25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Polisi Curigai Penarik Becak Berinisial SPS

LUBUKPAKAM- Kepergian Selo Alviano Nababan, bocah 4 tahun yang menjadi korban penculikan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

HISTERIS:Isak tangis  jerit histeris mewarnai kepergian  Shelo Alviano Nababan, bocah 4 tahun  menjadi korban pembunuhan pasca diculik orang tak dikenal.//BATARA/sumutpos
HISTERIS:Isak tangis dan jerit histeris mewarnai kepergian Shelo Alviano Nababan, bocah 4 tahun yang menjadi korban pembunuhan pasca diculik orang tak dikenal.//BATARA/sumutpos

Keluarga tidak menyangka bocah 4 tahun Warga Dusun 2, Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deli Serdang itu diduga menjadi korban pembunuhan. Pantauan di rumah duka, Rabu (20/2) Siang, kedatangan jasad Selo di kediamannya, disambut tangis histeris oleh keluarga korban dan warga sekitar.

Ibu korban, K. Boru Manurung bahkan sempat pingsan saat mobil ambulans milik RSUD dr Pirngadi Medan yang membawa jasad anaknya tiba di depan rumah mereka. Isak tangis terus berlangsung hingga korban dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Kelapa Tinggi Desa Pasar Melintang.

Disebutkan, pasca penemuan jasad Selo Alpiano Nababan (4) dalam karung di pekarangan rumah seorang warga yang berjarak sekitar 15 meter dari kediaman korban Selasa (19/2) sekitar pukul 21.30 WIB, polisi terus melakukan penyelidikan.

Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Patrianegara mengaku, jika pihaknya telah memeriksa dua saksi diantaranya, Amon Sitinjak (37) dan Nelsi boru Sianturi (35), yang merupakan tetangga korban.

Selain memeriksa Amon dan Nelsi, hingga Rabu (20/2) sore, polisi masih intensif memeriksa seorang penarik becak berinisial SPS alias DP (58).

emeriksaan atas SPS didasari kecurigaan petugas kepolisian terkait dua ekor anjing pelacak dari Unit Hewan Poldasu yang memberikan sinyal kearah petugas saat mencium becak bermotor milik SPS yang diparkir di sekitar rumah orangtuanya.

Bahkan petugas juga menemukan ada bercak merah pada kaos yang dipakai SPS. Hanya saja SPS menyangkal kecurigaan itu dengan mengatakan tidak mengetahui terkait temuan jasad korban.

Untuk memastikan bercak warnah merah itu kepolisian membawa kaos yang dikenakan SPS ke laboratorium forensik Poldasu. “Sampai kini belum ada mengarhak ke SPS, masih tetap dilakukan penyelidikan. Tolonglah dibantu doa agar kasus ini bisa terungkap,” ungkap Kapolres.

Sementara itu, hasil otopsi korban di RSUD dr Pirngadi Medan menemukan adanya tanda – tanda kekerasan di kepala dan wajah korban yang diakibatkan trauma benda tumpul. (mag2/btr)

LUBUKPAKAM- Kepergian Selo Alviano Nababan, bocah 4 tahun yang menjadi korban penculikan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

HISTERIS:Isak tangis  jerit histeris mewarnai kepergian  Shelo Alviano Nababan, bocah 4 tahun  menjadi korban pembunuhan pasca diculik orang tak dikenal.//BATARA/sumutpos
HISTERIS:Isak tangis dan jerit histeris mewarnai kepergian Shelo Alviano Nababan, bocah 4 tahun yang menjadi korban pembunuhan pasca diculik orang tak dikenal.//BATARA/sumutpos

Keluarga tidak menyangka bocah 4 tahun Warga Dusun 2, Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deli Serdang itu diduga menjadi korban pembunuhan. Pantauan di rumah duka, Rabu (20/2) Siang, kedatangan jasad Selo di kediamannya, disambut tangis histeris oleh keluarga korban dan warga sekitar.

Ibu korban, K. Boru Manurung bahkan sempat pingsan saat mobil ambulans milik RSUD dr Pirngadi Medan yang membawa jasad anaknya tiba di depan rumah mereka. Isak tangis terus berlangsung hingga korban dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Kelapa Tinggi Desa Pasar Melintang.

Disebutkan, pasca penemuan jasad Selo Alpiano Nababan (4) dalam karung di pekarangan rumah seorang warga yang berjarak sekitar 15 meter dari kediaman korban Selasa (19/2) sekitar pukul 21.30 WIB, polisi terus melakukan penyelidikan.

Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Patrianegara mengaku, jika pihaknya telah memeriksa dua saksi diantaranya, Amon Sitinjak (37) dan Nelsi boru Sianturi (35), yang merupakan tetangga korban.

Selain memeriksa Amon dan Nelsi, hingga Rabu (20/2) sore, polisi masih intensif memeriksa seorang penarik becak berinisial SPS alias DP (58).

emeriksaan atas SPS didasari kecurigaan petugas kepolisian terkait dua ekor anjing pelacak dari Unit Hewan Poldasu yang memberikan sinyal kearah petugas saat mencium becak bermotor milik SPS yang diparkir di sekitar rumah orangtuanya.

Bahkan petugas juga menemukan ada bercak merah pada kaos yang dipakai SPS. Hanya saja SPS menyangkal kecurigaan itu dengan mengatakan tidak mengetahui terkait temuan jasad korban.

Untuk memastikan bercak warnah merah itu kepolisian membawa kaos yang dikenakan SPS ke laboratorium forensik Poldasu. “Sampai kini belum ada mengarhak ke SPS, masih tetap dilakukan penyelidikan. Tolonglah dibantu doa agar kasus ini bisa terungkap,” ungkap Kapolres.

Sementara itu, hasil otopsi korban di RSUD dr Pirngadi Medan menemukan adanya tanda – tanda kekerasan di kepala dan wajah korban yang diakibatkan trauma benda tumpul. (mag2/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/