32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Gubsu, Kapolda, dan Pangdam Tinjau Banjir Sergai

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Bupati Darma Wijaya bersama Wakil Bupati Adlin Umar Yusri Tambunan saat mendampingi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Kepala Staf Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Brigjend TNI Purwito Hadi Whardono serta Perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Bambang memantau situasi bencana banjir dan kondisi pengungsi di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kamis (18/11).

TINJAU: Gubsu Edy Ramayadi didampingi Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Bupati Sergai Darma Wijaya meninjau banjir di Kecamatan Sei Rampah.sopian/SUMUT POS.

Bupati Sergai, Darma Wijaya menjelaskan untuk kebutuhan pokok seperti sembako dan sebagainya, sudah didistribusikan merata ke masyarakat Sergai yang jadi korban banjir. Karena itu, sekarang bukan lagi saatnya bicara perihal bantuan kebutuhan pokok saja, tapi solusi apa yang bisa kita bersama ambil untuk menuntaskan permasalahan banjir di Sergai ini.

“Pemkab Sergai bukannya tidak berusaha menanggulangi akar penyebab banjir lewat normalisasi. Tahun ini sudah dilakukan pengerukan sedimen sungai sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer. Akan tetapi, hal tersebut masih perlu dilaksanakan lebih intensif lagi karena sedimen dan penyempitan sungai terjadi di sepanjang 33 kilometer aliran sungai dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Menurut Darma, tantangan yang dihadapi semakin pelik karena tahun ini curah hujan sangat tinggi akibat cuaca ekstrim. Apalagi ditambah dengan naiknya air laut ke darat atau yang dikenal dengan istilah banjir rob. Akumulasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya banjir terparah di Sergai sejak 20 tahun belakangan ini.

Kata Darma, masyarakat jelas sangat ingin banjir yang jadi permasalahan tahunan ini bisa total tuntas dan mudah mudahan dalam waktu dekat urusan ganti rugi lahan mampu kita tuntaskan.

Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan banjir jangan lagi jadi sekadar tontonan dan dianggap selesai hanya dengan memberikan bantuan pangan. Perlu solusi jelas agar banjir tidak melulu jadi permasalahan setiap musim hujan tiba.

“Untuk pembuatan tanggul Sungai Pemkab Sergai harus menyelesaikan urusan ganti rugi dengan warga agar rencana normalisasi bisa segera dikerjakan. Saya harap seluruh pihak terkait bisa bekerja dan berkoordinasi secara solid. Secepatnya kita kerja,” pinta Edy Ramayadi.

Terkait solusi mengatasi banjir lewat normalisasi sungai, perwakilan BWS Sumatera II, Bambang, menyebut jika desain normalisasi dari hulu ke hilir sudah pihaknya siapkan, baik dari segi Land Acquisition and Resetlement Action Plan (LARAP) maupun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.(rel/ian/azw)

“Semoga masalah ganti rugi lahan bisa terselesaikan. Rencananya perbaikan titik per titik akan dilaksanakan mulai tahun depan. Sesuai dengan desain yang sudah kami rancang, akan dilakukan dengan cara meninggikan tanggul hingga 2 meter dengan tanah timbunan yang didatangkan dari luar Sergai,” pungkasnya. (ian/azw)

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Bupati Darma Wijaya bersama Wakil Bupati Adlin Umar Yusri Tambunan saat mendampingi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Kepala Staf Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Brigjend TNI Purwito Hadi Whardono serta Perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Bambang memantau situasi bencana banjir dan kondisi pengungsi di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kamis (18/11).

TINJAU: Gubsu Edy Ramayadi didampingi Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Bupati Sergai Darma Wijaya meninjau banjir di Kecamatan Sei Rampah.sopian/SUMUT POS.

Bupati Sergai, Darma Wijaya menjelaskan untuk kebutuhan pokok seperti sembako dan sebagainya, sudah didistribusikan merata ke masyarakat Sergai yang jadi korban banjir. Karena itu, sekarang bukan lagi saatnya bicara perihal bantuan kebutuhan pokok saja, tapi solusi apa yang bisa kita bersama ambil untuk menuntaskan permasalahan banjir di Sergai ini.

“Pemkab Sergai bukannya tidak berusaha menanggulangi akar penyebab banjir lewat normalisasi. Tahun ini sudah dilakukan pengerukan sedimen sungai sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer. Akan tetapi, hal tersebut masih perlu dilaksanakan lebih intensif lagi karena sedimen dan penyempitan sungai terjadi di sepanjang 33 kilometer aliran sungai dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Menurut Darma, tantangan yang dihadapi semakin pelik karena tahun ini curah hujan sangat tinggi akibat cuaca ekstrim. Apalagi ditambah dengan naiknya air laut ke darat atau yang dikenal dengan istilah banjir rob. Akumulasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya banjir terparah di Sergai sejak 20 tahun belakangan ini.

Kata Darma, masyarakat jelas sangat ingin banjir yang jadi permasalahan tahunan ini bisa total tuntas dan mudah mudahan dalam waktu dekat urusan ganti rugi lahan mampu kita tuntaskan.

Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan banjir jangan lagi jadi sekadar tontonan dan dianggap selesai hanya dengan memberikan bantuan pangan. Perlu solusi jelas agar banjir tidak melulu jadi permasalahan setiap musim hujan tiba.

“Untuk pembuatan tanggul Sungai Pemkab Sergai harus menyelesaikan urusan ganti rugi dengan warga agar rencana normalisasi bisa segera dikerjakan. Saya harap seluruh pihak terkait bisa bekerja dan berkoordinasi secara solid. Secepatnya kita kerja,” pinta Edy Ramayadi.

Terkait solusi mengatasi banjir lewat normalisasi sungai, perwakilan BWS Sumatera II, Bambang, menyebut jika desain normalisasi dari hulu ke hilir sudah pihaknya siapkan, baik dari segi Land Acquisition and Resetlement Action Plan (LARAP) maupun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.(rel/ian/azw)

“Semoga masalah ganti rugi lahan bisa terselesaikan. Rencananya perbaikan titik per titik akan dilaksanakan mulai tahun depan. Sesuai dengan desain yang sudah kami rancang, akan dilakukan dengan cara meninggikan tanggul hingga 2 meter dengan tanah timbunan yang didatangkan dari luar Sergai,” pungkasnya. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/