25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Rumah-Mobil Aset PTPN2 Dibakar OTK

LUBUKPAKAM- Tindakan penghentian  pekerjaan normalisasi saluran buang di Sungai Emplasmen Dusun 4, Desa Jatisari, Lubukpakam yang dilakukan pihak PTPN II Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau dibantu petugas Polres Deliserdang berujung tindakan anarkis. Mobil dan rumah dinas Asisten Afdeling I Rustanto dibakar orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (20/10) dini hari.

HANGUS: Mobil dinas jenis Suzuki Escudo bernomor polisi BK1302 EQ  digunakan Asisten Afdeling I PTPN II dibakar oleh kelompok orang tak dikenal, Sabtu (21/10).//Pasta/posmetro medan/smg
HANGUS: Mobil dinas jenis Suzuki Escudo bernomor polisi BK1302 EQ yang digunakan Asisten Afdeling I PTPN II dibakar oleh kelompok orang tak dikenal, Sabtu (21/10).//Pasta/posmetro medan/smg
Kejadian itu membuat Rustanto dan keluarganya terkejut hingga terjaga dari tidur mereka. Rustanto bersama istri dan ketiga anaknya langsung mengamankan diri ke rumah dinas Manajer Kebun terletak persis di depan rumah dinasnya. Sejumlah tetangga dan petugas keamanan kebun  yang mengetahui insiden itu berusaha memadamkan kobaran api yang hampir menghanguskan mobil dinas Escudo BK 1302 EQ dan menjilat atap rumah dinas Rustanto. Manajer kebun Surianto yang terjaga juga ikut melakukan pemadaman.

Tindakan cepat membuat mobil yang berada di bagian teras itu sempat didorong keluar lokasi rumah dan disemprot racun api. Bagian atap rumah yang sempat terbakar juga akhirnya padamkan dengan semprotan racun api.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja insiden itu menyebabkan Rustanto, istri, dan ketiga anaknya mengalami taruma berat. Wina, istri Rustanto, menuturkan, dia dan suaminya menghadiri acara ramah tamah sesama karyawan di rumah dinas manajer PTPN II TGPM. Acara itu berlangsung dari Jumat (19/10) malam hingga Sabtu (20/10) pukul 01.30 WIB dini hari. Sepulang menghadiri acara itu mereka langsung pulang. Pada pukul 03.45 WIB, Rustanto mendengar suara ledakan yang berasal dari teras depan rumah. Dengan gerak refleks Rustanto yang terjaga dari tidurnya sontak beranjak menuju pintu  depan rumah. Alangkah kagetnya dia melihat mobil dinas miliknya dalam kondisi terbakar. Setelah membangunkan istri dan anak-anaknya, mereka langsung berlari ke rumah dinas manajer kebun. Rustanto juga berteriak memanggil petugas keamanan kebun yang berjaga di pos jaga di depan Kantor Manajer PTPN II TGPM. Mendengar teriakan itu, puluhan keamanan kebun yang tiba-tiba terjaga berupaya memadamkan api yang mulai menjalar di mobil dan rumah.

Begitu mendengar informasi tersebut, Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono, Kabag Ops Kompol Pati Oloan, Kasat Intel AKP Sucipto Samosi, Kasat Samapta AKP Marzuki segera tiba di lokasi kejadian. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan dua botol air mineral ukuran 1 liter yang diduga kuat berisi bensin. Pihak kepolisian juga mendapati jejak kaki yang diduga sebagai jejak kaki para pelaku yang ditengarai muncul dari bukit yang terletak di belakang rumah dinas afdeling. Polisi memperkirakan para pelaku kabur melalui jalur yang sama setelah melakukan aksinya.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono menyatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengungkap siapa dalang dibalik insiden tersebut.

Karo Ops Poldasu Kombes Iwan Hari Sugiarto yang tercatat masih kerabat Rustanto sempat marah besar atas peristiwa tersebut. Dia meminta Reskrim Polres Deliserdang bertindak cepat meringkus para pelaku.

Iwan yang sempat berkeliling lokasi kejadian tampak geram dengan  maraknya aksi galian C illegal di kawasan perkebunan tersebut. Dia menduga kuat insiden yang menimpa kerabatnya itu dipicu oleh konflik antara para pengusaha galian C illegal itu dengan pihak perkebunan.

‘’Saya galian illegal di areal Kebun TGPM ditertibkan semua,’’ katanya.  Pada Sabtu (20/10) petang, tim keamanan kebun dan sejumlah petugas Polres Deliserdang mengamankan satu unit escavator dari lokasi galian C di Dusun III Emplasmen, Desa Kwalanamu, Kecamatan Beringin. Alat berat Escavator yang diamankan petugas itu disebut-sebut milik seorang pengusaha galian bernama Abdi Darma.

Abdi yang dimintai keterangan oleh polisi mengaku keberatan dengan aksi penangkapan alat berat miliknya. Dia menyatakan penangkapan itu  sewenang-wenang karena dirinya yang menangani proyek normalisasi saluran buang di Dusun III Emplasmen sepanjang 1.270 meter berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor 050/5534/DPU/DS/2012 yang diteken Kadis PU Bina Marga Faisal.

“Saya kerja atas perintah Pemkab Deliserdang. Pekerjaan saya juga jelas, artinya tak ada dasar pihak perkebunan dan kepolisian menyita alat berat itu. Saya akan menuntut kerugian atas penyitaan tanpa dasar ini,’’ tegas Abdi. (pas/smg)

LUBUKPAKAM- Tindakan penghentian  pekerjaan normalisasi saluran buang di Sungai Emplasmen Dusun 4, Desa Jatisari, Lubukpakam yang dilakukan pihak PTPN II Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau dibantu petugas Polres Deliserdang berujung tindakan anarkis. Mobil dan rumah dinas Asisten Afdeling I Rustanto dibakar orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (20/10) dini hari.

HANGUS: Mobil dinas jenis Suzuki Escudo bernomor polisi BK1302 EQ  digunakan Asisten Afdeling I PTPN II dibakar oleh kelompok orang tak dikenal, Sabtu (21/10).//Pasta/posmetro medan/smg
HANGUS: Mobil dinas jenis Suzuki Escudo bernomor polisi BK1302 EQ yang digunakan Asisten Afdeling I PTPN II dibakar oleh kelompok orang tak dikenal, Sabtu (21/10).//Pasta/posmetro medan/smg
Kejadian itu membuat Rustanto dan keluarganya terkejut hingga terjaga dari tidur mereka. Rustanto bersama istri dan ketiga anaknya langsung mengamankan diri ke rumah dinas Manajer Kebun terletak persis di depan rumah dinasnya. Sejumlah tetangga dan petugas keamanan kebun  yang mengetahui insiden itu berusaha memadamkan kobaran api yang hampir menghanguskan mobil dinas Escudo BK 1302 EQ dan menjilat atap rumah dinas Rustanto. Manajer kebun Surianto yang terjaga juga ikut melakukan pemadaman.

Tindakan cepat membuat mobil yang berada di bagian teras itu sempat didorong keluar lokasi rumah dan disemprot racun api. Bagian atap rumah yang sempat terbakar juga akhirnya padamkan dengan semprotan racun api.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja insiden itu menyebabkan Rustanto, istri, dan ketiga anaknya mengalami taruma berat. Wina, istri Rustanto, menuturkan, dia dan suaminya menghadiri acara ramah tamah sesama karyawan di rumah dinas manajer PTPN II TGPM. Acara itu berlangsung dari Jumat (19/10) malam hingga Sabtu (20/10) pukul 01.30 WIB dini hari. Sepulang menghadiri acara itu mereka langsung pulang. Pada pukul 03.45 WIB, Rustanto mendengar suara ledakan yang berasal dari teras depan rumah. Dengan gerak refleks Rustanto yang terjaga dari tidurnya sontak beranjak menuju pintu  depan rumah. Alangkah kagetnya dia melihat mobil dinas miliknya dalam kondisi terbakar. Setelah membangunkan istri dan anak-anaknya, mereka langsung berlari ke rumah dinas manajer kebun. Rustanto juga berteriak memanggil petugas keamanan kebun yang berjaga di pos jaga di depan Kantor Manajer PTPN II TGPM. Mendengar teriakan itu, puluhan keamanan kebun yang tiba-tiba terjaga berupaya memadamkan api yang mulai menjalar di mobil dan rumah.

Begitu mendengar informasi tersebut, Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono, Kabag Ops Kompol Pati Oloan, Kasat Intel AKP Sucipto Samosi, Kasat Samapta AKP Marzuki segera tiba di lokasi kejadian. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan dua botol air mineral ukuran 1 liter yang diduga kuat berisi bensin. Pihak kepolisian juga mendapati jejak kaki yang diduga sebagai jejak kaki para pelaku yang ditengarai muncul dari bukit yang terletak di belakang rumah dinas afdeling. Polisi memperkirakan para pelaku kabur melalui jalur yang sama setelah melakukan aksinya.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono menyatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengungkap siapa dalang dibalik insiden tersebut.

Karo Ops Poldasu Kombes Iwan Hari Sugiarto yang tercatat masih kerabat Rustanto sempat marah besar atas peristiwa tersebut. Dia meminta Reskrim Polres Deliserdang bertindak cepat meringkus para pelaku.

Iwan yang sempat berkeliling lokasi kejadian tampak geram dengan  maraknya aksi galian C illegal di kawasan perkebunan tersebut. Dia menduga kuat insiden yang menimpa kerabatnya itu dipicu oleh konflik antara para pengusaha galian C illegal itu dengan pihak perkebunan.

‘’Saya galian illegal di areal Kebun TGPM ditertibkan semua,’’ katanya.  Pada Sabtu (20/10) petang, tim keamanan kebun dan sejumlah petugas Polres Deliserdang mengamankan satu unit escavator dari lokasi galian C di Dusun III Emplasmen, Desa Kwalanamu, Kecamatan Beringin. Alat berat Escavator yang diamankan petugas itu disebut-sebut milik seorang pengusaha galian bernama Abdi Darma.

Abdi yang dimintai keterangan oleh polisi mengaku keberatan dengan aksi penangkapan alat berat miliknya. Dia menyatakan penangkapan itu  sewenang-wenang karena dirinya yang menangani proyek normalisasi saluran buang di Dusun III Emplasmen sepanjang 1.270 meter berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor 050/5534/DPU/DS/2012 yang diteken Kadis PU Bina Marga Faisal.

“Saya kerja atas perintah Pemkab Deliserdang. Pekerjaan saya juga jelas, artinya tak ada dasar pihak perkebunan dan kepolisian menyita alat berat itu. Saya akan menuntut kerugian atas penyitaan tanpa dasar ini,’’ tegas Abdi. (pas/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/