26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Aek Congke Meluap, 30 Rumah Terendam

SIDIMPUAN- Sebanyak 30 rumah di Lingkungan 4 Kelurahan Losung Lingkungan 1 Kelurahan Aek Tampang dan Kelurahan Wek 5 Kecamatan Psp Selatan terendam air setinggi lutut orang dewasa, Rabu (20/4) pukul 15.00-17.00 WIB.Kepala Lingkungan 4 Kelurahan Losung, Burhan Simatupang Rabu (20/4) kemarin menjelaskan, kejadian ini sudah biasa dialami warganya khususnya pada saat hujan deras.

Hal ini menurutnya dikarenakan saluran parit atau drainase tidak sanggup menampung air hujan dan aliran kali Aek Congke yang melewati 3 kelurahan itu. Di mana dengan lebar hanya sekitar 1 meter dan tinggi sekitar 80 centimeter, kalau air meluap maka tidak tertampung dan meluber ke rumah warga ataupun jalan.

Dijelaskannya saat kejadian warga memilih bertahan di rumah sampai air surut, meskipun tidak ada korban jiwa, namun kejadian ini selalu merugikan warga secara materi, karena rumah rusak dan kotor.

Atas nama masyarakat, ia meminta pemerintah untuk memperhatikan keluhan mereka agar kejadian sama tidak berulang, karena dampaknya merugikan warga.

Irsan lubis (60) warga Kelurahan Wek 5 saat ini tidak bisa menyeberangkan sepeda motornya karena jembatan kelapa dan kayu yang terbentang di atas Aek Congke saat air meluap rusak terbawa air. Padahal menurutnya hanya sarana itu satu-satunya untuk bisa menuju atau keluar dari rumahnya.

R Kamal (40) warga Gang Bengkel Lingkungan 1 Kelurahan Aek Tampang menambahkan, harapannya agar pemerintah peduli dan mau mempertinggi dinding drainase, karena dengan lebar sekitar 2 meter dan saat normal sekitar 1,5 meter Aek Congke yang melintas tepat di tengah-tengah pemukiman warga sangat berbahaya jika dindingnya tidak ditinggikan terutama saat musim hujan seperti sekarang ini. (phn/smg)

SIDIMPUAN- Sebanyak 30 rumah di Lingkungan 4 Kelurahan Losung Lingkungan 1 Kelurahan Aek Tampang dan Kelurahan Wek 5 Kecamatan Psp Selatan terendam air setinggi lutut orang dewasa, Rabu (20/4) pukul 15.00-17.00 WIB.Kepala Lingkungan 4 Kelurahan Losung, Burhan Simatupang Rabu (20/4) kemarin menjelaskan, kejadian ini sudah biasa dialami warganya khususnya pada saat hujan deras.

Hal ini menurutnya dikarenakan saluran parit atau drainase tidak sanggup menampung air hujan dan aliran kali Aek Congke yang melewati 3 kelurahan itu. Di mana dengan lebar hanya sekitar 1 meter dan tinggi sekitar 80 centimeter, kalau air meluap maka tidak tertampung dan meluber ke rumah warga ataupun jalan.

Dijelaskannya saat kejadian warga memilih bertahan di rumah sampai air surut, meskipun tidak ada korban jiwa, namun kejadian ini selalu merugikan warga secara materi, karena rumah rusak dan kotor.

Atas nama masyarakat, ia meminta pemerintah untuk memperhatikan keluhan mereka agar kejadian sama tidak berulang, karena dampaknya merugikan warga.

Irsan lubis (60) warga Kelurahan Wek 5 saat ini tidak bisa menyeberangkan sepeda motornya karena jembatan kelapa dan kayu yang terbentang di atas Aek Congke saat air meluap rusak terbawa air. Padahal menurutnya hanya sarana itu satu-satunya untuk bisa menuju atau keluar dari rumahnya.

R Kamal (40) warga Gang Bengkel Lingkungan 1 Kelurahan Aek Tampang menambahkan, harapannya agar pemerintah peduli dan mau mempertinggi dinding drainase, karena dengan lebar sekitar 2 meter dan saat normal sekitar 1,5 meter Aek Congke yang melintas tepat di tengah-tengah pemukiman warga sangat berbahaya jika dindingnya tidak ditinggikan terutama saat musim hujan seperti sekarang ini. (phn/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/