LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-74 RI tahun 2019, Ikatan Pemuda Pangkalan Susu (IPSU) bekerjasama dengan nelayan menggelar lomba sampan dayung tradisional di perairan laut Pangkalansusu, Minggu( 18/8)
Adapun peserta yang ikut lomba sampan tradisional ini antara lain para pemuda nelayan dari Paloh Medan, Desa Teluk Meku, Kecamatan Babalan Pangkalan Brandan, pemuda nelayan dari Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, pemuda nelayan Pangkalansusu, pemuda nelayan Besitang dan nelayan dari Kecamatan Tanjungpura.
Ketua IPSU, Hermansyah mengatakan tujuan penyelenggaraan lomba sampan dayung ini selain untuk memeriahkan HUT RI, juga untuk meningkatkan silaturahim dan persaudaraan seprofesi, serta untuk melestarikan kebudayaan nasional.
“Soalnya sampan dayung adalah warisan nenek moyang kita sejak zaman dahulu. Namun perlu digaris bawahi dan diingat, meskipun kini sudah ada kapal motor sampai kapal pesiar. Asal muasal semua bentuk kapal modern saat ini bermula dari perahu tradisional,”terang Hermansyah, sembari mengimbau agar kita tak melupakan budaya bangsa sebagai pelaut.
Disebutkan Hermansyah, jarak tempuh untuk perlombaan sampan lebih kurang 6 mil. Panitia lomba juga telah mempersiapkan berbagai hadiah utama dan hiburan bagi para pemenang. (yas/han)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-74 RI tahun 2019, Ikatan Pemuda Pangkalan Susu (IPSU) bekerjasama dengan nelayan menggelar lomba sampan dayung tradisional di perairan laut Pangkalansusu, Minggu( 18/8)
Adapun peserta yang ikut lomba sampan tradisional ini antara lain para pemuda nelayan dari Paloh Medan, Desa Teluk Meku, Kecamatan Babalan Pangkalan Brandan, pemuda nelayan dari Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, pemuda nelayan Pangkalansusu, pemuda nelayan Besitang dan nelayan dari Kecamatan Tanjungpura.
Ketua IPSU, Hermansyah mengatakan tujuan penyelenggaraan lomba sampan dayung ini selain untuk memeriahkan HUT RI, juga untuk meningkatkan silaturahim dan persaudaraan seprofesi, serta untuk melestarikan kebudayaan nasional.
“Soalnya sampan dayung adalah warisan nenek moyang kita sejak zaman dahulu. Namun perlu digaris bawahi dan diingat, meskipun kini sudah ada kapal motor sampai kapal pesiar. Asal muasal semua bentuk kapal modern saat ini bermula dari perahu tradisional,”terang Hermansyah, sembari mengimbau agar kita tak melupakan budaya bangsa sebagai pelaut.
Disebutkan Hermansyah, jarak tempuh untuk perlombaan sampan lebih kurang 6 mil. Panitia lomba juga telah mempersiapkan berbagai hadiah utama dan hiburan bagi para pemenang. (yas/han)