BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Sebagai wujud kepedulian, dan dukungan untuk kemajuan pariwisata, dua pemuda asal Karo “menyulap” kawasan Air Terjun Sikulikap (Air Terjun Sampuren Sikulikap) menjadi lokasi wisata yang indah dan menarik.
Air terjun yang berada di bawah lereng Bukit Barisan, tepatnya di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo itu sebelumnya tak terawat.
Namun dengan bermodal uang saku pribadi, kedua pemuda yang perduli akan lokasi DTW terdapat di salah satu Pulau Sumatera Utara (Sumut) itu, mempunyai ide, dan gagasan akibat ketidak perdulian instansi terkait dalam mengelola Air Terjun Sampuren Sikulikap.
“Mulai dari pintu masuk hingga lokasi Air Terjun Sikulikap sudah sangat berantakan. Bahkan, binatang buas seperti ular, dan monyet liar menjadi tantangan ketika mulai pembabatan pembukaan jalan,” cerita Ardian dan Kristian kepada wartawan, Kamis (22/3).
Awalnya, kedua pemuda ini mengajak kerja sama dengan pihak kehutanan melalui UPT Tahura Bukit Barisan. Mengingat kondisi Sampuren Sikulikap dipenuhi semak belukar. Kini, Sampuren Sikulikap itu mulai tertata, dari gerbang masuk hingga lokasi tempat wisata.
“Kalau dirias begini, kami yakin tidak akan mengecewakan turis,” kata kedua pria alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.
Keduanya bertekad untuk mewujudkan kembali lokasi Sampuren Sikulikap sebagai salah satu lokasi wisata andalan, seperti dulu kala.
“Memang masih dalam tahap pengerjaan lanjutan, tetapi saat ini juga sudah cukup indah. Kami berupaya lebih baik dari sebelumnya. Baik itu dari mekanisme, dan tata kelola. Masih gratis, silahkan datang berkunjung. Kami yakin pengunjung akan berdecak kagum melihat asrinya hutan, berpacu dengan kicauan burung, dan suasana air terjun Sampuren Sikulikap. Intinya flora, dan fauna menarik perhatian para wisatawan baik lokal, dan mancanegara,” tandas keduanya. (deo/han)