KARO, SUMUTPOS.CO – Setahun berlalu, nasib 535 pedagang Pajak Losd Jahe-Jahe dan Pajak Tingkat Berastagi, masih terkatung katung. Janji Pemkab Karo untuk membangun kembali kios mereka yang ludes dilalap si jago merah pada Selasa (17/11) tahun lalu, tak kunjung terealisasi.
Pedagang yang menjadi korban musibah tersebut, berharap ada solusi dari Pemkab Karo, karena mereka mengantungkan hidup mereka dari berjualan. Termasuk biaya hidup dan pendidikan bagi anak anak mereka. Tapi setahun berlalu, bekum ada tanda-tanda kios mereka bakal dibangun.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pengurus pedagang Losd Jahe-jahe dan Pajak Tingkat Berastagi, Cerita Sembiring kepada wartawan, Minggu (21/11) di Pusat Pasar Kelurahan Tambak Lau Mulgab II, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Cerita Sembiring menerangkan, kalau perwakilan pedagang sudah melakukan diskusi dan rapat pada Sabtu (20/11). Hasilnya mereka akan meminta kepada Pemkab Karo agar segera merealisasikan pembangunan kios mereka karena ini adalah hidup mereka, dan secepatnya akan menyampaikan ke Anggota DPRD Karo.
Salah seorang pedagang, Pengawal Tarigan mengatakan, ini harus secepatnya terlaksana, kami harap tidak ada penundaan kalau tidak digubris, kami akan buat gerakan dan akan melawan. Bukan hanya pedagang, warga sekitar pajak juga menyesalkan ketidakpedulian Pmekab Karo yang membiarkan kios-kios yang begitu sjaa.
“Pemerintah tidak ada tindakan apa-apa. Lihat ini kan sumber penyakit, kesehatan kami disini terancam,” kata Lawi Sembiring.
Sementara Ketua Karang Taruna Kecamatan Berastagi, Premi Sembiring.STP mendukung penuh pembangunan pajak tingkat berastagi ini, agar Berastagi tidak lagi semraut dan kumuh. (deo/han)
KARO, SUMUTPOS.CO – Setahun berlalu, nasib 535 pedagang Pajak Losd Jahe-Jahe dan Pajak Tingkat Berastagi, masih terkatung katung. Janji Pemkab Karo untuk membangun kembali kios mereka yang ludes dilalap si jago merah pada Selasa (17/11) tahun lalu, tak kunjung terealisasi.
Pedagang yang menjadi korban musibah tersebut, berharap ada solusi dari Pemkab Karo, karena mereka mengantungkan hidup mereka dari berjualan. Termasuk biaya hidup dan pendidikan bagi anak anak mereka. Tapi setahun berlalu, bekum ada tanda-tanda kios mereka bakal dibangun.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pengurus pedagang Losd Jahe-jahe dan Pajak Tingkat Berastagi, Cerita Sembiring kepada wartawan, Minggu (21/11) di Pusat Pasar Kelurahan Tambak Lau Mulgab II, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Cerita Sembiring menerangkan, kalau perwakilan pedagang sudah melakukan diskusi dan rapat pada Sabtu (20/11). Hasilnya mereka akan meminta kepada Pemkab Karo agar segera merealisasikan pembangunan kios mereka karena ini adalah hidup mereka, dan secepatnya akan menyampaikan ke Anggota DPRD Karo.
Salah seorang pedagang, Pengawal Tarigan mengatakan, ini harus secepatnya terlaksana, kami harap tidak ada penundaan kalau tidak digubris, kami akan buat gerakan dan akan melawan. Bukan hanya pedagang, warga sekitar pajak juga menyesalkan ketidakpedulian Pmekab Karo yang membiarkan kios-kios yang begitu sjaa.
“Pemerintah tidak ada tindakan apa-apa. Lihat ini kan sumber penyakit, kesehatan kami disini terancam,” kata Lawi Sembiring.
Sementara Ketua Karang Taruna Kecamatan Berastagi, Premi Sembiring.STP mendukung penuh pembangunan pajak tingkat berastagi ini, agar Berastagi tidak lagi semraut dan kumuh. (deo/han)