- Eddy Syofian Jangan Bermimpi Jadi Wali Kota
- Ditulis di Balik Sampul Lembaran Soal
Tebing TInggi-Guru dan kepala sekolah di Tebing Tinggi mendadak heboh. Pasalnya, di balik sampul depan lembaran soal ujian terdapat pesan dan gambar Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Drs Eddy Syofian, saat berlangsung Pra Ujian Nasional (UN) di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK di Kota Tebing Tinggi, Selasa (22/3).
Informasi yang dihimpun, seluruh lembaran soal baik tingkat SMP/MTs, SMA/SMK se-Kota Tebing Tinggi Pra UN berisi gambar dan pesan yang sama di halaman dua sampul depan.
Guru dan kepala sekolah yang merasa heran melihat gambar dan pesan yang tidak lazim itu tentu saja kasak kusuk. Amatan wartawan koran ini, di bawah gambar bertulis nama Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Drs Eddy Syofian dan pesan bertuliskan, “Anak-anakku belajarlah dengan giat karena Tebing Tinggi ini akan maju kalau dipimpin oleh orang yang terdidik.”
Seorang pengamat dunia pendidikan yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan koran ini mengaku, heran apalagi pesan itu bergambar Pj Wali Kota dan pesannya bermakna kepemimpinan. Menurutnya, hal itu terindikasi adanya kampanye terselubung.
”Jangan berpikir mudah menjadi Wali Kota Tebing Tinggi ke depan untuk menggantikan salah satu pasangan.
Eddy Syofian jangan bermimpi jadi wali kota Terpilih,” terang sumber yang tak mau disebut namanya.
Ketua LIRA Kota Tebing Tinggi, Syaiful Amuan mengatakan, PjWali Kota Tabing Tinggi jangan mencampur adukkan kepentingan politik dengan dunia pendidikan dan dunia pendidikan jangan dijadikan sarana politik, sementara anak-anak didik jangan terkontaminasi menjelang digelarnya pemilukada pemungutan suara ulang di Kota Tebing Tinggi.
“Anak didik diutamakan untuk belajar menjelang Ujian Nasional, jangan diajari politik karena mereka masih anak-anak dan pelaksanaan Pra UN yang sedang berlangsung tidak ada kaitannya dengan isu politik di Kota Tebing Tinggi,” ungkap Syaiful.
Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Eddy Syofian ketika dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan, jangan semua kegiatan yang dilakukan diartikan dengan kepentingan politik dan jangan selalu berpikiran negatif.
“Apa yang saya lakukan salah. Saya hanyalah semata-mata untuk memotivasi siswa agar giat belajar. Jangan terus dialihkan ke dunia politik. Setiap kata-kata saya di lembar soal pun berbeda-beda baik untuk tingkat SD, SMP dan SMA serta di mata pelajaran,” terang Eddy.
Dikatakannya, hendaknya kita lebih mencermati kepentingan siswa-siswa agar termotivasi belajar. “Biarkan rumor yang beredar di luar, ambil sisi positifnya saja dan kita jangan cepat berpikir negatif,” cetus Eddy. (mag-3)