24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Rumah Quran Assyafah Diharapkan Lahirkan Kaum Intelektual Quran

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam melestarikan dan mengamalkan kitab suci Al-quran, Rumah Quran Assyafah mampu menghasilkan kaum intelektual Qurani yang islami. Hal ini disampaikan Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, saat meresmikan Rumah Quran Assyafah di Jalan Prof Dr Hamka Kampung Bicara, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi, Sabtu (20/8).

Dimiyathi mengajak masyarakat mengembangkan dan menggaungkan gemar mengaji Al-quran, serta berharap dari rumah quran ini dapat mendidik anak-anak untuk menjadi manusia yang berakhlak dan insani. “Mari sama kita majukan mari kita kembangkan. Mengapa pentingnya saya juga menyempatkan waktu kemari, karena ini saya harapkan menjadi cikal bakal lahirnya kaum intelektual generasi muda, intelektual Tebing Tinggi yang Islami yang Qurani,” jelas Dimiyathi sembari mengingatkan untuk memahami isi kandungan Alquran agar menjadi intelektual yang lurus dan bersih.

Kepada pewakaf, Dimiyathi menyampaikan terima kasih. Menurutnya, tanah yang diwakafkan memiliki nilai yang tidak murah. “Saya bangga dengan keluarga pewakaf. Kenapa demikian? Kalau kita lihat nilai tanah di sini, ini bukan harga yang murah. Ini luar biasa. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh keluarga besar Bapak Samsul Bahar. Ini luar biasa, ini suatu berkah yang luar biasa yang diberikan Allah khususnya di lingkungan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dimiyathi berharap, legalitas Rumah Quran Assyafah segera diurus untuk menimbulkan kepercayaan masyarakat dan juga agar pemerintah dapat menyalurkan bantuan sosial serta keberlangsungan pembelajaran. “Saya menyampaikan kalau masuk Rumah Quran atau pesantren profesinya tidak harus jadi Penceramah atau Ustad. Kamu selalu menyampaikan, selalu menepis pemikiran yang seolah olah kalau sudah masuk rumah Quran, masuk pesantren prospek isinya penceramah, Profesinya nanti jadi ustad mengajar, saya katakan tidak, bahkan banyak yang menjadi intelektual di lembaga negara,” bilangnya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Tebingtinggi Basyarudin Nasution mengatakan, untuk mencintai Al-quran setulus hati karena isi kandungan Al-quran sangat dapat menyejukkan hati. Basyaruddin mengharapkan Ma’had Alquran ini tidak sekadar mencetak anak-anak yang hafal dan memahami Quran, tetapi pencetak anak-anak yang berkarakter Alquran, yang punya adab tentang Alquran. “Kita yakin, kalau sudah Alquran sampai ke hati maka dia akan terwujud menjadi sifat itu,” bilang Basyaruddin.

Basyaruddin mengucapkan terima kasih kepada semua masyarkat yang sudah bergotong-royong bersama-sama membangun rumah Alquran di tempat kita ini, masyarakat juga sudah mengambil alih sebahagian yang seharusnya menjadi tugas pemerintah, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerdaskan masyarakat yang tujuan akhirnya adalah mensejahterakan masyarakat ini harapan kita semua.

Sebelumnya, Ketua Panitia Iptu Enand Daulay melaporkan bahwa bangunan rumah Quran ini memiliki dua lantai dan mempunyai ruang kelas sebanyak empat kelas dan proses pembangunan dapat diselesaikan selama kurung waktu 6 bulan dan luas tanah berukuran 17×29 meter.

“Pada awalnya hanya untuk dua lokal saja namun kami selaku panitia berinisiatif untuk mendirikan ini karena selama ini di lingkungan 5 dan lingkungan 6 belum ada tempat mengaji Alquran bagi anak-anak sehingga selama ini mengaji di Mesjid, alhamdulillah sekarang sudah ada tempat untuk mengaji,” jelas Iptu Ednan Daulay. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Kota Tebingtinggi, Drs Akhar Nasution, Sekretaris Kecamatan Bajenis Hadi Supeno. (ian/adz)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam melestarikan dan mengamalkan kitab suci Al-quran, Rumah Quran Assyafah mampu menghasilkan kaum intelektual Qurani yang islami. Hal ini disampaikan Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, saat meresmikan Rumah Quran Assyafah di Jalan Prof Dr Hamka Kampung Bicara, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi, Sabtu (20/8).

Dimiyathi mengajak masyarakat mengembangkan dan menggaungkan gemar mengaji Al-quran, serta berharap dari rumah quran ini dapat mendidik anak-anak untuk menjadi manusia yang berakhlak dan insani. “Mari sama kita majukan mari kita kembangkan. Mengapa pentingnya saya juga menyempatkan waktu kemari, karena ini saya harapkan menjadi cikal bakal lahirnya kaum intelektual generasi muda, intelektual Tebing Tinggi yang Islami yang Qurani,” jelas Dimiyathi sembari mengingatkan untuk memahami isi kandungan Alquran agar menjadi intelektual yang lurus dan bersih.

Kepada pewakaf, Dimiyathi menyampaikan terima kasih. Menurutnya, tanah yang diwakafkan memiliki nilai yang tidak murah. “Saya bangga dengan keluarga pewakaf. Kenapa demikian? Kalau kita lihat nilai tanah di sini, ini bukan harga yang murah. Ini luar biasa. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh keluarga besar Bapak Samsul Bahar. Ini luar biasa, ini suatu berkah yang luar biasa yang diberikan Allah khususnya di lingkungan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dimiyathi berharap, legalitas Rumah Quran Assyafah segera diurus untuk menimbulkan kepercayaan masyarakat dan juga agar pemerintah dapat menyalurkan bantuan sosial serta keberlangsungan pembelajaran. “Saya menyampaikan kalau masuk Rumah Quran atau pesantren profesinya tidak harus jadi Penceramah atau Ustad. Kamu selalu menyampaikan, selalu menepis pemikiran yang seolah olah kalau sudah masuk rumah Quran, masuk pesantren prospek isinya penceramah, Profesinya nanti jadi ustad mengajar, saya katakan tidak, bahkan banyak yang menjadi intelektual di lembaga negara,” bilangnya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Tebingtinggi Basyarudin Nasution mengatakan, untuk mencintai Al-quran setulus hati karena isi kandungan Al-quran sangat dapat menyejukkan hati. Basyaruddin mengharapkan Ma’had Alquran ini tidak sekadar mencetak anak-anak yang hafal dan memahami Quran, tetapi pencetak anak-anak yang berkarakter Alquran, yang punya adab tentang Alquran. “Kita yakin, kalau sudah Alquran sampai ke hati maka dia akan terwujud menjadi sifat itu,” bilang Basyaruddin.

Basyaruddin mengucapkan terima kasih kepada semua masyarkat yang sudah bergotong-royong bersama-sama membangun rumah Alquran di tempat kita ini, masyarakat juga sudah mengambil alih sebahagian yang seharusnya menjadi tugas pemerintah, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerdaskan masyarakat yang tujuan akhirnya adalah mensejahterakan masyarakat ini harapan kita semua.

Sebelumnya, Ketua Panitia Iptu Enand Daulay melaporkan bahwa bangunan rumah Quran ini memiliki dua lantai dan mempunyai ruang kelas sebanyak empat kelas dan proses pembangunan dapat diselesaikan selama kurung waktu 6 bulan dan luas tanah berukuran 17×29 meter.

“Pada awalnya hanya untuk dua lokal saja namun kami selaku panitia berinisiatif untuk mendirikan ini karena selama ini di lingkungan 5 dan lingkungan 6 belum ada tempat mengaji Alquran bagi anak-anak sehingga selama ini mengaji di Mesjid, alhamdulillah sekarang sudah ada tempat untuk mengaji,” jelas Iptu Ednan Daulay. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Kota Tebingtinggi, Drs Akhar Nasution, Sekretaris Kecamatan Bajenis Hadi Supeno. (ian/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/