26 C
Medan
Friday, May 31, 2024

PPM Kabanjahe Bantu Penderita Hidrosefalus

SERAHKAN: Pengurus PPM Kabanjahe menyerahkan bantuan pada orangtua anak penderita hidrosefalus.deo/sumut pos.
SERAHKAN: Pengurus PPM Kabanjahe menyerahkan bantuan pada orangtua anak penderita hidrosefalus.deo/sumut pos.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Pemuda Panca Marga menyerahkan donasi kebersamaan kepada keluarga Gihon Efrata Purba (3), seorang penderita hidrosefalus, di Desa Singa, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Jumat (17/7). Aksi sosial yang digagas Sekretaris Maran PPM Kabanjahe Kiki Sembiring menjelaskan, awal rencana pengumpulan amal dilakukan setelah mendapat info viral di media sosial atas kondisi bayi usia 3 tahun itu.

Dan pada akhirnya, aksi ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Pemuda Panca Marga melalui Maran PPM Kabanjahe. Mereka pun mendonasikan sejumlah Rp10 juta dari hasil pengumpulan amal kepada Gihon Efrata Purba.

Diketahui, Gihon Efrata Purba adalah anak kedua dari Edison Purba (30) dan Isda Br Sembiring (24). Menurut penuturan mereka, derita Gihon sudah terjadi sejak usia dini.

Dijelaskan, usahanya untuk mengobati Gihon hingga sekarang sudah dilakukan berulang kali, dan bahkan berpindah-pindah rumah sakit. Meski demikian, kisah ibunda Gihon, para dokter di beberapa rumah sakit tidak mampu memberi jalan keluar, dan menyarankan keluarga untuk membawa Gihon pulang. Dikatakan, awalnya Gihon Efrata Purba dirawat di RS Efarina Etaham, kemudian dirujuk ke RS Adam Malik dan bahkan RS Bhayangkara Medan, tetapi tetap tidak menemukan jalan keluar.

Meski mendapati jalan buntu di sejumlah rumah sakit, kedua orangtua Gihon tetap tabah dan mencoba merawat anaknya melalui pengobatan alternatif dengan menggunakan rempah-rempah yang dipelajari dari Nenek Karo Gihon Efrata Purba.

Menurut ibunda Gihon, setelah menggunakan rempah-rempah meski ada penurunan gejala, namun yang kerap membuatnya cemas karena kondisi Gihon yang mengalami kepala membesar dan belum ada perubahan, serta belakangan Gihon mengalami kejang-kejang dan demam tinggi.

Turut hadir dalam penyerahan donasi itu Ketua Maran PPM Kabanjahe Efan Sembiring Meliala, Sekretaris Kiki Sembiring, Bendahara Defri Barus dan Ketua Karang Taruna Desa Singa Wahyu Surbakti.

Penderitaan buah hati Adison Purba dan Isda br Sembiring ini sebenarnya sudah terlihat sejak dia lahir. Ditandai dengan perubahan ukuran pada kepala. Seiring waktu, ukuran kepala anak bungsu dari dua bersaudara ini kian membesar. Kedua bola matanya pun seperti terlihat keluar.

Sebagai orangtua, Adison Purba telah melakukan berbagai upaya. Bersama istrinya Isda Sembiring, dia telah membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Amanda Berastagi, Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Terakhir pada bulan November 2019, Gihon Efrata dibawa berobat ke Rumah Sakit H Adam Malik Medan. Sayang, kondisi Gihon Efrata belum pulih. Belakangan ini, kondisi kesehatan anak balita malang itu kian melemah.

Isda Sembiring kini hanya bisa berharap doa kesembuhan dan uluran tangan dari berbagai pihak untuk menyelamatkan nyawa anaknya. “Saya mohon doa untuk kesembuhan anak kami, pak,” ujar Isda Sembiring. Penderitaan tak hanya dirasakan pasien, tapi juga keluarga. Beban mereka pun semakin bertambah lantaran penanganan hidrosefalus membutuhkan banyak tindakan, dengan biaya yang tidak sedikit.

Bahkan Isda Sembiring sempat merasa putus asa. Pasrah karena telah berobat ke sana kemari, namun anaknya belum juga mendapat kesembuhan. (deo/han)

SERAHKAN: Pengurus PPM Kabanjahe menyerahkan bantuan pada orangtua anak penderita hidrosefalus.deo/sumut pos.
SERAHKAN: Pengurus PPM Kabanjahe menyerahkan bantuan pada orangtua anak penderita hidrosefalus.deo/sumut pos.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Pemuda Panca Marga menyerahkan donasi kebersamaan kepada keluarga Gihon Efrata Purba (3), seorang penderita hidrosefalus, di Desa Singa, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Jumat (17/7). Aksi sosial yang digagas Sekretaris Maran PPM Kabanjahe Kiki Sembiring menjelaskan, awal rencana pengumpulan amal dilakukan setelah mendapat info viral di media sosial atas kondisi bayi usia 3 tahun itu.

Dan pada akhirnya, aksi ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Pemuda Panca Marga melalui Maran PPM Kabanjahe. Mereka pun mendonasikan sejumlah Rp10 juta dari hasil pengumpulan amal kepada Gihon Efrata Purba.

Diketahui, Gihon Efrata Purba adalah anak kedua dari Edison Purba (30) dan Isda Br Sembiring (24). Menurut penuturan mereka, derita Gihon sudah terjadi sejak usia dini.

Dijelaskan, usahanya untuk mengobati Gihon hingga sekarang sudah dilakukan berulang kali, dan bahkan berpindah-pindah rumah sakit. Meski demikian, kisah ibunda Gihon, para dokter di beberapa rumah sakit tidak mampu memberi jalan keluar, dan menyarankan keluarga untuk membawa Gihon pulang. Dikatakan, awalnya Gihon Efrata Purba dirawat di RS Efarina Etaham, kemudian dirujuk ke RS Adam Malik dan bahkan RS Bhayangkara Medan, tetapi tetap tidak menemukan jalan keluar.

Meski mendapati jalan buntu di sejumlah rumah sakit, kedua orangtua Gihon tetap tabah dan mencoba merawat anaknya melalui pengobatan alternatif dengan menggunakan rempah-rempah yang dipelajari dari Nenek Karo Gihon Efrata Purba.

Menurut ibunda Gihon, setelah menggunakan rempah-rempah meski ada penurunan gejala, namun yang kerap membuatnya cemas karena kondisi Gihon yang mengalami kepala membesar dan belum ada perubahan, serta belakangan Gihon mengalami kejang-kejang dan demam tinggi.

Turut hadir dalam penyerahan donasi itu Ketua Maran PPM Kabanjahe Efan Sembiring Meliala, Sekretaris Kiki Sembiring, Bendahara Defri Barus dan Ketua Karang Taruna Desa Singa Wahyu Surbakti.

Penderitaan buah hati Adison Purba dan Isda br Sembiring ini sebenarnya sudah terlihat sejak dia lahir. Ditandai dengan perubahan ukuran pada kepala. Seiring waktu, ukuran kepala anak bungsu dari dua bersaudara ini kian membesar. Kedua bola matanya pun seperti terlihat keluar.

Sebagai orangtua, Adison Purba telah melakukan berbagai upaya. Bersama istrinya Isda Sembiring, dia telah membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Amanda Berastagi, Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Terakhir pada bulan November 2019, Gihon Efrata dibawa berobat ke Rumah Sakit H Adam Malik Medan. Sayang, kondisi Gihon Efrata belum pulih. Belakangan ini, kondisi kesehatan anak balita malang itu kian melemah.

Isda Sembiring kini hanya bisa berharap doa kesembuhan dan uluran tangan dari berbagai pihak untuk menyelamatkan nyawa anaknya. “Saya mohon doa untuk kesembuhan anak kami, pak,” ujar Isda Sembiring. Penderitaan tak hanya dirasakan pasien, tapi juga keluarga. Beban mereka pun semakin bertambah lantaran penanganan hidrosefalus membutuhkan banyak tindakan, dengan biaya yang tidak sedikit.

Bahkan Isda Sembiring sempat merasa putus asa. Pasrah karena telah berobat ke sana kemari, namun anaknya belum juga mendapat kesembuhan. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/