Site icon SumutPos

Gadis Belia Diculik & Diperkosa, lalu Ditinggal Tanpa CD

Foto: Fran/PM
Gadis ABG yang diculik dan diperkosa dengan tangan terikat dan mulut dilakban, diselamatkan warga di Kisaran, Jumat (21/4/2017).

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Aksi nekat pemerkosa berlangsung di Asahan. Seorang ABG berusia 13 tahun diculik dari rumah dan dibawa ke areal sawit. Disana, korban diperkosa lalu ditinggal tanpa kolor dengan mulut dilakban dan tangan terikat.

Kasus ini terungkap pada Jumat (21/4) subuh, setelah siswi SMP tersebut berhasil tiba di pemukiman warga. Saat ditemukan di depan rumah warga bernama Jahormat, korban hanya mengenakan kaos kutang.

Kejadian itu dibenarkan oleh Anggi Alfaris Nasution (25), paman korban. Disebutkan, keponakannya tersebut berinisial PJS. Dia merupakan anak dari pasangan Joy Arman Nasution (39) dan Yuli (37).

Lanjutnya, pemerkosaan diperkirakan berlangsung sekira pukul 04.00 wib di areal kebun sawit. Penuturan korban, kejadian bermula ketika ada seseorang masuk (mencongkel jendela depan) dan membangunkannya saat tidur di ruang tamu.

Saat membangunkan, pelaku menyebut jika ada perampokan. “Rumahmu dirampok orang. Kau diam aja, ayo ikut samaku,” kata pelaku terhadap PJS begitu terbangun.

Mendengar ada perampok, PJS seketika ketakutan dan mengikuti ajakan pelaku. Mereka keluar lewat pintu depan. Berikutnya, korban dibonceng naik kereta jenis sport warna Hitam menuju perladangan sawit di Air Batu.

Seperti terhipnotis, PJS sama sekali tidak berkata-kata ataupun bertanya selama dalam perjalanan. Dan begitu sampai perladangan sawit, pelaku menghentikan kereta lalu menarik dan melucuti pakaian korban secara paksa.

Agar aksinya mulus, mulut korban dilakban dan tangannya diikat ke belakang. Karena kalah tenaga, PJS hanya bisa menahan sakit sembari menangis ketakutan saat pelaku ‘merusaknya’. Usai melampiaskan nafsunya, pelaku meninggalkan gadis berambut panjang itu.

Foto: Fran/PM
Gadis ABG yang diculik dan diperkosa itu dirawat di rumah sakit di Kisaran.

Mengetahui pelaku pergi, dengan sisa tenaga dan ketakutannya, PJS segera berusaha mencari pertolongan. Dia menyusuri perladangan sawit dengan tangan masih terikat, sembari terus berusaha membuka lakban penutup mulutnya.

Kala itu, tak ada lagi rasa malu pada diri PJS. Walau hanya tinggal memakai kaos kutang (tanpa celana dan kolor), dia terus berjalan hingga akhirnya tiba di depan rumah warga bernama Jahormat di Jalinsum Dusun IV, Desa Hesa Perlompongan, atau sekitar 1 kilometer dari rumah korban.

Oleh pemilik rumah, keberadaan PJS langsung diberitahu kepada warga sekitar dan diteruskan kepada Kepala Desa (Kades) Hessa Perlompongan, Frangki Suwito Lubis.

“Saya baru tahu kejadian setelah diberutahu Kades sekira pukul 05.45 wib. Keponakan kemudian diantar pulang. Berikutnya, kami (keluarga) melapor ke Polsek Air Batu,” terang Alfaris.

Tak lama setelah dilaporkan, beberapa personel Polsek Air Batu tiba di lokasi penemuan. Berikutnya, PJS diamankan petugas dan diantar ke rumah orangtuanya. Melihat kondisinya yang masih shok, korban segera dilarikan ke RSU Abdul Manan Simatupang Kisaran guna dilakukan Visum.

Terpisah, Kapolsek Air Batu AKP Martoni membenarkan adanya kejadian tersebut. Hingga berita diturunkan REDAKSI, Polsek Air batu bersama Satuan Reskrim Polres Asahan masih memburu pelaku. “Mohon doa agar pelaku segera tertangkap,” ucap Martoni. (ran/ras)

Exit mobile version