25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Putra Komisioner Bawaslu Dairi Sempat Hilang, Ditemukan Meninggal di Saluran Irigasi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sempat hilang sejak Minggu (18/12) pagi, Irsyad Maulana Alfatah Harahap (3,6), warga Dusun 2 Bantun Kerbo, Desa Sumbul, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi, ditemukan meninggal di aliran irigasi Gabe Las, Desa Kentara, Senin (19/12).

Irsyad yang merupakan putra Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dairi, Maimanah Angkat, ditemukan meninggal di aliran irigasi Gabe Las, Desa Kentara, Kecamatan Lae Parira.

Sadikin Angkat (46) dan Ramot Tumanggor (45), yang merupakan kerabat korban, mengatakan, balita tersebut dinyatakan hilang sejak Minggu (18/12), sekira pukul 10.00 WIB. Sebelum dinyatakan hilang, menurut Ramot, sekira pukul 08.00 WIB, korban masih dibawa tantenya, Liska Angkat, ke Kota Sidikalang.

Dan sekira pukul 10.00 WIB, mereka sudah kembali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Irsyad dititipkan tantenya kepada sang nenek, Dewi, yang kebetulan menjaga warung kelontong di rumah korban. Diduga, ketika sang nenek melayani pembeli, korban pergi.

“Irsyad ini anaknya hiperaktif. Sehingga, ketika neneknya melayani pembeli di warung, mungkin dia luput dari amatan dan pergi. Dari rekaman CCTV, korban terekam bergerak ke arah belakang rumah. Sementara di belakang rumah, hanya berjarak sekitar 50 meter, ada saluran irigasi. Irsayad juga sering dibawa bermain ke arah saluran irigasi itu,” ungkap Ramot.

Dari rekaman CCTV, lanjut Ramot, pihak keluarga dibantu unsur Muspika Lae Parira, melakukan pencarian dengan menyusuri aliran irigasi. Dan Senin siang, korban akhirnya ditemukan tim dari Polsek Parongil, Polsek Kota Sidikalang, Babinsa, Pemerintah Kecamatan Lae Parira, dan masyarakat setempat, sudah tak bernyawa di aliran irigasi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah korban.

Kapolsek Parongil, AKP Hotman Purba mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Selanjutnya, korban dibawa ke rumah dan dimandikan. Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan pihak medis Desa Kentara, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban,” tuturnya.

Hotman bersama Camat Lae Parira, Lamhot Silalahi, pun menyampaikan belasungkawa dan kata penghiburan kepada pihak keluarga, atas peristiwa tersebut. Dan pihak keluarga pun mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan pemerintah kecamatan, yang sudah membantu melakukan pencarian.

“Kami berharap, keluarga ikhlas menerima kejadian. Irsyad dinyatakan meninggal akibat hanyut terbawa arus aliran air irigasi di Desa Kentara,” pungkas Hotman. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sempat hilang sejak Minggu (18/12) pagi, Irsyad Maulana Alfatah Harahap (3,6), warga Dusun 2 Bantun Kerbo, Desa Sumbul, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi, ditemukan meninggal di aliran irigasi Gabe Las, Desa Kentara, Senin (19/12).

Irsyad yang merupakan putra Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dairi, Maimanah Angkat, ditemukan meninggal di aliran irigasi Gabe Las, Desa Kentara, Kecamatan Lae Parira.

Sadikin Angkat (46) dan Ramot Tumanggor (45), yang merupakan kerabat korban, mengatakan, balita tersebut dinyatakan hilang sejak Minggu (18/12), sekira pukul 10.00 WIB. Sebelum dinyatakan hilang, menurut Ramot, sekira pukul 08.00 WIB, korban masih dibawa tantenya, Liska Angkat, ke Kota Sidikalang.

Dan sekira pukul 10.00 WIB, mereka sudah kembali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Irsyad dititipkan tantenya kepada sang nenek, Dewi, yang kebetulan menjaga warung kelontong di rumah korban. Diduga, ketika sang nenek melayani pembeli, korban pergi.

“Irsyad ini anaknya hiperaktif. Sehingga, ketika neneknya melayani pembeli di warung, mungkin dia luput dari amatan dan pergi. Dari rekaman CCTV, korban terekam bergerak ke arah belakang rumah. Sementara di belakang rumah, hanya berjarak sekitar 50 meter, ada saluran irigasi. Irsayad juga sering dibawa bermain ke arah saluran irigasi itu,” ungkap Ramot.

Dari rekaman CCTV, lanjut Ramot, pihak keluarga dibantu unsur Muspika Lae Parira, melakukan pencarian dengan menyusuri aliran irigasi. Dan Senin siang, korban akhirnya ditemukan tim dari Polsek Parongil, Polsek Kota Sidikalang, Babinsa, Pemerintah Kecamatan Lae Parira, dan masyarakat setempat, sudah tak bernyawa di aliran irigasi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah korban.

Kapolsek Parongil, AKP Hotman Purba mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Selanjutnya, korban dibawa ke rumah dan dimandikan. Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan pihak medis Desa Kentara, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban,” tuturnya.

Hotman bersama Camat Lae Parira, Lamhot Silalahi, pun menyampaikan belasungkawa dan kata penghiburan kepada pihak keluarga, atas peristiwa tersebut. Dan pihak keluarga pun mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan pemerintah kecamatan, yang sudah membantu melakukan pencarian.

“Kami berharap, keluarga ikhlas menerima kejadian. Irsyad dinyatakan meninggal akibat hanyut terbawa arus aliran air irigasi di Desa Kentara,” pungkas Hotman. (rud/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/