32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemprovsu Komit Ikut Andil Pulihkan Madina, Lahan 2,5 Hektar Disiapkan untuk Relokasi

humas pemprovsu for sumut pos
MENINJAU: Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO –  Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berjanji turut membantu secara bertahap, guna memulihkan kondisi Kabupaten Mandailing Natal (Madina), paskaditerjang banjir bandang dan longsor, Sabtu (13/10) malam lalu. Selain merelokasi puluhan rumah warga yang terkena dampak, pemprov juga berkomitmen membangunkan sekolah serta memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut.

“Ya, tentu pemprov ikut bertanggungjawab (memulihkan Madina paskalongsor, Red),” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada wartawan, usai menghadiri acara Rakerwil
PPP Sumut, di Hotel Lee Polonia Medan, Sabtu (20/10) siang.

Edy mengungkapkan, lahan sebagai relokasi rumah warga sudah tersedia seluas 2,5 hektar. Proses relokasi sendiri baru akan dilakukann paskapembangunan rumah warga selesai dikerjakan. Untuk lokasi relokasi sendiri, sambung dia, masih berada di Kecamatan Ulu Pungkut, Madina.

“Sekitar 3 kiloan (dari pusat lokasi bencana) relokasi sudah kita siapkan. Lahannya itu sudah ada 2,5 hektar. Saat ini sedang disiapkan (upaya relokasi),” kata mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad itu.

“Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang bangun? Rencana kita juga akan bangun SMK perkebunan di sana,” pungkasnya.

Pernyataan Gubsu Edy ini memperkuat apa yang sebelumnya disampaikan Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis. Kata Riadil, sesuai instruksi Gubsu, Pemkab Madina diminta segera menyiapkan lahan sebagai pengganti pemukiman warga korban banjir bandang. Lahannya sendiri ujar dia sudah ada, seluas 1,5 hektar sampai 3 hektar.

“Kemudian kita juga akan menyiapkan fasilitas umum seperti sekolah, jalan dan infrastruktur pendukung lainnya,” katanya kepada Sumut Pos, pekan lalu.Lokasi relokasi menurut dia sebagian diambil di luar kawasan hutan atau lahan milik Pemkab Madina, dan sebagian lagi akan bermohon ke menteri kehutanan untuk pembebasan kawasan hutan lindung negara.

“Jadi nanti seperti di Siosar, Kabupaten Karo kita minta supaya bisa diberikan untuk lahan pemukiman warga. Apalagi inikan memang untuk kepentingan rakyat, yang jumlahnya sekitar 22 KK atau terdiri dari 325 jiwa,” katanya.

Setelah lahan tersedia dan sudah tidak ada kendala lainnya, maka pembangunan rumah laik huni bagi 22 KK tersebut akan mulai dikerjakan. “Teknisnya ini yang akan segera dibahas. Bagaimana memindahkan rumah, kapan waktu dipindahkan dan lainnya. Pengungsi tidak mungkin berlama-lama mengungsi makanya hal ini perlu disegerakan,” katanya.

Sampai kini, ungkap Riadil, proses evakuasi desa-desa yang terisolasi di wilayah itu masih intens dilakukan. TNI, Polri, Tim SAR, BPBD dan para relawan masih berada di Kecamatan Ulu Pungkut guna membersihkan material dan puing-puing paskabandang. Bahkan untuk pengoptimalan tanggap darurat di Madina, status bencana diperpanjang satu minggu kedepan.

“Apalagi pengungsi kan masih berada di tenda-tenda pengungsian, sembari kita siapkan relokasi bagi mereka. Jadi masih berlangsung kegiatan evakuasi di Ulu Pungkut, membersihkan kayu dan batu mulai dari atas hingga kebawah,” katanya.

Mengenai infrastruktur jalan terutama di Kecamatan Natal, kata dia, sudah ditangani langsung oleh pihak Balai Besar Jalan Nasional. “Dan alhamdulilah jalan provinsi yang ada di sana sudah terhubung semua akibat longsor,” pungkasnya.

Pemprov juga sebelumnya sudah mengantisipasi daerah-daerah rawan longsor dengan menyiapkan alat berat. Bahkan disetiap Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, sudah didirikan posko siaga bencana.

“Iya, ada di beberapa lokasi rawan longsor kita tempatkan beberapa alat berat di sana,” kata Kabid Perencanaan dan Evaluasi Dinas BMBK Sumut, Iswahyudi.

Adapun titik alat berat yang sudah disiapkan tersebut, kata dia, seperti di wilayah UPT Medan, Kabanjahe, Dolok Sanggul, Rantauprapat dan Mandailing Natal. “Saya tak ingat persis (jumlah alat berat yang disiagakan). Nanti saya cek lagi. Tapi setahu saya ada pos siaga bencana di BMBK kita seperti yang tadi saya sebut. UPT-UPT tersebut siap meng-cover wilayah-wilayah sekitarnya,” pungkasnya. (prn)

humas pemprovsu for sumut pos
MENINJAU: Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO –  Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berjanji turut membantu secara bertahap, guna memulihkan kondisi Kabupaten Mandailing Natal (Madina), paskaditerjang banjir bandang dan longsor, Sabtu (13/10) malam lalu. Selain merelokasi puluhan rumah warga yang terkena dampak, pemprov juga berkomitmen membangunkan sekolah serta memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut.

“Ya, tentu pemprov ikut bertanggungjawab (memulihkan Madina paskalongsor, Red),” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada wartawan, usai menghadiri acara Rakerwil
PPP Sumut, di Hotel Lee Polonia Medan, Sabtu (20/10) siang.

Edy mengungkapkan, lahan sebagai relokasi rumah warga sudah tersedia seluas 2,5 hektar. Proses relokasi sendiri baru akan dilakukann paskapembangunan rumah warga selesai dikerjakan. Untuk lokasi relokasi sendiri, sambung dia, masih berada di Kecamatan Ulu Pungkut, Madina.

“Sekitar 3 kiloan (dari pusat lokasi bencana) relokasi sudah kita siapkan. Lahannya itu sudah ada 2,5 hektar. Saat ini sedang disiapkan (upaya relokasi),” kata mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad itu.

“Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang bangun? Rencana kita juga akan bangun SMK perkebunan di sana,” pungkasnya.

Pernyataan Gubsu Edy ini memperkuat apa yang sebelumnya disampaikan Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis. Kata Riadil, sesuai instruksi Gubsu, Pemkab Madina diminta segera menyiapkan lahan sebagai pengganti pemukiman warga korban banjir bandang. Lahannya sendiri ujar dia sudah ada, seluas 1,5 hektar sampai 3 hektar.

“Kemudian kita juga akan menyiapkan fasilitas umum seperti sekolah, jalan dan infrastruktur pendukung lainnya,” katanya kepada Sumut Pos, pekan lalu.Lokasi relokasi menurut dia sebagian diambil di luar kawasan hutan atau lahan milik Pemkab Madina, dan sebagian lagi akan bermohon ke menteri kehutanan untuk pembebasan kawasan hutan lindung negara.

“Jadi nanti seperti di Siosar, Kabupaten Karo kita minta supaya bisa diberikan untuk lahan pemukiman warga. Apalagi inikan memang untuk kepentingan rakyat, yang jumlahnya sekitar 22 KK atau terdiri dari 325 jiwa,” katanya.

Setelah lahan tersedia dan sudah tidak ada kendala lainnya, maka pembangunan rumah laik huni bagi 22 KK tersebut akan mulai dikerjakan. “Teknisnya ini yang akan segera dibahas. Bagaimana memindahkan rumah, kapan waktu dipindahkan dan lainnya. Pengungsi tidak mungkin berlama-lama mengungsi makanya hal ini perlu disegerakan,” katanya.

Sampai kini, ungkap Riadil, proses evakuasi desa-desa yang terisolasi di wilayah itu masih intens dilakukan. TNI, Polri, Tim SAR, BPBD dan para relawan masih berada di Kecamatan Ulu Pungkut guna membersihkan material dan puing-puing paskabandang. Bahkan untuk pengoptimalan tanggap darurat di Madina, status bencana diperpanjang satu minggu kedepan.

“Apalagi pengungsi kan masih berada di tenda-tenda pengungsian, sembari kita siapkan relokasi bagi mereka. Jadi masih berlangsung kegiatan evakuasi di Ulu Pungkut, membersihkan kayu dan batu mulai dari atas hingga kebawah,” katanya.

Mengenai infrastruktur jalan terutama di Kecamatan Natal, kata dia, sudah ditangani langsung oleh pihak Balai Besar Jalan Nasional. “Dan alhamdulilah jalan provinsi yang ada di sana sudah terhubung semua akibat longsor,” pungkasnya.

Pemprov juga sebelumnya sudah mengantisipasi daerah-daerah rawan longsor dengan menyiapkan alat berat. Bahkan disetiap Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, sudah didirikan posko siaga bencana.

“Iya, ada di beberapa lokasi rawan longsor kita tempatkan beberapa alat berat di sana,” kata Kabid Perencanaan dan Evaluasi Dinas BMBK Sumut, Iswahyudi.

Adapun titik alat berat yang sudah disiapkan tersebut, kata dia, seperti di wilayah UPT Medan, Kabanjahe, Dolok Sanggul, Rantauprapat dan Mandailing Natal. “Saya tak ingat persis (jumlah alat berat yang disiagakan). Nanti saya cek lagi. Tapi setahu saya ada pos siaga bencana di BMBK kita seperti yang tadi saya sebut. UPT-UPT tersebut siap meng-cover wilayah-wilayah sekitarnya,” pungkasnya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/