BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham stand by di Posko Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Binjai, sejak Jumat (20/3) sampai Minggu (22/3). Ini dilakukan Idaham untuk memantau langsung perkembangan yang terjadi di Kota Binjai.
Informasi diperoleh, tercatat sudah ada 61 warga Binjai yang masuk dalam orang dalam pantauan (ODP) dan mengalami peningkatan. Semula pada Jumat (20/3), ada 17 warga Binjai yang berstatus ODP. ”Itu data per Sabtu (21/3). Sekarang belum bisa didata karena akan dilakukan pendataan ulang atau update pada malam hari,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani.
Dari jumlah ODP, seorang dinyatakan sudah sehat. Sementara yang lainnya, masih dalam pantauan. ”Mereka yang dipantau ini setelah habis melakukan berpergian ke luar negeri,” kata Yani.
Dari catatan Sumut Pos, mereka yang ODP setelah berpergian ke Malaysia, Jerusalem, Turki, Thailand, Dubai, India, dan Kamboja. Tak hanya itu, juga ada berpergian dalam negeri.
Sementara, Pemerintah Kota Binjai sudah memfasilitasi masyarakat yang mengalami gejala flu dan demam atau sejenisnya yang termasuk gejala Covid-19. “Pemko Binjai sudah menyiapkan rumah sementara yang berlokasi di MTQ Kota Binjai di Kecamatan Binjai Timur. Rumah tinggal sementara itu terdapat fasilitas yang baik,” kata Sekretaris Daerah Kota Binjai, M Mahfullah Daulay. Di rumah sementara, masyarakat yang mengalami gejala dan harus diisolasi, baru boleh pulang setelah dinyatakan sehat kembali. ”Bukan tempat pasien Covid-19, melainkan tempat untuk rumah sementara bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan sejenis gejala flu dan gejala Covid-19,” beber dia.
Di rumah sementara ini, terdapat fasilitas tempat tidur, AC, tv, perawatan medis, konseling, makan dan minum, hiburan hingga olahraga. Masyarakat tidak dipungut biaya. ”Program ini pertama di Indonesia, di mana Pemko menyiapkan tempat tinggal sementara untuk warganya yang merasa khawatir untuk tinggal di rumah dengan gejala flu dan demam,” tukasnya.
Libur Sekolah Diperpanjang
Dinas Pendidikan Kota Binjai memperpanjang masa proses belajar mengajar di rumah. Karenanya, siswa dari tingkat TK, PAUD, SD dan SMP di Kota Rambutan akan melakukan pembelajaran secara mandiri sampai 3 April 2020. ”Dengan situasi yang seperti ini, Presiden, Mendikbud dan Gubernur juga menyarankan untuk belajar mandiri. Bukan libur ya. Dan untuk ASN agar bekerja dari rumah,” kata Kadisdik Kota Binjai, Sri Ulina Ginting.
Kepada seluruh kepala sekolah, Disdik juga meminta agar menyediakan hand sanitizer di setiap kelas. Kemudian melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh lingkungan sekolah dan mengadakan alat pendeteksi suhu tubuh, serta membuat jadwal piket harian di sekolah untuk pendidik dan tenaga kependidikan selama proses pembelajaran mandiri siswa berlangsung. “Untuk Disdik, kita lakukan piket dan tiap gugus untuk mengawasi sekolah binaannya. Tujuannya agar dipastikan anak-anak tetap di rumah dan belajar mandiri di bawah bimbingan guru,” pungkasnya .(ted/han)