MEDAN-Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Padang Lawas Utara (DPP IMA PALUTA) Meminta kejaksaan tinggi sumatera utara dan polda sumatera utara agar betul-betul mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya terkait penangkapan dirut RS G,Tua Dr Naga Bakti Harahap dugaan korupsi Alkes diduga merugikan negara mencapai 5 Milliar. hal ini disampaikan Zulpian salah seorang komisioner DPP IMA Paluta pada wartawan Jumat (20/9).
Lanjut Pian,ia meyakini masih banyak pejabat paluta yang ikut menikmati korupsi mark-up alat-alat kesehatan ruma sakit tersebu. Dan tidak menutup kemungkinan mengarah pada bupati paluta dan andar amin yg dulu menjabat sebagai kabak mutasi kepegawaian paluta ikut terlibat,uajrnya.
Dilain hal kasus di paluta, terkait pemeriksaan kadis PU dan PE Paluta pada hari ini, terkait dugaan korupsi 3 M APBD Tahun 2011, kami berharap pemeriksaan tersebut bukan hanya pemeriksaan yg asal-asalan yang tidak ada hasil karna semasa makmur harahap menjabat sebagai kadis PU dan PE paluta Thn 2011 banyak proyek2 yg diduga asal jadi dikabupaten padang lawas utara, salah satunya dugaan mark-up. Dan proyek asal jadi pendamping sarana air minum (SPAM) APBD Paluta rp. 3 M.tegasnya.
Sementara pada berita sebelumnya Direktur RS Gunung Tua Dr Naga Bakti Harahap ditangkap penyidik dari kawasan Riangroad di Medan. itu, dugaan korupsi DBD di RSUD Gunung Tua, Padang Lawas, sebesar Rp 5 miliar.Naga Bakti diringkus bersama rekanannya, Rahmad Taufik Hasibuan. Menurut Kepala Bagian Dokumentasi dan Informasi Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan
penyidik masih melakukan pendalaman kasus dugaan korupsi tersebut. Pengembangan penyelidikan juga dilakukan untuk memastikan adanya indikasi keterlibatan kepala daerah dalam korupsi itu. Sebab, tidak tertutup kemungkinan masalah korupsi dilakukan direktur rumah sakit atas perintah kepala daerah. (zul/kl)