26 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Canangkan Kawasan Pertanian Terpadu, Gubernur: Hortikultura di Dairi Sangat Potensial

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, menggelar Pencananganan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Hortikultura di Desa Parbuluan 5, Kecamatan Parbuluan, Senin (21/11).

Pada kesempatan itu, Edy mengatakan, KPT khusus tanaman hortikultura itu, ditargetkan harus terus bertambah. Jika dalam pencanangan 2022 baru bisa diolah 22 hektare, pada 2023 diharapkan meningkat menjadi 100 hektare.

“Sehingga pada 2024, yang ditargetkan 400 hektare dapat semua terkelola jadi tempat penanaman hortikultura. Dan di 2026, harus sudah 1.000 hektare,” ungkap Edy.

Edy juga menegaskan, yang disampaikannya tersebut merupakan hal serius.

“Kita semua yang datang sekarang ini, jangan hanya datang dan ngomong, tapi harus serius dan memikirkan, apa yang mau dikerjakan? Supaya KPT ini berhasil,” imbuhnya.

Dia pun menyebutkan, produksi dari KPT ini akan mampu memasok kebutuhan pasar di Sumut.

“Bohong kalau Sumut inflasi disebabkan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Karena kita punya banyak lahan, seperti yang dicanangkan hari ini (kemarin, red). Hanya saja, kita belum maksimalkan, sehingga kekurangan pasokan, dan sejumlah komoditi pertanian itu terpaksa didatangkan dari luar Sumut,” tutur Edy.

Edy mengatakan, Pemprov Sumut dan Pemkab Dairi akan serius mengelola KPT ini supaya berhasil.Edy mengaku, pihaknya bakal membantu dan menyiapkan semua yang dibutuhkan petani di Kabupaten Dairi. Dia pun meminta Bupati Dairi, agar membangun saung dan rumah petani di KPT tersebut, agar dekat dengan lahan pertanian dimaksud.

Edy juga bakal mengajak investor, supaya melirik apa yang bisa dilakukan di Kabupaten Dairi. Seperti PT Indofood, dia meminta perusahan menampung hasil kentang petani nantinya.

“Silakan Indofood, lakukan seperti apa yang sudah dilakukan di kawasan food estate, Humbanghasundutan (Humbahas),” ajaknya.

“Saya akan sering ke sini (Dairi). Saya berharap pengembangan KPT ini berhasil. Karena Dairi sangat potensial untuk pengembangan hortikultura,” jelas Edy.

Sementara itu, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, pencanangan KPT ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadi roda penggerak peningkatan produksi pertanian. Dia memaparkan, lokasi KPT seluas 400 hektare ini, dipecah menjadi multi-komoditi seperti tanaman cabai merah, kentang, kubis, bawang merah, serta tanaman tumpang sari kopi. Dia juga menyebutkan, lokasi itu sangat ideal untuk pengembangan hortikultura, dan KPT ini menjadi ekosistem agri unggul.

Anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat, Anwar Sanin Tarigan yang hadir dalam kegiatan itu, menyambut baik program KPT dimaksud. Dia mengatakan, Kabupaten Dairi memiliki sumber daya alam (SDA) sangat baik dan cocok jadi tempat pengembangan banyak komoditas pertanian, termasuk tanaman hortikultura.

Tapi, selain komoditi pertanian, lanjutnya, pemerintah harusnya juga melalukan pengembangan ternak, seperti ayam petelur. Karena menurut Anwar, telur yang ada di daerah tersebut, semuanya masih dipasok dari luar Kabupaten Dairi.

“Saya mendorong supaya Pemprov Sumut dan Pemkab Dairi, bisa melirik pengembangan ayam petelur,” cetusnya.

Kepala Desa Parbuluan 5, Maraden Sagala yang mewakili petani, menyambut baik program KPT. Dia mengatakan, dari 400 hektare areal pengembangan KPT, ada 15 orang yang merupakan pemilik lahan. Untuk tahap awal ini, menurutnya, areal yang sudah siap tanam ada seluas 22 hektare, khusus tanaman cabai.

“Ada 42 kepala keluarga yang bergabung dalam 5 kelompok tani, ikut mengelola lahan di sini. Mereka mendapat bantuan bibit dan sarana produksi. Para petani sangat terbantu, karena akses jalan kini sudah terbuka. Di samping itu, mereka (petani) akan dapat pinjaman modal pertanian. Kami berharap program ini berhasil, sehingga kesejahteraan petani meningkat,” katanya lagi. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, menggelar Pencananganan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Hortikultura di Desa Parbuluan 5, Kecamatan Parbuluan, Senin (21/11).

Pada kesempatan itu, Edy mengatakan, KPT khusus tanaman hortikultura itu, ditargetkan harus terus bertambah. Jika dalam pencanangan 2022 baru bisa diolah 22 hektare, pada 2023 diharapkan meningkat menjadi 100 hektare.

“Sehingga pada 2024, yang ditargetkan 400 hektare dapat semua terkelola jadi tempat penanaman hortikultura. Dan di 2026, harus sudah 1.000 hektare,” ungkap Edy.

Edy juga menegaskan, yang disampaikannya tersebut merupakan hal serius.

“Kita semua yang datang sekarang ini, jangan hanya datang dan ngomong, tapi harus serius dan memikirkan, apa yang mau dikerjakan? Supaya KPT ini berhasil,” imbuhnya.

Dia pun menyebutkan, produksi dari KPT ini akan mampu memasok kebutuhan pasar di Sumut.

“Bohong kalau Sumut inflasi disebabkan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Karena kita punya banyak lahan, seperti yang dicanangkan hari ini (kemarin, red). Hanya saja, kita belum maksimalkan, sehingga kekurangan pasokan, dan sejumlah komoditi pertanian itu terpaksa didatangkan dari luar Sumut,” tutur Edy.

Edy mengatakan, Pemprov Sumut dan Pemkab Dairi akan serius mengelola KPT ini supaya berhasil.Edy mengaku, pihaknya bakal membantu dan menyiapkan semua yang dibutuhkan petani di Kabupaten Dairi. Dia pun meminta Bupati Dairi, agar membangun saung dan rumah petani di KPT tersebut, agar dekat dengan lahan pertanian dimaksud.

Edy juga bakal mengajak investor, supaya melirik apa yang bisa dilakukan di Kabupaten Dairi. Seperti PT Indofood, dia meminta perusahan menampung hasil kentang petani nantinya.

“Silakan Indofood, lakukan seperti apa yang sudah dilakukan di kawasan food estate, Humbanghasundutan (Humbahas),” ajaknya.

“Saya akan sering ke sini (Dairi). Saya berharap pengembangan KPT ini berhasil. Karena Dairi sangat potensial untuk pengembangan hortikultura,” jelas Edy.

Sementara itu, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, pencanangan KPT ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadi roda penggerak peningkatan produksi pertanian. Dia memaparkan, lokasi KPT seluas 400 hektare ini, dipecah menjadi multi-komoditi seperti tanaman cabai merah, kentang, kubis, bawang merah, serta tanaman tumpang sari kopi. Dia juga menyebutkan, lokasi itu sangat ideal untuk pengembangan hortikultura, dan KPT ini menjadi ekosistem agri unggul.

Anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat, Anwar Sanin Tarigan yang hadir dalam kegiatan itu, menyambut baik program KPT dimaksud. Dia mengatakan, Kabupaten Dairi memiliki sumber daya alam (SDA) sangat baik dan cocok jadi tempat pengembangan banyak komoditas pertanian, termasuk tanaman hortikultura.

Tapi, selain komoditi pertanian, lanjutnya, pemerintah harusnya juga melalukan pengembangan ternak, seperti ayam petelur. Karena menurut Anwar, telur yang ada di daerah tersebut, semuanya masih dipasok dari luar Kabupaten Dairi.

“Saya mendorong supaya Pemprov Sumut dan Pemkab Dairi, bisa melirik pengembangan ayam petelur,” cetusnya.

Kepala Desa Parbuluan 5, Maraden Sagala yang mewakili petani, menyambut baik program KPT. Dia mengatakan, dari 400 hektare areal pengembangan KPT, ada 15 orang yang merupakan pemilik lahan. Untuk tahap awal ini, menurutnya, areal yang sudah siap tanam ada seluas 22 hektare, khusus tanaman cabai.

“Ada 42 kepala keluarga yang bergabung dalam 5 kelompok tani, ikut mengelola lahan di sini. Mereka mendapat bantuan bibit dan sarana produksi. Para petani sangat terbantu, karena akses jalan kini sudah terbuka. Di samping itu, mereka (petani) akan dapat pinjaman modal pertanian. Kami berharap program ini berhasil, sehingga kesejahteraan petani meningkat,” katanya lagi. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/