25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Usai Disetubuhi si Gadis Dibakar

ASAHAN-Tertangkapnya Fernando alias Nando, pelaku pembunuhan Winda Sari Manurung, secara otomatis juga membuka motif dibalik perbuatan sadis pemuda berkulit gelap ini. Kepada polisi, dan wartawan yang mewawancarainya, Nando mengaku memang berniat menghabisi nyawa Winda, karena kecewa cintanya ditolak gadis berparas ayu itu.”Memang niatnya mau membunuh Pak,” katanya.

Kepada Metro Asahan (Grup Sumut Pos) Nando mengaku, meski rumahnya hanya berjarak selemparan batu dari kediaman Winda, keduanya baru saling mengenal sekitar 8 bulan silam. Sejak pertama saling mengenal, sebagai seorang pria, Nando terus terang menaruh rasa kepada Winda. “Suka aku sama dia bang. Orangnya cantik, baik lagi,” tukasnya.

Seiring waktu berjalan, hubungan keduanya pun semakin intim, meskipun belum berstatus pacaran. Nando mengaku, sekitar 3 bulan yang lalu, sempat mengutarakan isi hatinya kepada Winda, namun ditolak, karena Nando masih memiliki pacar di Pekanbaru Riau, bekas perantauannya dua tahun silam. “Udah sempat ku bilang aku suka sama dia. Tapi ditolak, karena aku masih ada pacar waktu itu,” ujarnya tenang.

Meski ditolak, Nando mengaku, hubungan nya dengan korban tetap tak berubah. Keduanya tetap kompak. Apalagi, Winda sempat meminta, untuk menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Lambat laun, karena cintanya tak kunjung diterima Winda, Nando akhirnya merasa kesal. Hanya saja, bungsu dari 3 bersaudara, buah cinta pasangan Alm Sabam Malau, dan Bidan Darmi br Sitompul masih mampu mengendalikan sikapnya. Hingga akhirnya, hari nahas itu pun tiba.

Jumat (19/4) sekitar pukul 16.00 WIB, Nando menghubungi ponsel Winda, dan mengajak gadis tersebut bertemu. Winda yang saat itu tengah berada di Kisaran, setelah batal berangkat ke Tanjungbalai bersama teman-temannya, lantas meminta Nando menemuinya di kawasan Stadion Mutiara Kisaran, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur. “Aku telpon, ngajak ketemu. Katanya dia di Kisaran, terus aku susul ke sana,” ujar Nando, yang mengaku menumpang becak bermotor untuk menemui korban di Kisaran.

Di Kisaran, sesuai pengakuan Nando, mereka bertemu di areal taman komplek Stadion Mutiara. Beberapa saat berselang, keduanya pun pergi, berboncengan mengendarai sepedamotor Supra X 125 BK 4902 XN milik korban. Sempat mengitari sejumlah ruas jalan di Kota Kisaran, keduanya pun lantas mengarah pulang ke kawasan Rawang, Desa mereka.

Dalam perjalanan pulang, kata Nando, rencana yang telah dipersiapkannya pun dilakukan. Setelah melintasi rel kereta api jurusan Kisaran–Tanjungbalai, sepedamotor lalu diarahkan ke tengah areal perkebunan karet milik PT BSP. Di areal perkebunan yang sepi, kata Nando, dia lantas mencoba menyetubuhi korban. Namun, karena korban melawan, pemuda yang mengaku pernah bekerja sebagai karyawan di HotelKota Pekanbaru ini lantas mencekik leher korban, sampai lemas. Selanjut, pakaian korban dilucuti, lalu diperkosa. “Sempat melawan, aku dicakarnya,” kata Nando.

Puas melakukan aksi bejatnya, Nando kemudian kembali memasangkan celana jeans korban, yang sempat dilucutinya. Namun, dia lupa memasangkan kembali celana dalam korban. “Pas udah selesai, ku lihat nggak bergerak lagi. Untuk menghilangkan jejak, aku beli bensin eceran di dekat SPMA Rawang, terus kembali ke lokasi. Badan dia kututupi pakai daun karet, siram bensin, baru ku bakar bang,” aku Nando. Winda, sebelumnya menghilang tiga hari, Minggu (21/4) kemarin dia ditemukan tewas dalam kondisi tubuh gosong.(sus/smg)

Berita terkait:

Sepeda Motor Raib, Tubuh Gosong

ASAHAN-Tertangkapnya Fernando alias Nando, pelaku pembunuhan Winda Sari Manurung, secara otomatis juga membuka motif dibalik perbuatan sadis pemuda berkulit gelap ini. Kepada polisi, dan wartawan yang mewawancarainya, Nando mengaku memang berniat menghabisi nyawa Winda, karena kecewa cintanya ditolak gadis berparas ayu itu.”Memang niatnya mau membunuh Pak,” katanya.

Kepada Metro Asahan (Grup Sumut Pos) Nando mengaku, meski rumahnya hanya berjarak selemparan batu dari kediaman Winda, keduanya baru saling mengenal sekitar 8 bulan silam. Sejak pertama saling mengenal, sebagai seorang pria, Nando terus terang menaruh rasa kepada Winda. “Suka aku sama dia bang. Orangnya cantik, baik lagi,” tukasnya.

Seiring waktu berjalan, hubungan keduanya pun semakin intim, meskipun belum berstatus pacaran. Nando mengaku, sekitar 3 bulan yang lalu, sempat mengutarakan isi hatinya kepada Winda, namun ditolak, karena Nando masih memiliki pacar di Pekanbaru Riau, bekas perantauannya dua tahun silam. “Udah sempat ku bilang aku suka sama dia. Tapi ditolak, karena aku masih ada pacar waktu itu,” ujarnya tenang.

Meski ditolak, Nando mengaku, hubungan nya dengan korban tetap tak berubah. Keduanya tetap kompak. Apalagi, Winda sempat meminta, untuk menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Lambat laun, karena cintanya tak kunjung diterima Winda, Nando akhirnya merasa kesal. Hanya saja, bungsu dari 3 bersaudara, buah cinta pasangan Alm Sabam Malau, dan Bidan Darmi br Sitompul masih mampu mengendalikan sikapnya. Hingga akhirnya, hari nahas itu pun tiba.

Jumat (19/4) sekitar pukul 16.00 WIB, Nando menghubungi ponsel Winda, dan mengajak gadis tersebut bertemu. Winda yang saat itu tengah berada di Kisaran, setelah batal berangkat ke Tanjungbalai bersama teman-temannya, lantas meminta Nando menemuinya di kawasan Stadion Mutiara Kisaran, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur. “Aku telpon, ngajak ketemu. Katanya dia di Kisaran, terus aku susul ke sana,” ujar Nando, yang mengaku menumpang becak bermotor untuk menemui korban di Kisaran.

Di Kisaran, sesuai pengakuan Nando, mereka bertemu di areal taman komplek Stadion Mutiara. Beberapa saat berselang, keduanya pun pergi, berboncengan mengendarai sepedamotor Supra X 125 BK 4902 XN milik korban. Sempat mengitari sejumlah ruas jalan di Kota Kisaran, keduanya pun lantas mengarah pulang ke kawasan Rawang, Desa mereka.

Dalam perjalanan pulang, kata Nando, rencana yang telah dipersiapkannya pun dilakukan. Setelah melintasi rel kereta api jurusan Kisaran–Tanjungbalai, sepedamotor lalu diarahkan ke tengah areal perkebunan karet milik PT BSP. Di areal perkebunan yang sepi, kata Nando, dia lantas mencoba menyetubuhi korban. Namun, karena korban melawan, pemuda yang mengaku pernah bekerja sebagai karyawan di HotelKota Pekanbaru ini lantas mencekik leher korban, sampai lemas. Selanjut, pakaian korban dilucuti, lalu diperkosa. “Sempat melawan, aku dicakarnya,” kata Nando.

Puas melakukan aksi bejatnya, Nando kemudian kembali memasangkan celana jeans korban, yang sempat dilucutinya. Namun, dia lupa memasangkan kembali celana dalam korban. “Pas udah selesai, ku lihat nggak bergerak lagi. Untuk menghilangkan jejak, aku beli bensin eceran di dekat SPMA Rawang, terus kembali ke lokasi. Badan dia kututupi pakai daun karet, siram bensin, baru ku bakar bang,” aku Nando. Winda, sebelumnya menghilang tiga hari, Minggu (21/4) kemarin dia ditemukan tewas dalam kondisi tubuh gosong.(sus/smg)

Berita terkait:

Sepeda Motor Raib, Tubuh Gosong

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/