Jawi interupsi di hadapan Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf Siregar, saat siding paripurna DPRD digelar.

Interupsi keras yang dilontarkan Politisi muda PPP itu, saat digelarnya sidang paripurna DPRD Deliserdang dengan agenda mendengarkan Jawaban Bupati terhadap Pemandangan Umum Fraksi tentang Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Deliserdang tahun 2021, di Ruang Paripurna DPRD Deliserdang, Lubukpakam, Selasa, (19/7).

Diterangkan, masalah ketenagakerjaan yang terjadi di PT Mara Jaya (MJ) Kebun Batu Rata yang berlokasi di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang. Ratusan pekerja di sana sudah beberapa kali melakukan aksi unjukrasa ke kantor Bupati dan DPRD Deliserdang. Kini nasib ratusan pekerja masih terkatung-katung.

Selain ada ratusan pensiunan yang sudah tidak lagi mendapatkan pencairan pesangon perbulannya, ratusan pekerja lain juga terancam mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dalam interupsinya, Misnan Al Jawi meminta dengan tegas agar Pemkab Deliserdang dapat sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini. Karena ada ratusan pekerja yang dirugikan karena sikap perusahaan yang semenang-menang.

“ Saya meminta agar masalah di PT Mara Jaya ini segera diselesaikan. Kasian pensiunan sudah tiga bulan nggak dibayarkan lagi haknya (pesangon yang dicicil). Saya sudah ketemu langsung dengan karyawan dan pensiunan,”kata Misnan.

Meski bukan duduk sebagai anggota Komisi II yang membidangi ketenagakerjaan. Misnan tampak yang lebih berani ngomong blak-blakan di paripurna. Bahkan Misnan berani menyebutkan, kalau ada oknum di Dinas Ketenagakerjaan Deliserdang yang diduga membekingi perusahaan itu, sehingga masalahnya tidak kunjung selesai. Disebut terlalu banyak pekerja dan pensiunan yang dizolimi, sehingga perlu ada langkah cepat untuk menyelesaikan masalah ini.

“ Ternyata kenapa tidak terbayarkan sampai sekarang ini oleh perusahaan karena ada terindikasi oknum di dinas yang membidangi buruh ini membackup atau membela perusahaan. Kita lihat saja 14 hari ini kalau nggak terselesaikan saya kasih tau kalian siapa orangnya,”kata Misnan ketika diwawancarai.

Ketua DPC PPP Deliserdang ini menyebut perlu kiranya Pemkab memberikan perhatian lebih kepada para pekerja dan pensiunan. Karena sudah tua dan jumlahnya juga cukup banyak mengingat ada ratusan harus bisa dibantu untuk mendapatkan hak-haknya. Disebut kasus ini perlu jadi perhatian bersama karena perusahaan juga membandel ketika diundang ke DPRD tidak bersedia hadir.

Ratusan pekerja dan pensiunan PT Mara Jaya sudah beberapa kali mengadakan aksi unjukrasa ke kantor Bupati. Ketika melakukan aksi banyak pensiunan yang menangis karena pesangon yang dulu disepakti perusahaan untuk dibayarkan dicicil kepada mereka kini sudah tidak dibayarkan lagi. Karena dianggap hak , mereka akan tetap terus memperjuangkannya. Besar harapan mereka agar Bupati juga bisa turun tangan dalam masalah yang mereka hadapi ini.

Sudah tiga bulan terakhir uang pensiunan tidak lagi dibayar perusahaan. Dianggap uang pesangon sangat berarti karena tinggal itulah yang diharapkan saat ini. Banyak juga mereka yang mengaku sudah berhutang di kedai karena kondisi ini. (btr/han)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Kesal permasalahan perburuhan di PT Mara Jaya (MJ) tak kunjung tuntas, Ketua Fraksi Gabungan Persatuan Pembangunan Indonesia (PPI), Misnan Al Jawi interupsi di hadapan Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf Siregar, saat siding paripurna DPRD digelar.

Interupsi keras yang dilontarkan Politisi muda PPP itu, saat digelarnya sidang paripurna DPRD Deliserdang dengan agenda mendengarkan Jawaban Bupati terhadap Pemandangan Umum Fraksi tentang Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Deliserdang tahun 2021, di Ruang Paripurna DPRD Deliserdang, Lubukpakam, Selasa, (19/7).

Diterangkan, masalah ketenagakerjaan yang terjadi di PT Mara Jaya (MJ) Kebun Batu Rata yang berlokasi di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang. Ratusan pekerja di sana sudah beberapa kali melakukan aksi unjukrasa ke kantor Bupati dan DPRD Deliserdang. Kini nasib ratusan pekerja masih terkatung-katung.

Selain ada ratusan pensiunan yang sudah tidak lagi mendapatkan pencairan pesangon perbulannya, ratusan pekerja lain juga terancam mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dalam interupsinya, Misnan Al Jawi meminta dengan tegas agar Pemkab Deliserdang dapat sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini. Karena ada ratusan pekerja yang dirugikan karena sikap perusahaan yang semenang-menang.

“ Saya meminta agar masalah di PT Mara Jaya ini segera diselesaikan. Kasian pensiunan sudah tiga bulan nggak dibayarkan lagi haknya (pesangon yang dicicil). Saya sudah ketemu langsung dengan karyawan dan pensiunan,”kata Misnan.

Meski bukan duduk sebagai anggota Komisi II yang membidangi ketenagakerjaan. Misnan tampak yang lebih berani ngomong blak-blakan di paripurna. Bahkan Misnan berani menyebutkan, kalau ada oknum di Dinas Ketenagakerjaan Deliserdang yang diduga membekingi perusahaan itu, sehingga masalahnya tidak kunjung selesai. Disebut terlalu banyak pekerja dan pensiunan yang dizolimi, sehingga perlu ada langkah cepat untuk menyelesaikan masalah ini.

“ Ternyata kenapa tidak terbayarkan sampai sekarang ini oleh perusahaan karena ada terindikasi oknum di dinas yang membidangi buruh ini membackup atau membela perusahaan. Kita lihat saja 14 hari ini kalau nggak terselesaikan saya kasih tau kalian siapa orangnya,”kata Misnan ketika diwawancarai.

Ketua DPC PPP Deliserdang ini menyebut perlu kiranya Pemkab memberikan perhatian lebih kepada para pekerja dan pensiunan. Karena sudah tua dan jumlahnya juga cukup banyak mengingat ada ratusan harus bisa dibantu untuk mendapatkan hak-haknya. Disebut kasus ini perlu jadi perhatian bersama karena perusahaan juga membandel ketika diundang ke DPRD tidak bersedia hadir.

Ratusan pekerja dan pensiunan PT Mara Jaya sudah beberapa kali mengadakan aksi unjukrasa ke kantor Bupati. Ketika melakukan aksi banyak pensiunan yang menangis karena pesangon yang dulu disepakti perusahaan untuk dibayarkan dicicil kepada mereka kini sudah tidak dibayarkan lagi. Karena dianggap hak , mereka akan tetap terus memperjuangkannya. Besar harapan mereka agar Bupati juga bisa turun tangan dalam masalah yang mereka hadapi ini.

Sudah tiga bulan terakhir uang pensiunan tidak lagi dibayar perusahaan. Dianggap uang pesangon sangat berarti karena tinggal itulah yang diharapkan saat ini. Banyak juga mereka yang mengaku sudah berhutang di kedai karena kondisi ini. (btr/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/