BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kabar duka tengah menyelimuti Keluarga Ade Lestari Harefa selaku pengawas tempat pemungutan suara (PTPS). Pasalnya, Ade tutup usia saat lagi bertugas sebagai pejuang demokrasi.
Mendengar kabar duka ini, rekan sejawat mereka yang bertugas di Kelurahan Binjai Estate, berkumpul dan mengumpulkan sejumlah uang sebagai bentuk donasi atau santunan.
“Kami segenap PTPS di Kelurahan Binjai Estate mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya rekan kami PTPS Kelurahan Tanahtinggi. Dalam rangka itu, kami mengumpulkan sejumlah donasi sebagai bentuk kepedulian kami,” kata Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Melky Simanjuntak, Jumat (23/2/2024).
Ada 42 PTPS di Kelurahan Binjai Estate yang mengumpulkan donasi tersebut. Kata Melky, donasi tersebut dikumpulkan secara spontanitas saja. Tidak ada direncanakan.
“Spontan saja kami memberikan sumbangsih ini atas kepergian teman kami PTPS. Artinya setelah terkumpul donasi, baru rekan-rekan PTPS Binjai Estate melaporkan sama saya,” kata Melky.
Santunan yang dikumpulkan oleh rekan-rekan PTPS Binjai Estate diserahkan kepada Komisioner Panwascam Binjai Selatan, Dedi Anora. Penyerahan ini disaksikan juga oleh Melky di Kantor Panwascam Binjai Selatan, Jalan Gunung Jaya Wijaya, Binjai.
“Kami berharap semoga bantuan atau santunan yang kami kumpulkan ini dapat bermanfaat bagi penerimanya. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan, tetap tabah,” pungkasnya.
Diketahui, Ade Lestari Harefa adalah PTPS 008 Kelurahan Tanahtinggi, Binjai Timur. Saat penghitungan suara berlangsung, kondisi kesehatan Ade tiba-tiba melemah, Kamis (15/2/2024) dini hari.
Bahkan, Ade yang berdomisili di Jalan Cut Nyak Dhien ini juga jatuh pingsan. Sontak, hal tersebut membuat yang lainnya bergegas membawanya ke klinik terdekat.
Setelahnya, Ade kemudian diantar pulang ke rumah untuk istirahat. Ketua Bawaslu Binjai, M Yusuf Habibi menyebut, Ade tidak pulang begitu saja. Melainkan, Ade masih dalam perawatan medis dengan cara rawat jalan.
“Tiba-tiba ngedrop dan kesehatannya menurun. Rekan-rekannya yang sama bertugas menyarankan untuk istirahat. Setelah itu korban pingsan dan dilarikan ke klinik terdekat,” kata Habibi.
Dia juga mengakui, Ade setelah mendapat perawatan di klinik, diantar ke rumah untuk istirahat. “Karena sakit, selanjutnya menjalani rawat jalan. Dan akhirnya kami menerima kabar beliau meninggal dunia,” katanya.
Disoal riwayat penyakit, Habibi tak berani memastikan. Namun, dia menduga, Ade ada sakit liver.
“Sepertinya ada indikasi kena liver. Begitupun, saya tidak berani memastikannya,” ujar Habibi. (ted/ram)