32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sinabung Semakin Menggembung

Gunung Sinabung meletus sebanyak 29 kali dua hari terakhir, (16-17/6/2015).
Gunung Sinabung meletus sebanyak 29 kali dua hari terakhir, (16-17/6/2015).

SUMUTPOS.CO- Karo-Aktivitas Gunung Sinabung dari hari ke hari semakin meningkat. Jarak tempuh debu vulkanik bahkan menyebar dan nyaris mampir ke seluruh wilayah Sumatera Utara. Dan tbuh gunung pun tetap inflasi (menggembung).

“Berhubung dengan meningkatnya jumlah gempa yang cukup tajam dan tubuh gunung tetap inflasi (mengembung) sejak kemaren siang, kami sangat mengharapkan agar setiap pihak yang terkait dan warga agar meningkatkan kesiapsiagaan lapangan baik untuk sektor Selatan(radius 7 km)  dan Tenggara- Timur(radius 6 km) sehingga tidak ada akvitas manusia dalam radius tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kepala PVMBG Armen Putra, Minggu (21/6).

Disinggung mengenai apakah inflasi atau gunung yang menggembung dapat menimbulkan ledakan yang dasyat, Armen menyampaikan bahwa sampai saat ini menurut amatannya belum ada tanda-tanda adanya ledakan yang dasyat. Hanya saja, penggelembungan tersebut menyatakan bahwa  Sinabung masih sangat Aktif dan flukuatif.

Suplay lava terus menerus dari perut gunung makanya volume kubah lava sudah naik menjadi 3,2 juta kubik. “Jadi semua  tergantung suplaynya dari dalam perut gunung,” katanya.

Sementara itu informasi yang diperoleh dari Dan Satgas Sinabung Letkol Inf Asep Sukarna selaku komandan tanggap darurat di media center menyampaikan bahwa aktivitas Sinabung per tanggal 21/6 lava pijar dari puncak gunung sejauh 500-1000 meter ke Tenggara, api diam di atas puncak, 1 kali gempa tektonik lokal selama 8 detik, 60 kali guguran, dan tremor menerus. Sedangkan pengungsi, dari  data penggungsi Sinabung terbagi dalam 10 posko penampungan dengan data saat ini 10.184/3.030 KK.

Gubsu ke Siosar
Di sisi lain, untuk percepatan pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Sinabung, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho didampingi Danrem 023/Kawal Samudra Kolonel Facri, Sekdaprovsu Hasban Ritonga, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Sekdakab Karo dr Saberina dan rombongan melaksanakan peninjauan langsung ke lahan relokasi di Siosar, Sabtu (20/4).

Kedatangan gubernur beserta rombongan dilaksanakan terkait dengan diadakannya rapat percepatan pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Sinabung ke Siosar dan penetapan status menjadi AWAS. Rapat ini akan dilaksanakan pada Selasa (22/6) di Medan bersama Kepala BNPB Syamsul Marif.

“Saya baru saja berdiskusi dengan Danrem dan Bupati Karo di Siosar untuk percepatan relokasi warga 3 desa yaitu Desa Bekerah, Simacem, dan Sukameriah sebanyak 370 rumah. Saat ini sudah 112 rumah selesai dibangun dan sudah diserahkan kepada warga Desa Simacem, 128 rumah sudah dibangun dan 130 rumah untuk tahap ketiga. Direncanakan pada Agustus ini sudah selesai dibangun,” ujar Gatot.

Lebih lanjut disampaikan, saat ini sedang didiskusikan izin pemakaian lahan untuk pertanian sehingga para pengungsi dapat segera menempati lahan relokasi  mengingat selama ini belum efektif dilaksanakan karena lahan untuk pertanian bagi para pengungsi yang direlokasi belum ada. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemkab Karo akan bekerja sama meminta kepada BNPB untuk mempercepat proses relokasi.

Kolonel Facri meminta kepada gubernur dan bupati Karo agar mempercepat proses pengosongan hutan yang akan digunakan untuk areal perladangan dengan menggunakan 4 sampai 5 perusahaan dalam menebangi pohon. Ada 250 hektar untuk lahan perumahan dan 450 hektar untuk areal perladangan penduduk. Permintaan ini disampaikan pada saat memaparkan masterplan relokasi korban erupsi Sinabung.

“Saat ini, hanya 1 perusahaan yang menangani penebangan pohon untuk areal perladangan penduduk. Kalau seperti ini maka ini akan menghambat proses relokasi dan warga yang direlokasi akan tidak mau pindah ke Siosar karena tidak ada lahan untuk pertanian. Saya minta 4 atau 5 perusahaan yang menangani penebangan pohon untuk lahan pertanian dan sarana jalan sehingga TNI dapat bekerja lebih cepat sesuai dengan target yang sudah ditetapkan” ujar Fachri.

Menanggapi permintaan danrem, gubernur meminta kepada bupati Karo dan kadis Kehutanan Karo untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Menjawab permintaan danrem dan gubsu tersebut, bupati menjawab akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut mengingat PT Kastil yang diberikan izin menebangi pohon juga sudah habis masa izinnya.

 Serahkan Bantuan
Usai melakukan peninjauan langsung ke Siosar, gubsu dan rombongan mengunjungi posko pengungsian di Paroki Kabanjahe untuk menyalurkan bantuan untuk para pengungsi. Bupati Karo, Terkelin Brahmana dalam sambutannya meminta kepada gubernur agar tetap dapat membantu meringankan beban para pengungsi yang saat ini kembali berada di posko pengungsian akibat peningkatan aktivitas Sinabung.

Sedangkan gubernur dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedatangannya ke Karo untuk persiapan rapat percepatan relokasi pengungsi ke Siosar dan mendata kebutuhan para pengungsi yang ada di posko-posko pengungsian untuk disampaikan kepada BNPB pada rapat yang akan dilaksanakan Selasa mendatang.

Ke depannya akan dikordinasikan dengan pihak BNPB dan Pemkab Karo agar dilaksanakan pembangunan huntara (hunian sementara) untuk para pengungsi yang dekat dengan lahan pertaniannya sehingga para pengungsi dapat bercocok tanam walaupun berada di huntara. Gubsu juga mengatakan, ada 375 umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Gubsu berharap agar semua bersabar karena tentunya dalam sahur dan berbuka puasa agak repot karena berada di pengungsian. “Semua harus bersabar untuk tetap menjalankan ibadah puasa,” katanya. (des/rbb)

Gunung Sinabung meletus sebanyak 29 kali dua hari terakhir, (16-17/6/2015).
Gunung Sinabung meletus sebanyak 29 kali dua hari terakhir, (16-17/6/2015).

SUMUTPOS.CO- Karo-Aktivitas Gunung Sinabung dari hari ke hari semakin meningkat. Jarak tempuh debu vulkanik bahkan menyebar dan nyaris mampir ke seluruh wilayah Sumatera Utara. Dan tbuh gunung pun tetap inflasi (menggembung).

“Berhubung dengan meningkatnya jumlah gempa yang cukup tajam dan tubuh gunung tetap inflasi (mengembung) sejak kemaren siang, kami sangat mengharapkan agar setiap pihak yang terkait dan warga agar meningkatkan kesiapsiagaan lapangan baik untuk sektor Selatan(radius 7 km)  dan Tenggara- Timur(radius 6 km) sehingga tidak ada akvitas manusia dalam radius tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kepala PVMBG Armen Putra, Minggu (21/6).

Disinggung mengenai apakah inflasi atau gunung yang menggembung dapat menimbulkan ledakan yang dasyat, Armen menyampaikan bahwa sampai saat ini menurut amatannya belum ada tanda-tanda adanya ledakan yang dasyat. Hanya saja, penggelembungan tersebut menyatakan bahwa  Sinabung masih sangat Aktif dan flukuatif.

Suplay lava terus menerus dari perut gunung makanya volume kubah lava sudah naik menjadi 3,2 juta kubik. “Jadi semua  tergantung suplaynya dari dalam perut gunung,” katanya.

Sementara itu informasi yang diperoleh dari Dan Satgas Sinabung Letkol Inf Asep Sukarna selaku komandan tanggap darurat di media center menyampaikan bahwa aktivitas Sinabung per tanggal 21/6 lava pijar dari puncak gunung sejauh 500-1000 meter ke Tenggara, api diam di atas puncak, 1 kali gempa tektonik lokal selama 8 detik, 60 kali guguran, dan tremor menerus. Sedangkan pengungsi, dari  data penggungsi Sinabung terbagi dalam 10 posko penampungan dengan data saat ini 10.184/3.030 KK.

Gubsu ke Siosar
Di sisi lain, untuk percepatan pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Sinabung, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho didampingi Danrem 023/Kawal Samudra Kolonel Facri, Sekdaprovsu Hasban Ritonga, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Sekdakab Karo dr Saberina dan rombongan melaksanakan peninjauan langsung ke lahan relokasi di Siosar, Sabtu (20/4).

Kedatangan gubernur beserta rombongan dilaksanakan terkait dengan diadakannya rapat percepatan pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Sinabung ke Siosar dan penetapan status menjadi AWAS. Rapat ini akan dilaksanakan pada Selasa (22/6) di Medan bersama Kepala BNPB Syamsul Marif.

“Saya baru saja berdiskusi dengan Danrem dan Bupati Karo di Siosar untuk percepatan relokasi warga 3 desa yaitu Desa Bekerah, Simacem, dan Sukameriah sebanyak 370 rumah. Saat ini sudah 112 rumah selesai dibangun dan sudah diserahkan kepada warga Desa Simacem, 128 rumah sudah dibangun dan 130 rumah untuk tahap ketiga. Direncanakan pada Agustus ini sudah selesai dibangun,” ujar Gatot.

Lebih lanjut disampaikan, saat ini sedang didiskusikan izin pemakaian lahan untuk pertanian sehingga para pengungsi dapat segera menempati lahan relokasi  mengingat selama ini belum efektif dilaksanakan karena lahan untuk pertanian bagi para pengungsi yang direlokasi belum ada. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemkab Karo akan bekerja sama meminta kepada BNPB untuk mempercepat proses relokasi.

Kolonel Facri meminta kepada gubernur dan bupati Karo agar mempercepat proses pengosongan hutan yang akan digunakan untuk areal perladangan dengan menggunakan 4 sampai 5 perusahaan dalam menebangi pohon. Ada 250 hektar untuk lahan perumahan dan 450 hektar untuk areal perladangan penduduk. Permintaan ini disampaikan pada saat memaparkan masterplan relokasi korban erupsi Sinabung.

“Saat ini, hanya 1 perusahaan yang menangani penebangan pohon untuk areal perladangan penduduk. Kalau seperti ini maka ini akan menghambat proses relokasi dan warga yang direlokasi akan tidak mau pindah ke Siosar karena tidak ada lahan untuk pertanian. Saya minta 4 atau 5 perusahaan yang menangani penebangan pohon untuk lahan pertanian dan sarana jalan sehingga TNI dapat bekerja lebih cepat sesuai dengan target yang sudah ditetapkan” ujar Fachri.

Menanggapi permintaan danrem, gubernur meminta kepada bupati Karo dan kadis Kehutanan Karo untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Menjawab permintaan danrem dan gubsu tersebut, bupati menjawab akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut mengingat PT Kastil yang diberikan izin menebangi pohon juga sudah habis masa izinnya.

 Serahkan Bantuan
Usai melakukan peninjauan langsung ke Siosar, gubsu dan rombongan mengunjungi posko pengungsian di Paroki Kabanjahe untuk menyalurkan bantuan untuk para pengungsi. Bupati Karo, Terkelin Brahmana dalam sambutannya meminta kepada gubernur agar tetap dapat membantu meringankan beban para pengungsi yang saat ini kembali berada di posko pengungsian akibat peningkatan aktivitas Sinabung.

Sedangkan gubernur dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedatangannya ke Karo untuk persiapan rapat percepatan relokasi pengungsi ke Siosar dan mendata kebutuhan para pengungsi yang ada di posko-posko pengungsian untuk disampaikan kepada BNPB pada rapat yang akan dilaksanakan Selasa mendatang.

Ke depannya akan dikordinasikan dengan pihak BNPB dan Pemkab Karo agar dilaksanakan pembangunan huntara (hunian sementara) untuk para pengungsi yang dekat dengan lahan pertaniannya sehingga para pengungsi dapat bercocok tanam walaupun berada di huntara. Gubsu juga mengatakan, ada 375 umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Gubsu berharap agar semua bersabar karena tentunya dalam sahur dan berbuka puasa agak repot karena berada di pengungsian. “Semua harus bersabar untuk tetap menjalankan ibadah puasa,” katanya. (des/rbb)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/