“Jangan berkecil hati kalau anak-anak ingin mengembangkan talenta seni, karena faktanya seni itu sesuatu puncak dari keunggulan manusia. Tapi tentu dengan catatan-catatannya, apa memperhatikan norma hidup yang ada, norma kehidupan masyarakat, norma agama, norma bernegara,” ujarnya.
Mewakili Mendikbudristek, Binsar Manurung mengungkapkan, bahwa program GSMS ini merupakan salah satu program prioritas dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, dan diikuti oleh 21 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, kabupaten dan kota, serta 420 seniman dan asisten seniman.
Selain itu, program GSMS ini juga merupakan upaya Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek untuk masuk disektor pendidikan dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang perlu diwariskan kepada generasi muda.
“Program ini dilaksanakan disekolah setelah usai kegiatan belajar mengajar secara ekstrakulikuler, jadi kegiatan ini tidak mengganggu belajar mengajar yang dilakukan setiap hari,” jelasnya.
Sedangkan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebingtinggi Idham Khalik dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk melestarikan, melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan nilai budaya yang ada di kota Tebingtinggi.
“Bisa kita lihat seni yang kita tampilkan itu, ada lagi berproses itu, seni batik, seni lukis, seni teater, seni paduan suara dan seterusnya. Dan pembiayaan kegiatan ini seluruhnya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek,” ungkap Idham Khalid. (ian/ram)