TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Personel Polsek Tebingtinggi Resor Tebingtinggi melaksanakan pojok pemilu kepada masyarakat di Desa Sei Priok Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdangbedagai, Rabu (20/12/2023).
Sebanyak 4 personel Polsek Tebingtinggi yakni Aiptu Benny Rizaly, Aiptu F Manihuruk, Bripka Rino Rifandi dan Bripka Muzianto Purba mengunjungi warga dan mengedukasi masyarakat.
Aiptu Benny Rizaly menyampaikan tujuan dilaksanakan pojok pemilu ini, yaitu untuk menjalin silaturahim antara Polsek Tebingtinggi dengan masyarakat calon pemilih di Desa Sei Priok agar terciptanya situasi yang aman dan damai sehingga segala aktifitas masyarakat tetap berjalan lancar dan tidak ada gangguan kamtibmas.
“Personel juga menyampaikan pesan pesan kamtibmas menjelang pemilu 2024 yang sebentar lagi akan berlangsung, seperti dalam hal menentukan pilihan, pilihan boleh berbeda dan tidak ada paksaan,” jelas Aiptu Benny.
Terang Aiptu Benny, namun terlepas dari itu, agar perbedaan pilihan itu tidak menjadi pemicu timbulnya kerusuhan antar warga, antar kelompok serta konflik sosial di lingkungan masyarakat.
“Karena bila terjadi kerusuhan dan konflik sosial akibat pilihan yang berbeda maka hal tersebut akan berdampak pada masyarakat luas,” ungkap Aiptu Benny. (ian/ram)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Personel Polsek Tebingtinggi Resor Tebingtinggi melaksanakan pojok pemilu kepada masyarakat di Desa Sei Priok Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdangbedagai, Rabu (20/12/2023).
Sebanyak 4 personel Polsek Tebingtinggi yakni Aiptu Benny Rizaly, Aiptu F Manihuruk, Bripka Rino Rifandi dan Bripka Muzianto Purba mengunjungi warga dan mengedukasi masyarakat.
Aiptu Benny Rizaly menyampaikan tujuan dilaksanakan pojok pemilu ini, yaitu untuk menjalin silaturahim antara Polsek Tebingtinggi dengan masyarakat calon pemilih di Desa Sei Priok agar terciptanya situasi yang aman dan damai sehingga segala aktifitas masyarakat tetap berjalan lancar dan tidak ada gangguan kamtibmas.
“Personel juga menyampaikan pesan pesan kamtibmas menjelang pemilu 2024 yang sebentar lagi akan berlangsung, seperti dalam hal menentukan pilihan, pilihan boleh berbeda dan tidak ada paksaan,” jelas Aiptu Benny.
Terang Aiptu Benny, namun terlepas dari itu, agar perbedaan pilihan itu tidak menjadi pemicu timbulnya kerusuhan antar warga, antar kelompok serta konflik sosial di lingkungan masyarakat.
“Karena bila terjadi kerusuhan dan konflik sosial akibat pilihan yang berbeda maka hal tersebut akan berdampak pada masyarakat luas,” ungkap Aiptu Benny. (ian/ram)
